CHASING HAPPINESS - 4
Repub tanpa edit 15/7/20
8/9/20
6/11/20
2/1/21
Sera masih termenung di tempat tidurnya. Kilasan kejadian di ballroom tadi masih berseliweran di pikirannya. Sera ingat bagaimana Daniel meminta izin untuk duduk di meja yang sama dengan dirinya dan kedua anaknya, interaksi antara Ata dan Daniel serta Aga yang lebih memilih cuek kepada Daniel setelah mereka berkenalan. Sera ingat pernyataan dari Bu Thania tentang betapa miripnya Aga dan Ata dengan Daniel dan tatapan tajam Daniel ketika mendengar hal itu.
Sera hanya tertawa dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan. sepanjang pembicaraan di meja itu Sera memilih diam atau hanya menjawab pertanyaan sekenanya atau memperhatikan si kembar. Ketika si kembar mulai terlihat mengantuk karena sudah melewati jam tidur mereka, Sera memilih untuk izin pulang dan menggandeng si kembar ke parkiran sampai di depan mobilnya dia merasa tangannya di tarik oleh seseorang.
"Kita perlu bicara." Ucap orang itu. Masih seperti dulu. Dengan nada perintah yang sarat akan nada tidak bisa dibantah.
Sera membuka mobil dan menyalakan mesin untuk menghidupkan AC dan membuka jendelanya sedikit di kedua sisi. Sera membuka pintu belakang dan memastikan anak-anaknya duduk di car-seat dengan aman lalu menutup pintu dan kembali ke Daniel.
"Can we make it quick? Anak-anakku sudah melewati jam tidurnya." Sera menekankan pada kata-kata anak-anakku.
"Mereka.....milikku?"
Sera tertawa mendengar hal itu. "Kamu tidak percaya waktu aku mengatakannya dulu dan kamu menyuruhku untuk menggugurkan mereka dan memberikanku selembar cek yang untung saja bisa menghidupiku selama hamil mereka. Jadi, untuk apa kamu tanya hal itu sekarang?"
"Bisa kamu jawab saja?"
Sera mendengus, "Tidak. Mereka anak-anakku."
"Kamu jelas-jelas paling tahu bahwa untuk membuat mereka di perlukan lelaki dan diperlukan adanya sperma. Tidak mungkin kamu membuat mereka sendiri, mereka bukan kue."
Ya, dia masih sama seperti dulu. Setiap kata-kata yang diucapkan selalu merendahkannya.
Sera tertawa getir.
"Seperti yang kamu bilang dulu. Aku jalang dan aku tidur dengan semua orang yang memiliki dompet tebal dan seingatku lelaki berdompet tebal di Jakarta bukan hanya kamu saja. Jadi, aku tidak tahu siapa pendonor spermanya, bisa jadi kamu atau bisa jadi orang-orang yang pernah tidur denganku."
Sera terluka. Daniel tahu itu. Itu kata-kata yang diucapkan ketika Sera membawa tiga testpack positif kepadanya dan dia memilih memberikan cek untuk menggugurkan kandungannya.
"Sudah? Anak-anakku perlu tidur. Selamat malam, Pak Daniel."
*****
8/17
31/7/19 revisi
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro