Prolog
Jilian menatap bingung pada punggung telanjang seorang laki-laki yang berdiri menghadap jendela. Kenapa di apartementnya ada laki-laki? Siapa dia? Ia mengernyit, merasa kepalanya sedikit nyeri dan perutnya mual. Rupanya, pengaruh alkohol belum hilang dari dirinya. Berikutnya ia terkesiap saat merasakan tubuhnya telanjang dari balik selemut, dan menyadari kalau dirinya berbaring bukan di atas ranjangnya. Di mana sebenarnya ini?
Laki-laki itu menoleh, membalikkan tubuh dan tersenyum. "Selamat pagi, Jilian. Apa tidurmu nyenyak?"
Jilian menelan ludah, duduk dengan segera dan terpekik saat selimut melorot, menunjukkan bagian atas tubuhnya yang telajang.
"Di-dimana ini? Siapa kamu?"
"Ckckck, rupanya kamu lupa. Padahal, baru tadi malam kita bercinta dengan penuh gairah. Jilain, apakah kamu tidak ingat sama sekali?
Jilian melongo, hingga tidak mampu bicara. Laki-laki yang bertelanjang dada itu menghampirinya. Duduk di depannya dan mengangkat dagunya.
"Jangan jahat, Jilian. Jangan melupakanku setelah kamu mendapatkan tubuhku."
"Apaa?"
Jilian terbelalak, ingin berteriak marah dan berikutnya merasa perutnya bergolak. Ia menyingkirkan tubuh laki-laki itu dan berlari ke toilet, tidak menyadari kalau dirinya dalam keadaan telanjang.
**
Segera!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro