Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 19

Bukan berarti Caster menganggap hari ini adalah ketenangan, tetapi dia merasa berkendara lebih tenang sekarang, entah kenapa. Caster merasa ini salah, atau ada sesuatu yang salah. Aneh untuk menjelaskannya.

Dia sudah menghubungi Gerald lima menit sebelumnya, meminta agar mengirimkan mobil-mobil ambulans ke konservatorium dan juga tubuh-tubuh yang ditemukan di kolam. Namun, Gerald kembali meneleponnya. "Ada apa? Sudah sampai di kolam?"

"Kau sendiri mau ke mana?"

"Ke markas," jawab Caster.

"Sebaiknya lupakan itu. Kami semua ada di rumah sakit sekarang." Caster tentu saja tidak mengerti, semua petugas ada di rumah sakit mungkin untuk menjemput tubuh-tubuh malang yang telah dilaporkan, tetapi bukankah itu terlalu cepat? Sampai Gerald menjelaskan alasannya, Caster langsung membelalak tak percaya, dan menginjak pedal dengan gelisah.

Mobilnya terparkir sembarang begitu dia tiba di rumah sakit. Caster berlari masuk dengan langkah berderap yang menimbulkan keributan singkat. Ini kedua kalinya dia ditegur, tetapi Caster masih abai. Masih di lobi dia mendapati dokter, petugas keamanan, dan beberapa orang dari kepolisian berkumpul.

"Di mana Gerald?" tanya Caster langsung, dan mereka menyuruhnya untuk langsung naik saja. Sekali lagi, lift tidak digunakan Caster, melainkan berderap naik dan melompati hingga tiga anak tangga. Gerald, Ferry, dan lebih banyak petugas lainnya berdiri di depan pintu ruangan yang terbuka.

Caster tak mengatakan apapun, dia bergegas masuk untuk melihat sendiri. Benar-benar seperti yang Gerald katakan. Hanya ada jendela yang terbuka, dan tak ada lagi orang yang seharusnya masih terbaring di sana.

"Caster ...." Gerald memanggil di belakang.

Tanpa berbalik, Caster bertanya. "Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa Miles menghilang?"

"Petugas rumah sakit baru saja akan memindahkan tubuh Miles ke ruang autopsi malam ini, tetapi dia sudah tidak ada."

Untuk apa seseorang mencuri mayat? Mengapa seseorang mencuri mayat Miles? Jika ini perbuatan Nemesis maka itu pasti sudah jelas. Namun, Nemesis telah membunuhnya, jadi apa lagi yang sebenarnya dia ingin lakukan?

Tiga mayat di hari ketika Nemesis berhasil melarikan diri, kemudian Miles, dan sepuluh orang di kolam renang. Caster meraih tepi brankar, menggenggamnya dengan kuat hingga urat darahnya sampai terlihat. Pria itu sedang marah, dia begitu murka tetapi di saat bersamaan harus mencari benang merahnya.

Apa yang terlewat?

"Hei, kami tadi dari konservatorium dan menemukan mayat Nemesis dengan luka tembak," ucap Ferry. "Aku menemukan selongsong kaliber .45 di dekatnya. Apa itu milikmu? Kau membunuhnya?"

"Bisa diam sebentar!" Caster berteriak, Ferry sontak terdiam. Pria itu benar-benar kelelahan sekarang. "Bisa berhenti mencari masalah denganku untuk sehari! Karena aku sedang berpikir untuk apa Nemesis mencuri mayat Miles."

Ferry melebarkan matanya. Dia tidak pernah ingin mencari masalah, kematian Nemesis sebenarnya ingin dia rayakan, meski sebenarnya itu dilarang, tetapi tatapan Caster barusan juga menandakan kalau bukan dia yang membunuhnya.

"Menurutmu pelakunya Nemesis?" Dahi Gerald terangkat.

Caster menutup mata, berusaha menyimpan kembali seluruh emosinya. Kemudian mengangguk lemah sebagai jawaban. "Miles dilaporkan tewas pagi ini, bukan begitu?"

"Ya," balas Gerald. "Tapi Nemesis sudah tewas, dan kalau bahkan dia masih hidup, untuk apa Nemesis mengambil mayat?"

"Nemesis belum tewas." Gerald dan Ferry saling bertukar pandang, tidak mengerti.

"Apa maksudmu dia belum tewas?"

"Dia tidak sendirian. Nemesis memiliki Nemesis lain yang membantunya. Ini mungkin terdengar gila tetapi semua ini benar. Dia—" Caster sontak terdiam. Dia akhirnya tersadar sesuatu. Tiga Nemesis. Sejak awal itu adalah kuncinya.

"Tiga orang pertama tewas, Miles tidak langsung tewas, sepuluh orang di kolam renang juga, lalu Jared ...." Suara Caster melemah di akhir.

"Apa yang sebenarnya kau bicarakan?" Gerald semakin tidak paham. Caster mengangkat kepala dan menatapnya tak biasa.

"Nemesis tidak pernah ingin membunuh." Suara Caster masih pelan, tetapi Gerald paham di saat seperti inilah seorang penyidik akan menyadari dirinya benar. "Dia mencoba membuat pasukan. Bahkan sejak awal sudah ada tiga Nemesis, itulah mengapa Nemesis yang pernah ketangkap dua tahun lalu berhasil melarikan diri. Namun, dia tidak ingin membunuh, dia ingin mencari siapa yang bertahan. Menyakiti mereka, menyiram mereka dengan cairan asam, mencoba merusak pikiran setiap korbannya. Sejak awal memang seperti ini."

"Jadi maksudmu ... sepuluh orang di kolam renang yang kau jelaskan tadi adalah ... calon Nemesis?" Gerald terperanjat begitu Caster mengangguk.

"Orang-orang di kolam renang, tiga korban setelah dia melarikan diri. Miles, dan ... Jared."

"Apa kau ingin mengatakan kalau Miles ternyata masih hidup dan Nemesis mencoba mengubahnya menjadi ... Nemesis baru?" Ferry tak bisa menahan dirinya untuk diam. Teori Caster terdengar terlalu gila.

"Tidak ada yang menculik Miles. Dia kabur sendiri." Caster berbalik kembali ke jendela yang terbuka itu. "Laporan kematiannya palsu."

Mereka bertiga kehabisan kata-kata. Ferry dengan emosi yang meluap seketika memukul tembok. Caster sepertinya sudah cukup marah, dia hanya bisa menghela napas pajang dan menutup mata untuk melepaskan rasa lelahnya.

"Sebaiknya kita berhenti di sini." Begitu Gerald mengatakannya, yang lain langsung menolah terkejut. "Nemesis terlalu berbahaya untuk kita."

"Berhenti? Dan membiarkan Nemesis—pasukan Nemesis atau apapun itu terus menghantui kota dan mencoba memperbanyak diri mereka?" balas Caster.

"Tidak. Kasus ini sudah terlalu rumit bagi kepolisian. Aku akan berbicara dengan federasi, dan membiarkan mereka yang menangani kasus ini." Caster tak lagi membalas, itu memang pilihan terbaik sekarang. "Kalian semua pulanglah dan beristirahat. Ini hari yang panjang. Pagi nanti kita akan membicarakan ini sekali lagi dengan pihak federasi."

Satu-persatu petugas beranjak pergi, Ferry yang meninggalkan tempat itu terlebih dahulu. Namun, Gerald dan Caster masih diam sebentar. Di dalam kamar Miles yang kosong.

"Kau benar, Gerald. Aku gagal. Aku mengecewakan semua orang yang bekerja denganku. Miles, Adam, Jared, kau." Kedua tangan Caster mengepal. "Aku mengecewakan Violet dan Nate."

"Kau berhasil sampai sejauh ini. Mungkin memang hanya sampai di sini, tetapi kau bahkan bisa berpikir sampai sejauh itu. Kita hanya harus berhenti karena ini sudah diluar kendali kita." Gerald ikut mendesau. "Apa menurutmu saat itu Agatha juga akan berubah menjadi Nemesis?"

"Menurutku ... Nemesis bukan ingin mencari Agatha saat itu. Dia ingin mencarimu," kata Caster. Gerald tentu saja terkejut kembali, tetapi dia membiarkan Caster melanjutkan. "Hanya saja kau tidak ada di sana. Karena itulah Nemesis hanya menembaknya, tidak menyiramnya."

Gerald menghela napas sekali lagi. "Aku ingin meminta bantuanmu sekali lagi."

"Apa itu?"

"Bawa putriku ke rumahmu. Dia akan aman di sana. Aku ingin menemaninya sekarang, tetapi kalau memang Nemesis mengincarku, maka menjauh darinya adalah pilihan terbaik saat ini."

Caster menggigit ujung bibirnya, menahan amarah. "Apa yang membuatmu berpikir dia akan baik-baik saja kalau di rumahku? Putraku tewas tepat di hadapanku, istirku meregang nyawa karena ditembak untuk melindungiku. Kau pikir aku bisa melindungi Agatha?!"

Tangisnya tumpah. Pertama kalinya Gerald melihat pria itu bisa menangis. Dia bahkan masih ingat di hari pemakaman keluarganya pria itu sama sekali tidak mengeluarkan air mata, melainkan hanya berdiri terdiam dengan tatapan kosong.

Gerald mengangkat tangannya, ingin memegang pundak pria itu untuk menenangkannya, tetapi dengan segera jadi urung. "Aku mohon, Caster."

"Kalau begitu aku juga ingin meminta tolong padamu."

"Apa itu?"

"Katakan pada federasi, untuk membunuh semua Nemesis yang dia temukan. Semuanya tanpa terkecuali, bahkan jika Miles memang benar-benar berubah menjadi Nemesis, pastikan dia tewas."

"Tidak. Kita tidak mungkin—" Gerald terhenti begitu kedua pundaknya ditekan.

"Hubungi putrimu. Aku akan menunggunya di rumahku."

Setelah terdiam beberapa saat, mereka sepakat dengan permintaan masing-masing, dan akhirnya turun. Gerald menyuruh sisa petugas di bawah untuk segera kembali. Mereka berdua juga akan segera pulang, sampai seseorang dengan jas dokter masuk ke rumah sakit dengan terburu-buru.

"Michael?" Psikiater dari asylum. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku baru saja dari markas kepolisian ... dan mengetahui kalian semua ada di sini .... Untung saja aku tidak terlambat." Pria itu terlihat berusaha menarik napas. "Masalah. Kami punya pasien yang akan dipindahkan kemari, tetapi mobil ambulans kami ... tidak pernah sampai. Kami menemukannya di jembatan ... dan sudah kosong."

"Siapa pasienmu?" tanya Caster.

"Kyle ... Kyle Screen. Dia harus kami pindahkan karena kondisinya semakin memburuk."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro