Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Gedung yang benar-benar tua, sudah dikosongkan sejak sepuluh tahun yang lalu, lebih tepatnya pabrik yang ditutup dengan paksa oleh pihak kepolisian masa itu. Lalu malam ini, puluhan mobil polisi kembali memenuhi halaman tempat tersebut.

Jika misalnya berada di dalam sana, maka samar-samar sirine akan menjadi penerangan yang membantu. Bangunan dengan empat lantai, ditambah lagi ukurannya yang besar, tetapi hanya sedikit personel saja yang dikerahkan masuk. Puluhan petugas lainnya berjaga di luar, termasuk Komisaris Polisi dengan tangannya yang sudah sangat berkeringat.

Satu petugas datang mendekat, lebih muda sekitar delapan tahun. Membawa dua gelas kertas yang mengeluarkan asap di bagian atas, salah satunya lalu diberikan pada Komisaris. Bukan waktu yang tepat untuk menikmati kopi sekarang, tetapi dia tetap menerimanya.

"Bagaimana bisa Caster yakin orang itu ada di sini?"

"Aku tidak tahu, pak." Petugas muda itu menjawab sopan. "Tetapi, aku yakin Caster tidak mungkin salah untuk yang satu ini."

" ... Kami sudah menyusuri seluruh lantai, dan tak ada tanda-tanda kalau tempat ini pernah didatangi seseorang dalam dua bulan terakhir ...." Suara dari handy talkie di tangan Komisaris berbunyi.

" ... Bukannya kita sudah memeriksa pabrik ini sebelumnya ...?"
" ... lantai dua negatif ...."
" ... lantai tiga aman, menunggu perintah selanjutnya ...."

Lalu berbagai suara lanjutan dari personel-personel lainnya ikut terdengar. Komisaris menarik alat komunikasinya dengan helaan napas panjang. "Apa kalian bertemu dengan Caster di dalam sana?"

"Dia di lantai satu." Petugas muda yang menjawab.

" ... ya, kami bertemu dengannya ...." Salah satu personel di dalam sana menambahkan.

"Izin untuk mundur diberikan, tinggalkan dan keluar." Komisaris menutup panggilannya, lalu menyesap kopi itu sembari memberikan tanda pada seluruh petugas lainnya di halaman gedung untuk bersiap pergi.

Sementara petugas muda tersebut masih terus menatap ke dalam gedung yang gelap. Di balik pintu tiga orang personel sebelumnya keluar dengan tangan kosong. Tersisa satu orang lagi, sayangnya Komisaris tidak dapat terhubung dengannya sejak tiba di area.

Satu-satunya yang terhubung adalah petugas muda tersebut, tetapi dia diminta untuk tidak melakukan kontak apapun selain disuruh untuk membawa anggota kepolisian lainnya termasuk Komisaris. Tidak sedikit yang ragu, bahkan bisa dibilang hampir semuanya, kecuali petugas muda itu tidak. Sejak pertama kali bertemu, dia tahu kalau penyidik itu adalah aset terbaik yang pernah dimiliki oleh kepolisian.

Lalu gemerisik terdengar di handy talkie. Bukan milik Komisaris, tetapi milik petugas muda tersebut. Dengan terburu-buru dia menaruhnya di telinga kanan. " ... Tahan tembakan ...!"

Sangat singkat. Lalu dalam beberapa detik personel di sekitarnya langsung bertindak cepat. "Objek di pintu!" Mereka semua langsung mengambil posisi bersembunyi di balik mobil, sembari mengarahkan tembakan ke arah gedung.

Petugas muda itu akhirnya paham. Dia sontak berteriak. "Tahan tembakan! Itu Caster!" Semuanya sontak menurunkan senjata, dari jauh hanya tampak satu orang dengan pakaian putih dengan motif merah. Lalu semakin jelas orang tersebut mendekat dan akhirnya diketahui merah itu adalah darah, dan dia tidak sendirian.

Seseorang di belakangnya, mendorong pria berbaju putih yang wajahnya babak belur penuh dengan darah segar. Tepat di seluruh hadapan anggota polisi termasuk Komisaris seketika komat-kamit, terlebih saat pria berbaju putih itu didorong hingga jatuh berlutut. Anehnya, dengan kondisi seperti itu dia malah tertawa.

Sementara orang yang tadi mendorongnya hanya terdiam, menatap satu per satu seluruh personel dengan wajah datarnya, tetapi segera menaikkan senyum begitu tiba di petugas muda tadi.

"Kau berhasil, Caster," ungkapnya bangga.

Kemudian dia beralih pada Komisaris. Tanpa menurunkan senyum dia berkata, "misi selesai, Nemesis sudah ditangkap."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro