Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

→ Koutarou Bokuto

Koutarou Bokuto as Your Boyfriend
Haikyuu!

Character owns ©Haruichi Furudate
Point ideas ©@meow.otaku
Story ideas ©liziaslavk

[OOC]

###

If Koutarou finally as your boyfriend, he will...


You go to restaurant very frequently

Itu dia. Sosok yang berjanjian bertemu denganmu di restoran yang sudah menjadi langganan kalian telah duduk manis di sana. Koutarou Bokuto. Sudah beberapa bulan ini resmi menjadi kekasihmu sekarang. Status kalian telah ter-upgrade begitu lancar. Dari sahabat, menjadi sepasang kekasih.

Tentu saja dengan segala macam pertentangan emosi Koutarou dan dirimu sediri, serta petuah-petuah dari teman di sekitar pemuda itu, bayi burung hantu ini kini sudah bisa menjadi sosok laki-laki yang memiliki perempuan untuk dilindunginya. Kau tidak akan pernah lupa bagaimana berjasanya Akaashi dan Kuroo saat itu.

"Koutarou,"

Pemuda yang sedang merunduk memainkan ponselnya itu menengadah. Menatapi sosok gadisnya yang langsung mengambil kursi di hadapannya.

"[Name] HEY HEY HEY!!! AKU SANGAT MERINDUKANMU!"

Dia mencondongkan tubuhnya untuk merangkapmu kedalam pelukannya. Suaranya yang cukup besar itu membuat manusia di sekitar mereka menoleh sekilas lalu membuang muka melihat kalian malah seperti mengumbar PDA.

Kau yang diperlakukan seperti itu memang masih agak sedikit risih. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kau juga sangat merindukannya.

Koutarou melepas pelukannya. Dia tersenyum lebar seperti biasa, "ah senang akhirnya segala urusan ini selesai. Aku sekarang bisa menghabiskan waktu bersamamu!"

Perasaanmu sekarang sama seperti Koutarou. Setelah repot mengurusi segala tes masuk kuliah, dan ujian sekolah, kini kamu tinggal menunggu pengumuman sambil bersantai. Tidak santai juga sih, kamu sebenarnya cukup takut melihat hasil pengumumannya nanti.

Merespon kalimat Koutarou tadi, kau terkekeh, "oh iya, kau sudah mengunjungi Akaashi?"

Koutarou menggeleng, "belum. Tapi kau mau kan sehabis ini kita sempatkan berkunjung ke gym sekolah?"

Kau tentu saja mengangguk.

"Bagus. Aku ingin lihat bagaimana Akaashi mengurus adik-adik kelasnya HEY HEY HEY!"

"Oh ya, kau sudah dengar kabar dari Kuroo?" Kau mengambil menu. Pelayan sudah berdiri di depan meja kalian, siap untuk mengambil pesanan. Koutarou yang sepertinya sudah memilih lebih dulu langsung menyebutkan pesanannya.

"Hmmm, dia masih ada di Sendai. Katanya sekalian berlibur di sana bersama Yaku," Koutarou menatapmu yang sedang memilih menunya. Sampai akhirnya kau menyebutkan apa yang akan kau pilih, Koutarou kembali berbicara, "eh taPI DIA MENGAJAKKU KE SANA LOH! KATANYA DIA INGIN KE PANTAI NANTI!"

Selesai menulis dan mengecek kembali pesanan, pelayan tersebut pergi dari sana. Kamu akhirnya bisa mempenuhkan atensimu pada laki-laki di hadapanmu ini, "wah enak, dong! Lalu apa pilihanmu? Kau ingin ke sana?"

"Hmmm, aku masih berpikir lagi, tapi aku ingin ke sana juga, sih," Koutarou menyandar, melipat tangannya sambil terpejam; berpikir. Sampai maniknya kembali terbuka, "kau [name]? Mau ikut bersama kami?"

Kau tersentak sambil menunjuk dirimu sendiri.

Koutarou mengangguk, "aku pikir akan tambah menyenangkan jika kau juga ikut!" berikutnya air wajahnya berubah, "aku sudah mengajak Yukie dan yang lain, tapi mereka tidak ada yang luang."

wajar sih.

Kau menimang sejenak. Memang saat ini tidak ada urusan lain lagi untukmu, sih, "aku pikir aku akan coba meminta izin ibuku dulu."

Koutarou berbinar, dia kemudian berbicara dengan penuh percaya diri, "bilang ibumu, bahwa aku sebagai pacarmu yang akan menjagamu hey hey hey!"

Kau terkekeh melihat kepercayaan dirinya.

You always buy him weird shirt and he loves them

[Kuroo]

Bagus.

Oh ya, bawa bikini yang bagus ya~

Kau memerah membaca kalimat dari Kuroo. Mengetahui bahwa di sana nanti hanya akan ada dirimu dan tiga orang laki-laki lain malah makin membuat kupingmu ikut memerah.

Tentu saja. Kau akhirnya telah memutuskan untuk pergi ke Sendai dan berlibur sebelum masuk masa perkuliahan.

----------

"Apa saja yang kita butuhkan?"

Kau membuka note-mu, lalu membaca daftar-daftar yang telah kau rencanakan semalam. Iya. Hari ini kalian akan berbelanja untuk persiapan liburan besok.

"Sunscreen yang terpenting, tapi Koutarou," kau jeda sejenak. Kepalamu terangkat untuk menatapnya, "kau punya ban pelampung?"

Koutarou jeda sejenak. Dia baru ingat kalau kau payah dalam berenang. Apalagi mengingat musuh kamu nanti bukan lagi kedalaman, tapi juga ombak.

"Ada. Seingatku aku masih menyimpan ban bebek."

Kau sweatdrop. Seleramu dan Koutarou jelas berbeda.

"NAH! Mampir ke toko itu dulu yuk!" Koutarou langsung saja melangkah menuju sebuah toko yang ditunjuknya; toko baju. Kau kemudian beringsut untuk mengekornya. Memerhatikan bagaimana tidak malunya kekasihmu yang dengan lantang berteriak hey hey hey! Saat melihat sekumpulan baju bagus.

Melihat Koutarou berjalan menuju bagian dalaman laki-laki membuatmu sontak menghindar dan memutar balik.

Memikirkan daripada berdiri diam di depan rak, kau akhirnya memencar; berjalan mendekati bagian wanita. Untunglah rak-rak di sana tidak terlalu tinggi, setidaknya kau jadi bisa mengawasi Koutarou sambil melihat-lihat yang lain; sambil berjinjit tentunya. Lagi pula laki-laki itu cukup nyentrik. Gaya rambut tanduknya dan suaranya yang tidak bisa dikontrol itu bisa kau temukan dengan cukup mudah.

Tetramu menelusur. Dress-dress yang tergantung cukup membuatmu tergoda. Sekilas pemikiranmu ingin membelinya saja dan memakainya saat berada di pantai nanti, tapi bukankah terlalu formal? Untuk tema pantai setidaknya kau butuh sesuatu yang tipis seperti kaos, atau bikini?

Kau menatapnya tanpa kedip. Tepat sekali menemukan rak bikini saat ingatanmu berlabuh pada percakapan Kuroo di pesan sebelumnya.

Tapi membayangkan Koutarou melihatmu mengenakan bikini terbuka itu di hadapannya?

Bahkan kau tidak bisa membayangkan reaksi bayi burung hantu itu.

Tetramu menelusur, sampai akhirnya berlabuh pada sesuatu yang menarik perhatianmu.

"GYAHH! [NAME]? [NAME]?! KAU DI MANA?"

kan. Bahkan dari sini saja kau tau siapa sumber dari suara itu.

Koutarou sepertinya baru menyadari dirimu yang tidak ada di sisinya. Dia seperti anak yang kehilangan induknya di sana. Buru-buru kau menghampirinya. Sambil melirik sekali lagi baju yang membuatmu tertarik itu.

Buk!

"[NAMEEEEE]!!!"

Begitu saja. Kalian tak sengaja bertabrakan, dan saat laki-laki itu menyadari bahwa yang ditabraknya adalah dirimu, Koutarou langsung menghambur memelukmu erat.

"[NAAAAAAMEEE]! AKU PIKIR KAU HILANG! AKU PIKIR KAU MENINGGALKANKU!"

Dia berteriak dengan posisinya yang masih memelukmu. Dan benar. Suaranya memenuhi sebelah telingamu.

Setelah sekian menit kau mendengarkan ocehannya, dan menelan urat malumu mengingat dia memelukmu di depan umum, Koutarou akhirnya melepaskan pelukannya.

"Ah! Aku sudah memutuskan untuk membeli celana renang yang hebat, loh!" Koutaro memperlihatkan celana renangnya. Membuatmu agak gugup disodori hal seperti itu tiba-tiba; masalahnya kau tidak tau harus merespon seperti apa. Yah. Walaupun ujung-ujungnya dia pasti akan menanyakan apa pendapatmu begitu dia sudah memakainya, "selanjutnya mau beli apa? Oh, sunscreen?"

Kau bergumam sejenak, "...aku ingin beli baju," cicitmu, mengingat dress yang membuatmu tertarik tadi.

"AHH! BENAR BELI BAJU! AKU BELUM MEMBELINYA!"

Koutarou dengan otomatis berbalik menuju baju pria. Tetapi sebelum langkahnya jauh, dia kembali berbalik, lalu meraih tanganmu, "kau tidak boleh hilang lagi!" dengan begitu akhirnya kau terseret olehnya.

"Mana mana? Mana baju yang bagus untukku?" dia mengoceh sambil menggeser baju demi baju.

Kau yang kembali dianggurkan berpikir, apakah sebaiknya kau kembali untuk mengambil baju yang kau inginkan itu? Tapi jika kau ke sana sekarang, Koutarou akan mengulangi hal yang sama seperti tadi.

Tetramu memandang lurus. Lalu ketika akhirnya kau sadar, sensor ketertarikanmu kembali bergetar. Kau mendekatinya, meraih hanger, dan mengambilnya.

"Koutarou?"

Tetapi yang di panggil masih terlalu sibuk memilih. Kau pun mendekatinya, lalu memanggilnya sekali lagi sambil menepuk pundaknya.

"Uh?"

Koutarou sontak saja berbalik. Dan dengan sigap kau langsung memajang baju yang kau bawa itu; mengepaskannya dengan tubuh Koutarou.

"[Name]?" Koutarou merengut belum mengerti, dia lalu menunduk melihat baju yang terpajang di depannya, dan menatapmu lagi.

"Lucu,"

Binar dalam tetra Koutarou melebar. Dia baru kali ini melihat senyum manismu dengan sensasi yang berbeda. Tentu saja. Sensasi saat kau masih menjadi sahabatnya dan saat kau sudah menjadi kekasihnya jelas berbeda. Apalagi mengingat Koutarou belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.

"Kau suka dengan baju ini?" ucap Koutarou mencoba memastikan.

Kau tertawa kecil; membayangkan sejenak Koutarou memakai baju jenis jeans overall bercelana pendek dengan lipatan di ujungnya. T-shirt dalamnya berwarna putih bergaris biru tua berlengan pendek berlipat juga. Apalagi jika ditambah dengan sebuah topi pantai. "Hanya saja sepertinya Koutarou akan terlihat lucu dengan baju ini."

Koutaro merasakan hal itu lagi; seperti ada sesuatu yang menggelitik perutnya dan membuat jeda jantungnya cukup lamban.

Hingga akhirnya laki-laki itu ikut menyunggingkan senyumnya, "HEY HEY HEY! BAIKLAH AKU AKAN MEMBELI BAJU INI SAJA!"

Padahal ia belum melihat dengan jelas baju seperti apa yang dipilihkan untuknya. Tetapi membayangkan kau akan terus tersenyum seperti itu saat dirinya memakainya? Koutarou tentu tidak akan berpikir panjang lagi.

Dengan begitu Koutarou langsung membawamu ke kasir sambil mengoceh betapa tidak sabarnya dirinya untuk pergi ke pantai.

---------

Kau sama sekali tidak memperdulikan Koutarou yang masih mengoceh hal yang sama seperti tadi. Pikiranmu sekarang bergelut. Mau membelinya atau tidak.

Tetapi sayangnya Koutarou telah membawamu keluar toko.

"Koutarou," kau menghentikan langkahmu, begitupun laki-laki itu, "maaf bisa kau tunggu di sini sebentar saja?"

Dia ingin berbicara, tapi kau langsung memotong tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara.

"Maaf! Sebentar saja tunggu di sini ya!"

Dengan itu kau kembali menuju toko tadi.

Carries you on his shoulder

"Wah~ aku tidak menyangka kalian benar-benar berangkat hanya berdua saja,"

Kuroo bersidekap, punggungnya menyandar pada kepala sofa, maniknya menatap kalian berdua bergantian; kau yang menyandar lelah di sofa lain, dan Koutarou yang berdiri menghadap balkon. Pemuda itu sedang menatapi bel angin yang berbunyi damai di sana.

"Akaashi sedang sibuk, begitu juga yang lainnya," jawabmu, sambil melirik Yaku yang datang dari arah dapur membawa nampan.

"Ah, benar, Akaashi pasti sibuk sebagai murid senior satu-satunya, ya," pemuda bertubuh kecil itu menaruh dua gelas berisi es teh di atas meja, "memangnya tidak ada murid seangkatannya yang ingin ikut ekskul voli?"

Kau menggeleng tidak tau.

"Setidaknya Akaashi tidak perlu repot lagi mengurusi burung hantu yang satu itu," sambar Kuroo, lalu melirik Koutarou yang sudah berpindah; kini menatap segaris kecil laut yang dapat terlihat dari sini. Kuroo menyerigai kemudian, "oy bro, kau siap bertanding di pantai?"

Koutarou berbalik, sejenak menatap Kuroo tidak mengerti.

"Voli."

Sampai berikutnya Koutarou kembali tersenyum cerah, "HEY HEY HEY AKU SELALU SIAP!!!"

----------

Kau terdiam membeku di ruanganmu yang sebelumnya adalah ruangan Yaku. Kini ketiga pemuda itu menghuni kamar Kuroo sementara kau menjamah kamar Yaku sendirian.

Tetapi, bagaimana bisa kau melupakan jaketmu?

Apakah itu artinya kau dipaksa berpakaian seperti ini saja?

Dress pendek berwarna putih polos dengan lengan terbuka?

...ya setidaknya kau tidak jadi membeli bikini seperti kata Kuroo dan memilih model yang membuatmu tertarik saat berbelanja waktu itu.

"[NAME]! KAU SUDAH SIAP?"

Dari suaranya saja kau tau.

"EHHHH [NAAAAMEEE] KAU TIDAK SEDANG TIDUR LAGI, KAN, DI DALAM?"

Mungkin karena kau lama, atau mungkin karena tidak mendengar jawabanmu juga, Koutarou kini malah menggedor lebih keras.

"Hentikan itu Bokuto, kau ingin merusak pintu kamarku?"

"TAPI [NAME] TIDAK MENJAWAB, YAKKUN!!!"

"Dia akan siap sebentar lagi, Bro."

Iyasudahlah. Untuk sekarang kau perlu ke luar terlebih dulu untuk membungkam keributan di sana.

DUK! DUK!

"[NAAAAAMMEEEEE]!1!!!1!"

!?

"...maaf membuat kalian lama menunggu," kau mencicit; bagaikan tikus yang keluar dari sarangnya tetapi ternyata kucing liar menunggu di pintu masuk. Iya. Mereka kini menatapimu.

"Wah, [name] bagus juga. Tapi kenapa kau tidak berniat memakai bikini?" Kuroo mengeong[? Dia menatapmu sambil menyunggingkan senyuman khasnya.

Mendengarnya tentu saja kau menggeleng keras. Kau tidak akan mau memakai bikini terbuka seperti itu. Dan dress ini adalah baju pantaimu. Kau menegaskannya kepada mereka; terutama Kuroo yang begitu menyebalkan.

Sementara Koutarou, "hey hey hey bagus [name] kau tampak cocok," entah kenapa intonasinya berbeda dengan logatnya yang biasa.

Berikutnya kau melihat Kuroo yang beralih melirik Koutarou yang berada di sebelahmu, "...tetapi Burung Hantu ini," dia menggantungkan kalimatnya. Kau ikut melabuhkan tetramu penuh pada kekasihmu yang jadi topik.

"Kau membawa anak sekolah dasar atau bagaimana, [name]?"

Kau memerhatikan dari bawah sampai atas; Koutarou memakai jeans overall dengan t-shirt-nya. Dan menggantungkan topi pantainya di lehernya. Persis seperti uang kau bayangkan.

Memang, melihatnya seperti itu bagai melihat anak sekolah dasar yang akan melakukan darmawisata.

Tapi menurutmu, itu memang lucu.

"HEY HEY HEY MEMANGNYA KENAPA? [NAME] BILANG INI LUCU KOK!"

Berikutnya Kuroo berpindah jadi melirikmu.

Dan kau langsung memalingkan wajah saat itu juga, menghindari tatapan Kurok, "Koutarou, kau punya jaket? Aku mau pinjam."

---------

"KERTAS GUNTING BATU!"

Kau mengeluarkan gunting; begitu juga Kuroo. Tetapi Koutarou malah mengeluarkan kertas. Sontak saja itu membuat Kuroo dengan otomatis mengembangkan senyuman khasnya.

"Boo! Kau jaga, Burung Hantu!"

"GAHHHHH!!!"

Kalian bermain apa? Hanya bermain kejar-kejaran di tepian pantai. Lalu kenapa hanya bertiga? Karena Yaku tidak mau bermain permainan bocah walau tubuhnya justru yang lebih mirip bocah.

Oh ya, Koutarou sudah mengganti baju jeans overall-nya dengan celana pantainya. Dia kini bertelanjang dada, dan entah kenapa sensasinya berbeda dengan melihat Kuroo yang demikian juga. Kau membutuhkan waktu beberapa menit untuk terbiasa dengan sensasi aneh itu.

"BAIKLAH! BAIKLAH! AYO BERSIAP DI POSISI! ACE TERHEBAT DARI FUKURODANI INI AKAN DENGAN MUDAH MENANGKAP KALIAN!!!"

"Mantan ace," Kuroo meralat.

Dengan begitu kalian bersiap di posisi dengan jarak yang cukup jauh dari Koutarou. Mengingat dirimu yang kurang dalam hal olahraga, tentu saja menjadi kemungkinan terbesar kau akan menjadi target bagi yang berjaga.

Tetapi begitu permainan sudah di mulai, kau tidak akan mengerti kenapa Koutarou malah mengincar Kuroo yang terlihat lincah. Bahkan pemuda berambut jabrik itu sempat-sempatnya menendang pasir pantai ke arah Koutarou.

Kau memelankan larimu, sampai akhirnya terhenti.

...mungkin karena terlalu mudah jadi kau tidak seru untuk di ajak main seperti ini? Itu pikirmu.

Kau tetap berjalan menjauh dengan pelan. Sesekali menoleh ke belakang dan melihat Koutarou yang masih mengejar Kuroo. Dari sini kau juga dapat melihat Yaku yang berbaring santai di atas ban. Kadang kau heran, bagaimana Yaku yang lebih kecil darimu beberapa milimeter bisa berenang dengan lancar sementara kau tidak bergerak sama sekali ketika menggerakan tangan dan kakimu di dalam air?

Kau menoleh lagi ke belakang. Tetapi kedua pemuda itu tidak tampak di sana. Kau mencarinya dengan gusar. Jangan-jangan mereka bermain kejar-kejaran di bawah air?

!?

Kau membulatkan mata dengan sempurna. Rasanya baru sekejap kau menoleh dan mendapati dada bidang. Sampai tiba-tiba saja tubuhmu terasa terapung. Begitu kau sadar, tubuhmu memang sedang terapungkan; Koutarou menggendongmu di bahunya.

"[NAMEEE] AYO LARI! KUROO YANG BERJAGA KALI INI!"

Dia langsung saja berlari sambil menggendongmu tetap seperti itu. Membuatmu terasa mual.

Tunggu, tunggu, memang dirimu seringan apa Koutarou sampai bisa membawamu lari seperti ini?

Bukankah ini terlihat seperti penculikan?

"WAH BRO! KAU CURANG!" Kuroo datang dari arah belakang. Kalian bertiga bermain seolah-olah hanya kalian yang saat ini bermain di pantai. Mengabaikan tatapan orang lain dan kekehan geli melihatmu yang dibawa seperti itu.

Untung saja raut cerah Koutarou meyakinkan mereka bahwa kekasihmu ini bukanlah penculik.

Mana ada penculik yang lari sambil cengegesan?


You need to watch out that he doesn't do anything stupid

"Nih,"

Kuroo menyodorkanmu sebuah belahan semangka yang masih bersih. Dia kini mengambil duduk di sebelahmu yang sedang mengamati Koutarou di depan sana. Burung hantu itu sedang merayap jalan, matanya tertutup dan tongkat baseball terpegang di tangannya.

Iya. Kalian saat ini sedang bersantai. Tadi Kuroo yang kebagian memukul semangka. Dan semangka itu sedang dirinya nikmati dengan pilihan yang masih bersih. Dan kini adalah bagian kekasihmu untuk memukul semangka.

Koutarou terus mengoceh. Bertanya apakah dirinya sudah dekat dengan semangka atau tidak. Tapi kalian berdua malah asik menggigiti semangka.

"Dia tidak lagi memaksamu ikut di universitas yang sama?" Kuroo memulai percakapan.

Kamu terdiam sesaat. "Tidak. Lagipula aku hanya mengambil jarak satu kota dengannya," ucapmu seraya kembali menggigit.

"Satoyama Satoyama itu?" tanya Kuroo lagi. Dia ingat Koutarou pernah curhat padanya tentang tetanggamu yang menurut si burung hantu itu menyebalkan.

"Dia mengambil asrama lagi," jawabmu.

Kuroo membuang kulit semangka itu pada kantung yang telah di sediakan di sekitar sana, lalu menghela nafas pendek, "syukurlah. Semoga sesuai seperti yang kalian rencanakan," ucapnya.

Memang, keputusan belum diumumkan sampai saat ini. Dan kau juga berharap, kalian hanya akan dipisahkan satu kota. Dan bukan berakhir di pilihan terakhirmu yang menyantumkan universitas yang lain.

"Gwaahh!"

Kalian berdua sontak menoleh ke sumber teriakan. Menangkap si kecil Yaku sedang menahan tongkat baseball milik Koutarou.

Sepertinya burung hantu itu salah sasaran.

"KAU GILA! HAMPIR SAJA KEPALAKU PECAH, SIALAN," Yaku menggertak marah. Koutarou menurunkan tongkatnya. "LIAT-LIAT DONG!"

"Tapi mataku tertutup, bagaimana bisa melihat?"

"MAKANYA MATA JANGAN DITUTUP," Yaku masih mengomel. Haduh. Memang susah kalau sudah berurusan dengan mantan pengurus kucing-kucing liar ini.

"Oke, oke tenang," Kuroo datang menengahi kedua pemuda itu. Yaku di sana mengelus lengannya yang yang digunakan untuk menangkis tadi, lalu melemparkan wajah sebal.

"Maaf Yaku-san, Koutarou tidak sengaja," kamu datang untuk mewakili Koutarou meminta maaf. Padahal burung hantu itu belum tentu juga meminta maaf.

Yaku hanya membuang nafasnya, lalu kembali melangkah mendekati tikar, kalian mengekorinya, "bukankah kalian terlalu membuang-buang uang? Lebih enak semangka itu langsung dinikmati," katanya.

Kuroo menatapmu sejenak, dia langsung menjawabnya begitu melihatmu merespon agak lama, "biarkan saja," katanya, lalu menjatuhkan bokongnya lagi pada tikar, "biar nanti dia yang memakannya walaupun kotor," sambung Kuroo.

Berikutnya kalian serempak memerhatikan sang burung hantu. Pemuda itu kini memutuskan untuk merangkak, sambil menyeret-nyeret tongkatnya. Sampai tangannya menyentuh sesuatu dan merabanya.

Kau sontak ingin menegur, tapi Kuroo membekapmu dengan tangannya. Laki-laki jabrik ini tau-tau sudah melukiskan seringainya.

"[Name], kau kah ini?" Tangan Koutarou merayap naik. Meraba apakah yang sedang dipegangnya saat ini. Pikirannya menerka, bahwa ini adalah sebuah kaki perempuan. Dan karena pikirannya sempit namun terlanjur dipenuhi oleh dirimu, maka dia mengira bahwa ini adalah kamu.

Tangannya terus meraba ke atas. Sampai tamparan tiba-tiba saja datang.

"Hentaiiiiiiiii!"

Perempuan asing itu langsung melarikan diri. Meninggalkan Koutarou yang terhempas ke pasir pantai sambil menyelinguk bingung. Tangannya bergerak ingin membuka penutup matanya. Tapi teriakan Kuroo membuatnya terhenti.

"kALAU DIBUKA KAU AKAN KALAH DARIKU LOH, BRO!"

Tentu saja Koutarou tidak akan kalah begitu saja, maka dari itu ia menarik kembali tangannya, "tadi siapa?" tanyanya. "[Name] mana?"

Kuroo sekilas melirik, "dia bersiap. Kalau kau kalah, [name] akan memijitiku."

Kau ingin menyanggah, tapi Kuroo memberikan tanda untuk tetap diam saja.

"heI TIDAK BISA BEGITU DONG?!"

"Makanya cepat pukul semangkanya."

"Kau curang ya, bro? Aku tidak bisa menemukan semangka itu dari tadi,"

"Iyalah, kau malah menjauhi semangkanya."

"kenaPA TIDAK BILANG??????!"

Berikutnya, kau mau tidak mau untuk tetap menjaga matamu pada Koutarou. Takut-takut kekasihmu itu melakukan hal yang lain lagi.

You see him with hair down

"Koutarou kemana?"

Kau bercelinguk, mencari sosok berisik yang tampak tak terlihat dalam ruangan ini. "Yaku-san juga kemana?" tanyamu lagi.

Kuroo, cowok yang sebelumnya berbaring di atas sofa itu kini bangkit; memberi space untukmu agar bisa duduk di sofa yang sama dengannya, tapi kau sendiri malah duduk di sofa single, "Yaku beli bahan makanan, kalo si Burhan lagi mandi." jawab laki-laki itu kemudian.

Dan tepat saat itu, Koutarou pun muncul dari balik pintu kamar Kuroo. Mengenakan kaos seadanya dengan celana pendek, rambut jabriknya turun dan nampak basah, handuk menggantung di lehernya sebagai hiasan. Dia lalu melangkah, segera bergabung pada dua orang lain yang tanpa ia sadari sedang membicarakan dirinya. "Yaku mana?" tanya ulang Koutarou.

Kuroo hanya memutar bola mata. Lalu kau mengambil alih jawaban. Mendengarnya Koutarou hanya memanggut.

"Sana mandi, bro," Koutarou menyuruh Kuroo, menunjuk kamar mengenakan dagunya. Tangannya jadi bergerak mengambil handuk di lehernya lalu menggosokan ke ubun-ubunnya.

"Lah, tadi kan udah mandi?"

"Ya mandi lagi, lah."

"Gak usah, boros air."

Koutarou mendelik. Emang dasar kucing jadi-jadian.

Mengabaikan Kuroo yang kembali bertumpu pada bantalnya, Koutarou melabuhkan maniknya pada satu-satunya perempuan di sini, "[name], keringkan rambutku, dong."

Kini Kuroo yang mendelik, menendang Koutarou yang duduk di arah kakinya.

Tak ada alasan untuk menolak dan tak ada salahnya juga menerima, akhirnya kau menurut dan beranjak menghampiri sisi sofa di mana Koutarou duduk di sana. Mengambil alih handuk seluruhnya, kau mulai menggosokan kain itu di kepala Koutarou. Pemuda itu sendiri berekspresi layak anak yang habis dimandikan orang tuanya.

Take polaroid picture of you

"Oh iya [name], kau lihat postingan terbaruku?" Koutarou membuka topik.

"Tidak, memangnya kenapa?" tanyamu, masih menggosok ubun-ubun laki-laki itu.

"Lihat, deh!"

"Kau ingin tau, [name]?" Kuroo tiba-tiba ikut menyahut. Tanpa sadar ternyata pemuda itu tengah bermain dengan ponselnya sambil tetap bertumpu pada bantal, "dia meng-upload fotomu saat menyuksruk di pasir tadi." katanya.

Matamu membulat. Ingat kejadian saat mereka masih bermain kejar-kejaran. Kau saat itu yang berjaga, ingin mengincar Kuroo tapi pemuda itu bisa mengelak dengan lincah. Sampai akhirnya kau tersungkur. Kepala bertemu tanah. Kuroo tertawa lebar saat itu juga.

"Eh--masa???" menghentikan pekerjaanmu, kau setengah memekik.

"Heh, bro, jangan bicara sembarangan!"

Sontak kau kini malah beringsut mendekati Kuroo, "mana, mana? Aku ingin lihat." ucapmu meminta Kuroo memperlihatkannya lewat ponsel pemuda itu. Ponselmu saat ini sedang di charger di kamar, jadi Kuroo adalah pilihan terbaik.

Statis tanpa jawaban, Kuroo pun berakhir memberikan ponselnya setelah sebelumnya men-scroll-scrool tak jelas.

Lalu mendapati sebuah foto pada akun Koutarou;




b.koutarou

♥ liked by h.shouyo, a.keiji and 103 others.

b.koutarou MY SUNSHINE HEI HEI HEI! @[username]





Lot of cuddling

Koutarou menidurkan kepalanya di atas pahamu. Kakinya yang melebihi batas sofa menggantung bergerak-gerak di sisi sofa. Dia menatap sayu serentetan iklan lewat dalam acara televisi.

"Koutarou? Kau mengantuk?" tanyamu, mengintip wajah laki-laki itu karena dia sedang membelakangimu. Padahal tadi Koutarou masih aktif mengoceh, namun setelah beberapa menit lamanya kau mengusap lembut kepalanya, dia berangsur sepi.

"[Naaaamee] jangan berhenti, usap kepalaku lagi!" ucapnya seperti merengek. Tangannya bergerak-gerak mencari sesuatu. Hingga berhasil meraih salah satu tanganmu yang lain, dia pun menggenggamnya. "[Naamee] usap lagii,"

Mendengar suaranya yang mulai nampak lemas, kau menyentuh pipi itu, "kau mengantuk, Koutarou. Lebih baik tidur di kamar. Sudah malam lagi pula," katamu.

Menguap, Koutarou pun sebenarnya tidak ingin ingkah dari kenyamanan ini. Tetapi kantuk memang sudah menyerangnya. Maka dari itu dengan perlahan ia pun bangkit. "Baiklah, kau juga harus tidur, [name]. Selamat malam."

Kau mematikan televisi, ikut bangkit saat Koutaro bangkit, kau membalas ucapannya, "selamat malam Koutarou."

Dengan begitu kalian berdua akhirnya berpisah. Melirik terakhir kali, Koutarou berjalan dengan keadaan setengah mengantuk. Sebelum akhirnya kau memasuki kamarmu, dan menutupnya.



















Tok! Tok!

"[NAAAAMEEEE] KUROO MENGUNCI KAMARNYA, AKU TIDUR DI MANAA????"

fin.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro