-6-
Guguran salju, suasana malam dengan hiruk-pikuk kebahagiaan menyambut malam yang spesial, canda tawa terdengar lembut dalam malam yang dipenuhi bintang.
Kelap-kelip lampu yang menerangi jalanan penuh kerumunan orang, anak-anak berlarian tersenyum bahagia menyambut hamparan selimut putih yang ada dimana-mana.
Seorang gadis terdiam melihat pohon yang dipenuhi lampu berkilau, lampu itu berkelap-kelip ceria mengikuti irama lagu yang dibawakan oleh orang-orang yang berbahagia dalam malam nya.
"Apa salah ku...., Apa aku benar-benar harus pergi di saat seperti ini" bisik gadis itu.
Netra nya berkaca-kaca menatap pohon didepan nya.
"Jika ini malam natal...., Aku ingin memohon sesuatu...., Aku ingin tetap disini, aku ingin tetap bersama semua orang yang ada di yumenosaki, aku ingin tetap berada bersama trickstars, aku ingin berada disamping Subaru......, Kumohon.....,"
✧༺❄️༻∞
Lautan manusia yang memadati pusat kota dengan musik yang bergema dalam malam indah dipenuhi kelap-kelip lampu dan guguran salju yang tampak berkilau.
Ditengah-tengah kebahagiaan itu seorang pemuda ber-surai oranye terlihat berlarian sembari menatap sekitarnya, mencari seseorang yang teramat spesial baginya.
Bagai sebuah bintang yang bersinar terang menemani sang bulan temaram, dirinya yang bersinar terang tanpa meninggalkan sisi sang bulan.
"Kumohon [name]—"
"Subaru ?"
"A— Rerein !? Dimana [name]!?" Pemuda oranye itu menghampiri gadis yang baru saja memanggil nya itu.
"Itu .....,"
"Kumohon Rerein, aku benar-benar menyesal, aku ingin meminta maaf pada [name]—"
"Begitu....., Mungkin [name] juga akan sedikit lega jika seperti itu..., Jika kau mencari [name] dia ada dihadapan pohon besar disana" ucap Rein menunjuk sebuah pohon dengan penuh kelap-kelip benderang dengan seorang gadis terdiam didepannya.
"Makasih Rerein!!" Ucap pemuda oranye itu sambil berlalu menghampiri gadis tersebut.
"Sudah ku bilang namaku itu Rein....,"
✧༺❄️༻∞
Tatapan sendu tanpa terpengaruh gemerlap malam natal yang seharusnya dirayakan dengan penuh kebahagiaan, air mata yang telah mengering, senyuman pahit yang terlihat menyakitkan, menggambarkan keadaan hati nya yang hancur, hanya memohon padanya untuk semua hal yang berharga bagi dirinya.
"Aku benar-benar payah—" gadis itu terkejut atas sebuah syal yang tiba-tiba saja muncul dan menghangatkan nya, ia pun menoleh pada pemuda yang telah berada disampingnya itu.
"Subaru ....., Kenapa—"
"Maaf!"
"E...eh ?"
"Aku benar-benar salah paham dan menjauhi mu secara sepihak— aku tahu ini benar-benar tidak bisa dimaafkan tapi aku ingin meminta maaf padamu dengan benar—"
"Subaru...., Apa yang—"
"Um...., A...,aku salah paham saat kau mendekati hokke, aku tahu harusnya aku tidak begitu tapi— a...., Um...., Maaf kan aku!" Ucap pemuda itu benar-benar membungkukan badannya.
"Pfft—"
"!!?"
"Ma...maaf, bukannya aku menertawakan mu karena tidak menghargai mu, hanya saja alasan mu—"
"Hum...., Benar-benar konyol ya~"
"Pffft ahahahahha kau benar-benar mengatakan nya konyol !?" Ucap gadis itu tertawa lepas tanpa ada sedikit pun kesedihan, melihat itu pemuda disampingnya tersenyum lembut.
"Akhirnya [nickname] tertawa lagi~ [nickname] benar-benar manis saat tertawa seperti itu~ "
"U...ugh..., Subaru berhenti menggoda ku!"
"Mou~ apa itu seperti godaan ? Aku benar-benar memujimu!" Ucap pemuda oranye itu mengembung kan pipinya, membuat gadis didepannya itu memalingkan wajahnya yang sudah memerah.
"Su...sudah lah! Jangan diperjelas!!!!"
"Hmm~ aku baru sadar tempat ini penuh kira-kira!!!!!"
"Huum benar-benar tempat yang menakjubkan~"
"[Nickname] ayo jalan-jalan!!!!" Ucap Subaru menarik tangan gadis itu.
"Tu...tunggu Subaru mouu!" Ucap gadis itu sambil tersenyum senang.
✧༺❄️༻∞
"Fuwaah~ benar-benar menyenangkan!" Ucap pemuda oranye itu duduk di sebuah bangku taman bersama gadis tersebut disampingnya.
"Huum~ benar! Tadi itu menyenangkan~ tapi banyak orang membuat ku sedikit pusing....,"
"Ahaha~ [nickname] memang tidak cocok dengan keramaian ya~"
"Aku bahkan bingung darimana tenaga mu yang tak pernah ada habisnya itu"
"Eh ?"
"Lupakan...., Um Subaru...., Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan ini tapi....,"
"Hmm ?"
"Subaru..., Besok aku harus pergi—"
"Pergi..., Kemana ?" Senyuman yang terpancar itu redup karena ucapan gadis disampingnya itu.
"Um..., Aku harus pindah sekolah ketempat yang jauh, dan aku tidak bisa menolak nya— ta....tapi bukan berarti aku tidak akan menghubungi mu lagi—"
"Um...., Aku akan benar-benar sedih kalau [nickname] pergi jauh seperti ini, tapi sepertinya memang tidak ada pilihan"
"Huum ....., Aku benar-benar menyesa—"
"Hhmm~ tidak perlu merasa menyesal [nickname]~ tadi kau bilang akan tetap menghubungi kami kan~ berjanjilah untuk tetap dekat dengan kami walaupun kau pergi jauh, trickstars bukan lah trickstars kalau tanpa produser nya! Ayo janji kelingking!" Ucap subaru mengangkat jari kelingking nya.
"Hum! Pasti! Aku akan terus menghubungi kalian!" Ucap gadis itu mengaitkan jari kelingking nya dengan jari Subaru.
"Humm~"
"Oiya! Aku juga ingin Subaru menyimpan ini!" Ucap [name] memberikan sebuah buku.
"Buku ini kan—"
"Buku ini adalah harta berharga bagiku, maukah kamu menyimpan ini sampai aku kembali?"
"Tentu~ aku akan tetap menunggu [nickname] sampai kapanpun~"
"Terimakasih Subaru~"
"Hmm~ aku lah yang berterimakasih, terimakasih [nickname] sudah hadir dihidupku~"
✧༺❄️༻∞
"Sang bintang yang bersinar terang, mengusir dinginnya malam dan membuat guguran salju tampak berkilau di tengah hamparan selimut putih yang menutupi sang bumi"
791 word
❒Yuki Supriadi❒
AKHIRNYA SELESAI JUGA WUHAHAHHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAH /STRESS
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro