Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Pertolongan

[YN] terduduk ditempat tidur yang kosong. Ia tak tahu harus berbuat apa. Pikirannya mulai kacau. Ia mencoba untuk menenangkan diri, dan berpikir jernih.

"Benar..aku harus menelpon boss.."

Tangannya dengan sigap mengambil ponsel dari dalam tasnya. Dengan cepat ia mengetik nomor bossnya. Namun tangannya tertahan..

"Tapi.. Bagaimana jika ini.. Dianggap kegagalan Dazai-san.."

Gadis itu kembali menutup ponselnya. Dan terdiam sesaat.

"..Tak ada pilihan lain.."

Ia bangkit dan mengambil pistol yang Dazai letakan dibawah bantal.

Menelan ludahnya perlahan, [YN] meraih pistol itu.

Crek

★★★★

Drap drap drap

[YN] berlari menuju tempat dimana penyerangan sebelumnya dilakukan.

"Kemungkinan besar, mereka tak akan dibawa jauh darisana. Itu artinya.."

"...Mereka disini"

Perlahan [YN] memasuki gedung dengan selimut yang sebelumnya ia gunakan, untuk menutupi dirinya.

Satu persatu langkah ia ambil. Ia juga bersembunyi dibalik drum yang ada disana.

"Kau dengar? Anggota eksekutif Port Mafia telah ditangkap"

"Dazai-san.." pikirnya.

"Benarkah? Hebat sekali."

"Ya. Dia dikenal paling cerdas disana. Tapi kita berhasil menangkapnya!"

[YN] mendengarkan dua anggota Mafia Dragon, yang sedang membicarakan atasannya itu.

"Dia ada dicell basement. Kau tahu?"

"Oh maksudmu ruang besar dimana banyak tawanan ditangkap?"

"Cell Basement. Tempat tawanan ditangkap.."

"Hei kalian berdua! Jangan buang buang waktu, cepat kembali bekerja!!"

teriak seorang pria yang tiba tiba muncul dari belakang [YN].

Tentu itu mengejutkannya, membuat dirinya mendorong drum hingga terjatuh.

"Apa itu?!"

Ia tak bisa mempertahankan keseimbangan kekuatannya, dan membuat dirinya terlihat.

"Siapa kau?!!"

Karena panik, [YN] langsung melarikan diri. Dan tentu, 3 orang pria itu mengejar dirinya.

"Jangan lari kau!!"

"Gawat.. Aku harus bagaimana.."

Saat berlari ia menyadari bahwa banyak pipa air disekitarnya.

Tanpa pikir panjang, kau menembaki pipa air itu hingga airnya membasahi kalian.

Dor dor dor!

"Apa apaan ini.. Kau pikir air bisa mengalahkan kami?!"

"Bukan air yang akan mengalahkan kalian.."

Dor dor!

Kau menembak kabel yang ada di dekat mereka. Membuat listrik menjalari air. Kau yang sudah menjauh dari air, tak terkena sengatan itu.

Hanya saja bajumu jadi begitu basah dan terasa dingin.

"Aku harus cepat mencari mereka.."

Tak ada penjagaan ketika kau sampai di basement bawah. Kau hanya perlu mencari mereka, dan ya..

Kau menemukannya..

Dazai serta bawahannya yang lain terikat dikursi dengan mata tertutup.

Sementara itu, seorang pria berdiri didepan pintu masuk markas Mafia Dragon.

"Disini rupanya"

Pria itupun berjalan memasuki markas tersebut.

★★★★

"Dia disana.." [YN] melirik pintu masuk menuju ruangan dimana rekannya berada.

"..tapi ada seorang penjaga diluar. Jika aku membuat keributan, penjaga didalam ruangan akan mendengarnya.."

Dia pun berpikir sejenak dengan keadaannya sekarang. Peluru di pistolnya sudah habis. Dan yang ada dihadapannya, menyimpan pistol dibalik jasnya.

"..pistol..dibalik jas.."

"Oh..!" ia mengingat sesuatu.

Tap tap

Dengan ingatannya, [YN] berjalan mendekati seorang penjaga itu.

"Siapa kau?"

"Hei tampan.. Kemarilah.." nada lembut keluar dari bibirnya. Lalu berjalan mundur.

Penjaga itu menengok ke kanan dan kekiri. Ia pun mengikuti [YN].

Setelah penjaga itu terpikat, kau menyudutkannya di tembok. Dan menyusuri wajahnya dengan jarimu. Terus menuruni dada dan..

Crek!
Grep!

Kau memegang pistolnya, dan dia menangkap tanganmu.

"Kau!!"

"Gomen..nasai.." dengan menutup kedua matamu, kau menembak pria itu.

"Ukkh.." ia belum mati juga. Dan kau menembaknya sekali lagi.

Bruk!

Pria itu terjatuh dan tak sadarkan diri. Karena tembakan langsung, darahnya tidak terpencar kemana pun.

"Suara apa itu?" orang orang didalam mendengar suara benturan.

"Mungkin dia tertidur. Biarkan saja"

[YN] menghela napas panjang, ia pikir mereka akan mengetahuinya.

Selangkah demi selangkah ia ambil, memasuki ruangan. Namun penjagaan begitu banyak. Dia tak mungkin melawan mereka semua sendirian.

Lalu ia menyadari, bahwa ada tusuk besi didekatnya.

"Sepertinya lumayan tajam.. Ada 6 buah.. Bisa kugunakan untuk apa.."

Setelah memperhatikan sekelilingnya, ia mendapatkan sebuah ide.

Dua buah besi diambilnya, lalu dilemparkan ke salah satu lampu yang ada disana.

Prank!!

"Apa itu?!! Siapa disana?!!!"

"Kena!"

Lemparannya mengenai sasaran.

"Untung saja Chuuya pernah mengajariku hal ini"

☆☆☆☆

"Hiaaa!!"

Tak!

Lemparan pisau itu, tak mengenai sasaran ditengah.

"[YN].. Sudah kukatakan, kau harus meluruskan arah tanganmu, dengan sasaran. Lalu lemparkan!"

Tak!

"Lemparan bagus, Chuuya!" Chuuya mengenai sasaran, tepat ditengah.

"Kau juga harus bisa melakukannya"

"Tapi kenapa?"

"Kenapa? Ini mungkin bisa melindungimu ketika kau dalam bahaya"

"Aku..dalam bahaya.." [YN] terlihat murung dan ketakutan mendengarnya.

Gadis yang masih berumur 8 tahun itu, belum terbiasa dengan hal yang berbahaya.

Pluk..

Chuuya mendaratkan tangannya diatas kepala adik kecilnya itu.

"Jangan khawatir. Aku akan ada disaat kau dalam bahaya. Aku akan melindungimu kapanpun, [YN].." ia tersenyum untuk menenangkan [YN].

"..Chuuya.."

"Ayo sekarang kita latihan lagi"

"Uhm!!"

☆☆☆☆

"Seandainya Chuuya disini.."

"Hei kau, keluar!!" bayangan [YN] buyar karena teriakan itu.

"Apa ini bagian dari rencanamu?!" pria itu menempelkan senjata didagu Dazai.

"Heh.." Dazai hanya tersenyum.

Gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Fokus [YN]!" gumamnya.

Tanpa menunggu lagi, [YN] kembali melempar sisa besi itu ke lampu yang ada disana.

"Siapa itu?! Cepat cari pencahayaan!!"

"Mereka tak mungkin menembakan senjata, jika gelap"

Dengan cepat [YN] berlari kearah Dazai.

"Dazai-san.."

"Ya. Ini aku"

"Aku akan segera melepaskan tali ini, tolong tunggu sebentar"

[YN] mencari ujung ikatan tali yang mengikatnya. Tali pun terlepas. Dazai membuka penutup matanya.

"Untunglah anda selamat, Dazai-san.." ucap [YN] senang.

"Tapi ini belum berakhir.."

Ruangan kembali terang. Dan disitu Dazai baru menyadari, bahwa ada seorang pria bersiap memukul kepala [YN] dengan besi.

Refleks [YN] berbalik karena terkejut. Kedua matanya terbelak.

"Mati kau!!" teriaknya.

"Itu kalimatku, sialan!!"

Bruak!

Pria itu terpental jauh karena sebuah tendangan tiba tiba dari belakang.

"Chuuya!!" seru [YN].

"[YN] kau baik baik saja?" tanya Chuuya khawatir.

"Ya. Aku baik.."

Chuuya melihat baju [YN] yang basah sekali, hingga menembus kedalamnya.

"Bodoh.." ia menyentil kening [YN]. Tentu tidak dengan kekuatan gravitasinya.

Jika iya.. Keningnya sudah bolong..

"Aahh.. Sakit.."

Tubuh [YN] ditutupi oleh pakaian luar Chuuya.

"Terima kasih.."

"Kenapa kau ada disini, Chuuya??" tanya Dazai.

"Dazaiiii!!!" kesalnya.

"Apa apaan kau membawa [YN] dalam misi seperti ini!!"

"Kenapa? Dia salah satu dari bawahanku. Lagipula bagaimana kau bisa tahu kami disini?"

Chuuya mengeluarkan ponselnya.

"Aku berniat menemuinya. Tapi mereka mengatakan kau membawanya. Jadi aku melacaknya kemari dengan ponsel"

"Sesuai rencana.."

"Apa kau bilang?!"

Mereka bertengkar disaat para Mafia Dragon ternyata sudah mengepung mereka.

"Port Mafia.. Kalian akan segera hancur!!"

"Kita lihat saja nanti. Chuuya" panggil Dazai.

"Hah?"

"Habisi mereka.."

"Kau pikir aku bisa memerintahku seenakya?!"

Dor dor dor!

Anggota Mafia Dragon melancarkan tembakan. Tentu Chuuya menghentikan semua peluru yang mengarah pada mereka dengan kekuatannya.

Lalu membalikan peluru itu hingga mengenai pemiliknya.

Menyisakan ketua yang sebelumnya bertemu Dazai.

"Bukankah sudah kukatakan sebelumnya.."

Tap tap tap

"...Untuk tidak mengganggu Port Mafia.."

"Ampuni aku.."

"..Tapi kau mengabaikannya.."

Pria itu berlutut didepan Dazai. Dan memohon ampun.

Buak!

Dazai menendang pria itu dan menginjaknya.

"..Semua sudah berakhir.."

Membalikan tubuhnya, lalu menembak 3 kali.

"Heh.. Dia selalu mengambil bagian enaknya." keluh Chuuya setelah melepaskan semua anggota yang juga diikat.

"Kalian baik baik saja?" tanya [YN] kepada anggota lainnya.

"Terima kasih [YN]. Kau menyelamatkan kami. Terima kasih Chuuya-san" ucap mereka.

Dazai kembali dan berdiri disamping Chuuya.

"Aku tak tahu, [YN] sudah mulai memberanikan dirinya menyentuh pistol" ucapnya.

"Memang ada apa dengan itu?" tanya Dazai.

"Sejak kematian orang tuanya, [YN] takut sekali suara senapan. Termasuk melihatnya. Karena cara itulah, ia kehilangan keluarganya"

"Jika saat itu barangku tidak tertinggal dirumahnya, dan berpikir kembali. Mungkin dia sudah.."

Si maniak bunuh diri berdarah dingin itu terdiam mendengar hal itu, seraya memperhatikan [YN] dari jauh yang terlihat senang setelah menyelamatkan rekannya yang lain.

[YN] berbalik ke arah mereka, dan melambaikan tangan dengan seyumannya yang manis. Mengatakan semuanya baik baik saja.

Namun tidak dengan wajahnya.

"[YN].."

"Aku.." kau berjalan ke arah mereka, namun rasanya kepalamu terasa semakin berat. Dan dadamu sesak.

Bruk!

Ia kehilangan kesadarannya dan terjatuh.

"[YN]!" Chuuya berlari dan mengangkat [YN].

"..dia demam. Mungkin karena kebasahan dimalam dingin seperti ini.."

"Kita pergi" ucap Dazai.

★★★★

Beberapa hari setelahnya, [YN] tidak masuk bekerja karena sakit. Tapi ia pun kembali masuk karena merasa sudah membaik.

"Maaf aku merepotkanmu, Dazai-san.. Aku akan segera mengerjakan tugasku yang tertinggal"

[YN] kembali ke mejanya, dan mulai bekerja. Dazai hanya diam tanpa membalas perkataanya. Membuat [YN] bingung.

Seminggu berlalu, Dazai benar benar tidak bicara apapun pada [YN]. Setiap ia kembali ke ruangannya, ia hanya diam membaca laporannya, lalu pergi.

Itu benar benar membuat [YN] tidak bisa tenang. Ia merasa telah melakukan kesalahan.

Dengan memberanikan diri, [YN] bertanya pada atasannya itu.

"Dazai-san..? Apa.. Aku membuat sebuah kesalahan? Kenapa.. Kau tidak mau bicara denganku?"

"[YN]"

Akhirnya Dazai memanggil namanya.

"Ya, Dazai-san!"

"Jika seseorang membunuh keluargamu. Apa kau berniat membalasnya?"

"!!" [YN] tersentak dengan pertanyaan itu.

"..Kenapa kau.."

"Jawab saja pertanyaanku, atau pergi"

"??!!"
"A..aku tidak tahu.. Aku ingin.. Namun aku..tidak bisa.."

"Begitu rupanya" Dazai membalikan kursinya memunggungi [YN].

"Apa Chuuya yang mengatakannya?"

"..."

"Maaf telah mengecewakanmu sebelumnya, Dazai-san.."

"..Tapi aku.. Benar benar tak bisa melupakan kejadian hari itu.."

"Hari dimana.. Aku kehilangan semuanya.."

Bersambung

Bagaimana kejadiaan sebenarnya dari masa lalu [YN]?

Dan apa yang terjadi pada Dazai sebenarnya? Apa dia membenci [YN]?

Tunggu akhir dari kisah ini besok!

Mungkin setelah banyak respon dari kalian! Setelah ini part akhir lho!

Maaf lama ga update.
Thanks for votes, comment and follow!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro