Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

ꕥ Day 7


. . . . . ╰──╮ aku..., benar-benar bersyukur telah lahir dikeluarga ini.

Hidup itu seperti bintang yang berkelip terlihat indah namun angin malam yang membuatnya terasa membeku. Dingin tanpa kehangatan sang Mentari dan begitu kelam membuat rasa takut untuk melangkah kian membesar.

Gugur salju yang terlihat berkilau itu tidaklah lagi terasa spesial seperti tahun itu saat semuanya berkumpul tertawa bahagia bersama.Semua rasa hangat itu kian menjauh tak terjangkau.

"Om yutio"

"ya kenapa akio ?"

"kenapa mama sama papa jaang banet dilumah ?"ucap sang anak kini hanya memandang keluar jendela dengan guguran salju itu."Kak miyu uga cekalang cekolah telusss, akio Cuma bica main cama om yutio."

"hmm, akio mau mama sama papa terus dirumah ?"

"um! Cama kak miyu uga! Main cama om yutio juga acik tapi ebih acik agi talo cemuanya ada!"

"bukannya kalau libur semuanya bisa main sama akio ?"

"talo libul mama cama papa mukanya keliatan capeee bannet."ucap sang anak memandang kembaran dari sang ibu itu sendu."Jadi akio nda mau ajak meleka main."

"Akio anak yang baik, Akio sayang banget ya sama mama papa kakak nya akio ?"

"Um!"

Waktu yang kian berlalu menemani sepi tak terucap membuat harap kian memudar menghadirkan rasa kesendirian.

𓆩♡𓆪

"Kak miyu kenapa ga pernah ngomong sama akio ?"ucap sang adik kini menatap kakaknya tajam.

"Maaf Akio, tapi ini masalah kaka-"

"Masalah kakak juga masalah Akio!"ucap sang adik memotong begitu saja. "Kak, ini mah udah keterlaluan! Bisa-bisanya selama ini kakak diem aja.."

"akio ini bukan apa-apa kok-"Netra merah sang gadis kecil itu terekejut melihat wajah sang adik yang kini seperti sudah ingin menangis.

"Maafin Akio kak.., maafin akio hiks.., bisa-bisanya akio ga tau.., buku-buku kak miyu sampe rusak semua gini maafin akio-"

"Akio ga perlu ngerasa bersalah kayak gitu, kak miyu beneran gapapa kok, buku-buku nya bisa dibenerin akio tenang ya."

"Ga! Pokoknya ini harus berhenti sampe disini!"ucap sang adik yang kini berjalan menjauh membuat kakaknya panik bukan main Karena ia benar-benar bisa menebak kemana arah yang sang adik tuju kini.

"Akio! Jangan!"sang kakak berusaha mencegah adiknya.

Namun, usahanya sia-sia dan kini sang adik sudah berdiri dihadapan gadis-gadis yang asik berkumpul dengan tawa.

"Kalian bener yang ganggu kakak ku ?"ucap anak itu mengundang heran semua gadis yang terlihat lebih tua dari dirinya.

"Wah, ada bocil darimana ini ?"ucap seorang gadis yang kini menatap remeh.

"Kamu kehilangan papa mama mu kah dek ?"

"akio!"sang kakak kini terburu-buru menghampiri adiknya dan dengan raut takutnya ia menatap kumpulan gadis itu. "ma..maaf ya, ta..tadi adik ku salah orang jadi-"

"heh? Jadi dia ade nya makhluk ga guna ini ? pantes sama aneh nya."

"kayaknya beneran sekeluarga isinya orang aneh semua deh, kaaasian bangeet." Semua gadis itu kini tertawa senang membuat sang kaka yang kini hanya bisa menundukan kepalanya tanpa bisa membalas.

"Lebih aneh kalian sih."berbeda dengan sang adik yang tak sekalipun menunduk ataupun memperlihatkan wajah takutnya. "Apa-apaan anak sekolah dasar mukanya dicorat-coret gitu, mau jadi badut kah ?"

"Maksudmu apa ? coba ulang!"seorang gadis yang terlihat seperti ketua itu mendekati sang adik dengan intimidasi.

"kurang jelas ? muka kalian itu mirip badut."tanpa gentar sedikit pun ia tetap menatap tajam gadis didepannya."bahkan om-om badut yang ada pesta ulang tahun lebih keren dari kalian."

"Dasar bocah ga tau sopan-"

"Cuh!"

"Aaaaaaaaa!!"gadis yang berlaga seperti ketua itu menjerit heboh saat ludah sang anak mengenai tepat dibajunya.

"Kak ayo lari!"ucap sang adik memanfaatkan keributan itu dan meraih tangan sang kakak untuk segera pergi dari sana.

𓆩♡𓆪

"Akio gapapa ?"ucap sang kakak khawatir melihat adiknya yang kini memeluk erat sebuah mainan robot yang terlihat setengah rusak itu.

"Gapapa kok, Akio gapapa.." Netra merah sang kakak melihat tangan adiknya yang memeluk mainannya masih bergetar hebat itu benar-benar tahu ucapan sang adik hanyalah kebohongan belaka.

"Akio..,"tak kuasa melihat senyum pilu adiknya, sang kakak pun sontak mendekapnya erat.

"Kakak, robot akio.."setelah merasakan dekapan sang kakak pun anak itu tak bisa lagi menahan air matanya. "Kakak, gimana robot akio yang dikasih mama..,"

"Maafin kakak ya, akio"semakin erat dekap sang kakak mendengar tangis adiknya itu. "gara-gara kakak, akio jadi kena juga. Maafin kakak."

Tanpa bisa mendengar ucapan lirih sang kakak, anak bersurai biru itu terus saja menangisi mainan robot yang amat ia sayangi itu.

𓆩𓆪

"Akio mau belajar bela diri ?"sang ibu hanya bisa menatap heran anaknya sembari tangan nya membenarkan mainan robot yang terlihat sedikit rusak itu. "Kenapa tiba-tiba ?"

"Cuma pengen aja."jawab sang anak seadanya.

"Kekerasan itu ga nyelesein apa-apa loh, kan bisa dibicarakan baik-baik."

"Kalo ga gitu kak miyu terus kena ganggu-"

"Jackpot!"mendengar hal yang ingin sekali ia ketahui sedari tadi membuat sang ibu tersenyum puas. "Jadi siapa yang ganggu kalian ? mama udah curiga kenapa buku-buku kakak mu itu bisa rusak semua, tapi kakak mu susah banget buat di introgasi."

"e..engga! ga ada apa-apa!"

"Akio bicara sekarang atau mama ga jadi benerin robot Akio."

"Eeeh? Iya iya! Mama jahat banget main nya ngancem bocah!"

"wah dia ngaku bocah ujungnya."

"Engga!"

"Jadi ayo cerita!"

"huh! Ada cewe-cewe kayak badut yang suka gangu kak miyu trus pas akio tau langsung akio samperin buat negur mereka Tau nya hari ini mereka bawa anak cowo trus mainan robot akio dirusak. udah segitu doang ceritanya."

"wah, wah beraninya ya.."sang ibu kini tersenyum namun anak lelaki itu benar-benar merasa senyuman sang ibu itu sama sekali berbeda dari biasanya.

"Ma..Mama mau ngapain ?"

"ga ada kok, lawannya 'cuma'anak kecil kan."perasaan sang anak kini menjadi sedikit takut melihat senyum cengegesan ibunya yang ia tahu pasti merencanakan sesuatu.

Dan benar saja esok harinya ia bahkan tidak mendapat gangguan apapun, dan gadis yang mengganggu kakak beradik itu benar-benar tidak mendekati mereka lagi. Entah apa yang dilakukan sang ibu namun setidaknya masalahnya selesai lagi begitu saja.

"selalu gini..,"netra emas kecoklatan itu hanya memandang sendu langit biru itu. "aku bahkan ga bisa apa-apa dan semua masalah selalu beres setelah kena introgasi mama yang selalu bisa bikin aku buka mulut."

"Ga bisa gini terus, setidaknya aku harus bisa nyelesein masalah sendiri. Ga boleh ngerepotin lagi."monolog nya pada dirinya sendiri. "demi kak miyu juga."

932 word


sejujurnya aku ga tau alurnya gimana tapi buat sekian lama ga nulis cerita gini rasanya bener  bikin stress ku agak meluap, nanti paling banyak revisi sih tapi gpp. (T_T)

Akio itu sebenernya anak manis sih, tapi cuma di liatin ke orang-orang yang bisa dia percaya walau tetep aja mulutnya itu minta ditampol. tapi sebenernya yang dimulut sama di hati bisa aja beda. :D

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #ansuta