Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

03


 Semilir angin, langit malam yang cerah, serta suara air menenangkan [Name] sejenak, "Apa nggak terasa dingin?" Pemuda berambut hijau itu menghampirinya, [Name] menggeleng. Suasana hening selama beberapa saat, sampai Hiyori menyadari sesuatu.

"[Name]-chan! Lihat itu! Lautnya berkilau!" [Name] melihat ke arah laut yang ditunjuk Hiyori. Benar saja, air laut seperti memancarkan cahaya, meskipun sebenarnya bukan. Mereka berdua menikmati pemandangan itu.

"Ne, Hiyori-san. Kenapa kamu mengajakku naik kapal pesiar? Dan kenapa harus aku yang diajak?" Akhirnya [Name] menanyakan hal ini. Hiyori memandangnya sambil berwajah bingung, "bukannya ini yang kamu mau?" [Name] semakin bingung, dia tidak ingat ingin naik kapal pesiar, Hiyori yang tahu bahwa [Name] bingung pun menjelaskan.

"Setahun yang lalu kamu bilang ingin naik kapal pesiar kan? Jangan bilang kamu lupa, [Name]-chan." Hebat, Hiyori bisa ingat apa yang diinginkan [Name] meskipun sudah lewat satu tahun, sedangkan [Name] sendiri tidak ingat sama sekali, sebenarnya saat itu dia hanya bercanda, tidak benar-benar ingin naik kapal pesiar, tapi hari ini permintaan (candaan) itu menjadi kenyataan. "Haha, maaf Senpai, aku benar-benar lupa, tapi terima kasih banyak." Hiyori membalasnya dengan mengangguk dan tersenyum. "Kalau kamu punya permintaan lain, katakan saja. Aku, Tomoe Hiyori akan mengabulkannya untukmu!" [Name] berpaling, 'lagi-lagi ....'

Karena berada di luar terlalu lama, hidung [Name] mulai berair lagi dan angin yang mengenai dirinya terasa lebih dingin dari sebelumnya. Hiyori yang menyadari itu langsung membawa [Name] masuk. "[Name]-chan! Sudah kubilang kan kamu harus bilang kalau kedinginan!" Hiyori mengomel terus-terusan, dia juga terlihat ngambek. [Name] merasa bersalah.

Gadis itu mengambil sesuatu dari tasnya, sebuah bingkisan dengan pita di tengahnya, ia memberikan bingkisan itu pada Hiyori. "Merry Christmas Hiyori-san, ini terlalu cepat sih, tapi toh sebenarnya ini hadiah untuk natal." Dia menerimanya, "ini untukku?" [Name] mengangguk, "kamu manis sekali-!" Saat dibuka ternyata isinya adalah syal rajut. "Maaf kalau misal menurutmu kurang rapi, itu rajutan tangan buatanku," ucap [Name], dia benar-benar takut jika nanti Hiyori berpikir hadiahnya tidak cukup bagus. "Kamu ... merajutnya sendiri?" [Name] mengangguk, Hiyori tertegun, tidak menyangka [Name] bisa merajut, atau melakukan hal-hal rumahan lainnya.

Tiba-tiba Hiyori memeluknya, "Arigatou, [Name]-chan. Aku benar-benar menyukai syal buatanmu!" Dia bicara begitu padahal belum benar-benar memperhatikan syalnya. Yah kalau niatnya untuk apresiasi sih gak apa lah ya, [Name] membuat syal itu juga nggak langsung jadi, puluhan kali retry, agar hasilnya memuaskan, tentunya apresiasi sangat dibutuhkan. Apa se senang itu mendapatkan hadiah dari adik kelas? "S-Sama-sama Hiyori-san, t-tapi ini t-terlalu sesak," [Name] melepaskan pelukan yang terlalu erat itu dan mengambil napas.

Hidung [Name] berair lagi, Hiyori memberikan beberapa lembar tisu padanya. Gadis itu mulai kesal, dari tadi hidungnya belum membaik juga. Hiyori menepuk pundak [Name], "tunggu di sini, aku akan memesankan sesuatu." [Name] mengangguk. Saat kembali, pemuda berambut hijau itu membawa segelas lemon tea dan memberikannya pada [Name]. Rasanya manis, tapi tidak kuat, juga bukan rasa manis gula, melainkan madu. Hiyori duduk di sebelahnya, membawa sepiring quiche dan mulai memakannya sambil mengoceh, awalnya [Name] menjawab dengan "iya" atau "hmm", namun tiba-tiba berhenti.

pluk

Gadis itu menyandarkan kepalanya pada bahu Hiyori, telah terlelap. laki-laki itu hampir membangunkan [Name] karena garpunya jatuh, untungnya terjatuh di atas karpet. Dengan ekstra hati-hati dia meletakkan piring di meja sebelah, sebenarnya dia sangat ingin memotret keadaan saat ini dan mempostingnya, tapi nanti [Name] pasti akan marah-marah karena difoto saat keadaan tidak sadar. Dengan pelan Hiyori meraih tangan kanan [Name] dan menggenggamnya. 'Kurasa hari ini tidak seburuk itu,' gumamnya, setelah itu ia bersenandung pelan.

***


-Christmas❄

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro