CHASING HAPPINESS - 10
Repub tanpa edit 22/7/20
18/9/20
12/11/20
10/1/21
Semua wanita tentu akan merasa bahagia jika di pertemukan dengan lelaki yang tahu cara memperlakukan wanita. Terlebih lagi wanita yang dicintainya. Menjadikan wanita itu prioritas di atas segalanya. Tidak hanya soal materi tetapi yang terpenting adalah waktu. Banyak orang yang mengatakan "aku mencintaimu" tetapi untuk meluangkan waktu sedikit saja tidak bisa. Bukan, bukan yang harus dikabari setiap waktu...tetapi apa ya lebih tepatnya...jenis mengabari yang membuat wanita tahu bahwa setidaknya lelakiku memikirkanku di tengah kesibukannya sehingga membuat dirinya merasa spesial.
Setidaknya itu yang dulu Sera pikirkan jika akhirnya dia akan melabuhkan hatinya.
Angan-angan yang sekarang dianggap bodoh oleh dirinya sendiri karena sudah meletakkan hatinya di orang yang salah. Lelaki yang membuat wanita lain spesial karena menjadi prioritasnya dalam segala hal. Terlebih lelaki itu yang menilai dirinya tidak lebih dari lembaran uang.
Ketika mengetahui kehamilannya, Sera bungkam selama beberapa minggu. Dia tidak memberitahukan hal ini kepada Daniel pun kepada Gia, teman dekatnya. Sera tahu bahwa janinnya akan mengalami penolakan jadi setidaknya dia ingin janinnya mempunyai waktu dengan ayahnya dulu. Kehamilannya membuat dia sering mual dan muntah. Keinginannya untuk makan ini dan itu sering dia wujudkan ketika bersama Daniel, atau mentok jika Daniel tidak mau makan di resto yang dia inginkan maka dia akan memesan melalui layanan pengiriman, jika ada. Dia lebih sering melakukan yang terakhir karena demi apapun Daniel tidak akan mau pergi makan atau mencarikan makanan pada tengah malam.
Hamil dengan kembar membuat bentuk tubuhnya lebih cepat berubah sehingga keputusan untuk memberitahukan perihal kehamilannya kepada Daniel dilakukan pada saat kehamilannya menginjak bulan ke-3. Hasilnya sesuai dengan perkiraan dan Sera akan membesarkan bayi-bayinya.
Uang yang di berikan oleh Daniel untuk menggugurkan kandungannya ditambah dengan uang hasil menjual satu-satunya warisan dari almarhun ke dua orang tuanya digunakan untuk menyewa kontrakan, biaya hidupnya serta biaya kuliahnya.
Tidak apa dia sendiri, setidaknya dia akhirnya mempunyai satu hal yang sejak dulu dia inginkan. Keluarga.
Terserah jika orang-orang mengatakannya egois karena membiarkan anaknya lahir tanpa Ayah dan membuat mereka dicap anak haram dari seorang Ibu yang tidak benar. She will risk it all to have a family.
Kehadiran si kembar membuatnya merasa sempurna dalam ketidak sempurnaannya.
Jadi, ketika melihat salah satu dari si kembar terbaring seperti sekarang ini membuatnya merasa hancur. Terakhir kali dia menangis adalah ketika Ata menanyakan kenapa dia tidak mempunya Papa seperti teman-temannya dan jawaban yang di berikan Sera hanyalah tangisan. Semenjak saat itu si kembar tidak pernah menanyakan perihal ayahnya karena tidak mau membuat ibunya menangis.
Aga masih setia mengelus pundak Sera yang terus melafalkan doa sambil memegang tangan Ata. Ibunya yang selalu terlihat kuat dan menjadi sandarannya sekarang menangis dan tidak ada hal yang bisa Aga lakukan untuk menghapus air mata Ibunya itu. Ibunya tidak pernah terlihat selemah ini.
Pintu kamar rawat inap Ata terbuka. Daniel masuk tanpa undangan. Dia sengaja memilih untuk datang pada jam kerja untuk menghindari adanya Gia atau siapapun karena dia butuh bicara dengan Sera.
Wanita itu terlihat masih menggunakan pakaian kemarin dengan muka sangat kuyu tanda dia tidak beristirahat semalaman. Matanya juga sangat sembab, lebih parah dari kemarin.
"Bisa kita bicara sebentar?"
Sera mengangguk dan meminta Aga untuk menjaga Ata sebentar lalu mengecup keningnya ketika Aga mengatakan iya. Mereka menuju kantin rumah sakit. Sera memesan teh manis, air mineral, beberapa roti dan susuk kotak untuk Aga sedangkan Daniel hanya memesan kopi hitam tanpa gula seperti biasa.
Keheningan menyergap selama beberapa menit karena tidak ada satupun yang mau membuka percakapan dan Daniel menyadari hal itu.
"Kemarin saya tidak bisa datang karena Bella sakit ja--"
"Tidak perlu di jelaskan, Pak. Saya yang salah karena meminta tolong kepada Bapak padahal saya sudah dengan jumawanya bilang bahwa saya tidak akan meminta bantuan kepada Bapak dalam hal anak-anak saya."
Sera mengucapkan hal itu dengan datar dan ego Daniel merasa terhina sedangkan Sera sudah muak mendengar nama wanita itu yang hampir membuatnya kehilangan nyawa anaknya karena menunggu Daniel seperti orang gila dan percaya setidaknya Daniel akan menolong nyawa anaknya. Nyatanya masih sama seperti dulu, wanita itu masih menjadi prioritas.
"oh ya kau sudah punya 'pacar' lain untuk menanggung biaya dan hidupmu terlebih lagi keluarganya menerima statusmu yang mempunya anak di luar nikah sehingga mereka mau merawat anakmu. Mau serendah apa lagi kau sehingga menitipkan anakmu pada orang lain bukannya keluargamu sendiri?"
"Anda boleh menghina atau mengatai saya apapun tapi tidak dengan membawa anak-anak saya dalam pembicaraan tidak bermutu anda. Sekedar informasi, satu-satunya orang yang bisa mereka andalkan selain saya justru berniat membunuh mereka ketika dalam kandungan, jadi keluarga mana lagi yang anda bicarakan di sini?"
Sera bergegas berdiri sebelum amarahnya memuncak dan menghadiahi Daniel dengan bogem mentah sementar Daniel mematung di tempatnya.
Cerita ini sudah tamat 2019, jika ingin membaca lanjutannya bisa ke shopee.co.id/akudadodado atau ke Lontara.app yaa
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro