Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Milikku

Tap
Tap
Tap
Klak

"[YN] Terima kasih untuk ma--"

"Dazai, kau!!"

Grep
Sret

Belum selesai Dazai menyelesaikan perkataannya, kerahnya sudah ditarik oleh pria bertopi yang ada di ruangannya sejak tadi.

"..Apa yang kau lakukan diruanganku, Chuuya?"

"Ditambah.. Berdua dengan asistenku" lanjutnya.

"Seharusnya aku yang menanyakan hal itu. APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA ADIKKU?!" Chuuya terlihat naik darah seperti biasanya.

Mungkin lebih dari itu.

"Adik?" Dazai menoleh pada [YN] yang berdiri dibelakang Chuuya.

"Etto.. Lebih tepatnya, sepupu. Ya. Chuuya adalah sepupuku" jelasnya.

"Hee.. Aku tidak tahu" jawabnya enteng.

"Apa kau bilang?!"

"Maa..maa.. Chuuya, tak apa. Ini kehormatan untukku, diminta bekerja bersama seorang eksekutif"

"[YN]!"

"Dengar?" Ia melepaskan diri, lalu memberikan kotak bekal yang kau berikan.

"Makanannya enak, kau bisa buatkan lagi lain kali"

"Oh..hooh.."

Chuuya memandang percakapan kalian berdua.

"Jangan terlalu dekat dengannya, [YN]. Aku tak mau kau ditipu oleh makhluk sepertinya"

"Apa kau pernah merasa, aku menipumu, [YN]?"

"Tidak pernah." jawabmu.

"Tch. Kenapa kau harus memilih [YN] sebagai asistenmu, hah? Memangnya tidak ada yang lainnya?!"

"Benar juga. Kenapa ya.." pikir [YN].

☆☆☆☆

"Ohayou Keichi-kun"

"Ah.. Ohayou [YN]-san" sapa Keichi saat kau tiba di kantor.

Walaupun mafia, disana ada bagian kantor yang berisi orang orang pengumpul data.

Mereka akan duduk didepan layar, dan mengumpulkan serta membereskan data yang dibutuhkan Port Mafia.

"Jadi apa kau sudah mendapatkan informasi itu? Kudengar para atasan benar benar membutuhkannya" bisik Keichi.

"Uhm.. Sedikit lagi. Aku hanya perlu menyusunnya, dan kembali menembak firewall mereka. Dengan begitu, aku akan mudah mengakses server server yang di butuhkan" jelasmu.

"Hebat.. Kau memang yang terbaik, [YN]-san!"

"Hehe.."

Ditengah pekerjaan, anggota lain mulai berbisik dan bersikap tidak biasa.

Karena penasaran, kau bertanya pada salah satu dari mereka.

"Ano..Ryoko-san, ada apa?"

"[YN] sebaiknya kau bersiap, Keichi juga"

"Ada apa?" tanya Keichi.

"Anggota.. Anggota eksekutif mafia, dia akan segera kemari"

"S-Seorang atasan.. Akan turun kemari? Ada apa?" kejut kalian berdua.

Karena sebelumnya, belum ada anggota atas yang turun kebawah bertemu langsung dengan para "Informan" dibawah.

"S-Siapa dia?" tanyamu.

"Kudengar dia bernama Osamu Dazai. Kau tahu?"

"!!!"

"O-Osamu.. Dazai..?"

"Maksudmu anggota yang dikenal sangat cerdas dan kejam itu?"

Ryoko mengangguk. Ia segera duduk di tempatnya.

"Osamu Dazai ya.." gumammu.

"Gawat.. Jika seorang dari kita dijadikan bawahannya, bukankah itu bahaya. Dia sangat kejam. Kudengar salah satu bawahannya pernah dia pukul, dan bahkan ditembaki peluru" jelas Keichi membuat [YN] semakin takut.

"B-Benarkah..?"

"Kenapa kau tidak coba cari tahu sendiri?"

Tiba tiba suara gelap dan dingin, melewati kedua telinganya. Spontan [YN] dan Keichi menoleh ke asal suara, yang tepat berada di hadapan mereka.

"O-Osamu.. Dazai-san..?!"

Dazai berdiri menatap kedua informan yang ada di depannya. Pandangannya terlihat begitu menusuk dan dingin.

Dengan perban yang menutupi sebelah matanya.

"Kau [FN] [YN], bukan?"

"I-Iya. Perkenalkan, nama saya [FN] [YN], senang bertemu dengan anda, Osamu-san" kau membungkuk memberinya hormat.

"Dazai juga tak masalah. Tapi aku suka sikapmu"

"Oh..hooh.."

Ia mengangkat sedikit kepalanya, dan tersenyum ke arahmu.

"Mulai hari ini, kau adalah asistenku. [FN] [YN]!" deklarasinya.

☆☆☆☆

"Alasanku..?" Dazai duduk ditempatnya.

"..apa itu penting?"

"Kkh.. Tentu saja! Kau tidak mengatakan apapun padaku, kalau kau punya asisten, dan dia adalah [YN]!"

"Pertama!"

"Aku tidak butuh pendapatmu, siapa yang akan kujadikan sebagai asisten.."

"Kedua!" lanjutnya sambil menandahkan kepala diatas kedua tangannya.

"Aku tidak tahu dan tidak peduli, dia sepupumu atau bukan. Yang terpenting, dia berguna untukku"

"Dazaiii!!"

"Lagipula Chuuya. Aku benar benar tak menyangka, kau masih memiliki keluarga. Selama ini, kau kemanakan dia?" tanya Dazai.

Chuuya terdiam. Kau hanya bisa memandang pria yang kau rindukan selama ini.

"Aku meminta Anee-san mengurusnya" jawabnya.

"Anee-san?" (*Kouyou)

"..ah.. Kau meminta Anee-san untuk menyembunyikannya, dan menyimpannya hanya untuk dirimu" ledek Dazai.

Brak!

"Ingin sekali ku hancurkan kepalamu itu" Chuuya menggebrak meja yang ada dihadapan Dazai.

"C-Chuuya.. Tenanglah. Dazai-san akan terus menggodamu, jika kau tidak tenang" ucapmu pada Chuuya.

Chuuya menghela napas panjang, dan teringat niatnya datang ke ruangan Dazai.

"Aku baru saja bertemu boss. Dan dia ingin bertemu denganmu"

"Boss? Baru saja, aku bertemu dengannya. Dia bilang ingin kau ke ruangannya lagi"

"Benarkah? Kalau begitu aku harus segera kesana"

Ia berjalan menghampirimu, dan membelai lembut kepalamu.

"Jika sesuatu terjadi. Katakan saja padaku, kapanpun. Aku akan datang dan membunuh orang itu" ucap Chuuya seraya tersenyum.

"Akan kulakukan" jawabmu membalas senyumannya.

"Kalau begitu, Jaa--" ia berjalan menuju pintu.

Kau melihat punggung itu lagi. Seakan menjauh dan mungkin.. Sulit untuk di temukan lagi.

Tanpa kau sadari, tanganmu mencoba untuk meraihnya.

"Tunggu--" gumammu.

Namun sepasang tangan melingkar di tubuhmu, dan menarikmu menjauh dari pintu.

"Mau kemana kau?"

Blam

"D-Dazai-san?" kejutmu.

"Kau milikku sekarang. Jangan pergi, tanpa izinku. Mengerti?"

"Apa ini.. Kenapa.."

Kau mengangguk pelan, dan Dazai melepaskan tubuhmu.

Ia kembali ke mejanya, dan duduk sambil melihat isi laporan.

"Apa itu benar?"

"Huh?" kau menoleh padanya.

"Apa benar, dia sepupumu?"

Kau mengangguk.

"Chuuya memang sepupuku. Umurnya dua tahun lebih tua dariku, itu kenapa dia seperti kakakku sendiri"

"Hoo.."

★★★★

Crrrr

Air membasahi dirimu, terasa begitu segar. Mandi dipagi hari, tanpa harus terburu buru.

Setelah mandi, kau berjalan menuju dapur dan membuat sarapan.

Ting!

Dua lembar roti, selesai di pemanggang. Kau mengambilnya dengan setelur mata sapi dan sosis yang sudah di masak.

"Itadakimasu"

Kress
Kress

Sambil makan, kau memeriksa ponsel. Jika tiba tiba ada pesan yang penting masuk, namun sepertinya tidak.

Waktu menunjukan pukul 09.00.
Kau sudah siap untuk pergi keluar. Dengan melihat daftar barang yang akan kau beli, kau siap untuk itu.

"Etto.. Mungkin aku juga akan membeli jeruk, kalau tiba tiba Chuuya pulang"

Secarik kertas yang cukup lebar, dilipat dan dimasukan kedalam kantung.

Kau terus menatap ponselmu, menunggu pesan masuk.

"Apa.. Tak masalah ya.."

☆☆☆☆

Dazai nampak tak peduli akan hal itu. Kau duduk ditempatmu dan melanjutkan pekerjaan.

Sampai dia kembali memanggilmu.

"Akhir pekan ini, kau ada rencana?"

"Tidak ada. Oh.. Aku akan membeli bahan makanan, jika sempat. Ada apa?"

"Ide bagus. Pergilah"

"Ehh?"

"Ambilah liburanmu, dan pergi berbelanja"

Kedua matamu berbinar.

"Benarkah Dazai-san?!"

"Ya"

Kau tersenyum mendengar hal itu. Dazai tertawa kecil melihat reaksimu, dan memutarkan kursinya menghadap arah sebaliknya.

☆☆☆☆

"..sesekali, mungkin tak masalah. Lagipula.. Ini izin dari Dazai-san"

Kau melangkah menuju pintu rumah, dan mulai membukannya.

Klak

"Yo [YN]! Ohayou!"

Bersambung

Thanks untuk respon positif dari kalian. Sepertinya banyak yang suka ya.

Vote kalian adalah semangat untuk Rai.
Komen kalian adalah pembelajaran untuk kedepan!

Thanks again for votes, Comments and Follows!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro