Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ketakutan

"Yo! Ohayou!"

Blam!

Kau menutup pintu sekeras mungkin, setelah melihat seorang pria berdiri didepan pintumu.

"Benarkah? Yang benar saja.. Bagaimana.. Dan kenapa.." gumammu.

Perlahan kau buka lagi pintu rumahmu, dan pria itu masih disana.

Duk

Saat kau berniat menutupnya lagi, sebuah kaki menahan pintumu agar kau tak menutupnya lagi.

"Kenapa kau ingin menutup pintumu lagi?"

Diikuti munculnya wajah dibalut perban pada sisi kanan pria itu.

"O-Ohayou.. Dazai-san.." sapamu karena tak ada lagi jalan keluar.

Kau membuka pintu, dan berjalan keluar rumah.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyamu.

"Seperti halnya dirimu, [YN]. Aku libur." jawabnya.

"T-Tapi.. Kenapa kau didepan rumahku? Sejak kapan?"

Dazai terdiam sejenak.

"Mungkin 30 menit yang lalu"

"Dia stalker?!"

[YN] menghela napas panjang, dan menatap bosnya itu.

"Kenapa kau tidak pergi ke tempat lain, Dazai-san? Bukankah kau bebas pergi kemana pun?"

"Kau benar. Karena aku bebas pergi kemana pun, tak ada yang melarang aku pergi kemari,kan?"

Deng
"Aku..salah bicara.." pikir [YN].

"Kalau begitu apa jadwalmu hari ini?" tanya Dazai.

"Hm.. Aku berniat pergi belanja."

"Kalau begitu, aku akan menemanimu"

"!!!"

[YN] terkejut mendengar hal itu, ia segera menempelkan tangannya di dahi Dazai.

"Anda sehat.. Dazai-san?"

"Kau ingin tahu?"

Srett

Ia menarik lengan [YN] yang berada di dahinya, dan mendekati wajah asistennya itu.

Dengan melingkarkan satu tangannya.

"T-Tunggu.. Dazai-san??"

"Gawat.. Wajahnya.. Dekat sekali"

Deg
Deg

Mereka terdiam, sampai seseorang menyadarkan mereka.

"Ekhem.. [YN]-chan.. Jangan lakukan hal itu di jalanan, banyak anak kecil disini" ucap bibi tetangga sebelah.

Dengan cepat, [YN] mendorong Dazai.

"G-Gomen.. Aku tidak bermaksud.."

"Tak apa [YN]-chan, tapi lain kali di dalam ya, hohoho.." ia menyenggol [YN] lalu masuk kedalam rumahnya.

"Gomen ne, Oba-san" teriak Dazai.

Ia menenangkan jantungnya yang sempat berdegup kencang. Setelah menarik napas, ia kembali berbalik dan menghadap bosnya itu.

"Ayo."

★★★★

Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam, Dazai dan [YN] pergi dari supermarket.

"Kupikir kau hanya ikut tanpa alasan, Dazai-san"

"Tidak juga. Aku tiba tiba terpikir membeli perban"

"Kelihatannya begitu"

Saat kalian berdua melewati sebuah taman rekreasi, sebuah tangan menarikmu.

"Ini liburanmu, bukan? Kenapa kau tidak habiskan waktumu disana?" tanya Dazai.

"Eehh.. Etto.. Aku ingin, tapi aku membawa belanjaanku. Jadi sebaiknya aku akan pulang saja"

Kau mencari alasan agar tak pergi kesana dengan Dazai. Karena.. Dazai adalah bos. Dan.. Bagaimana jika ada anggota lain melihat kalian.

Dan rumor aneh tersebar di port mafia? Ditambah jika Chuuya mendengarnya???

"Kau bisa menitipkannya di penitipan barang" ucap Dazai.

Ia pun menarik tanganmu dan masuk ke sana.

Banyak hal yang kau dan Dazai naiki. Dan seperti perkiraanmu, Dazai diam diam mencoba bunuh diri.

"Kalau aku terjun dari roller coaster ini, apa akan sakit ya?" tanyanya saat menaiki roller coaster.

"T-Tunggu Dazai-san, jangan lakukan itu disini!!!"

Atau saat menaiki arum jeram.

"Pegang jasku"

"D-Dazai-san?!"

Byurr!!!

"Ada orang tenggelam!! Cari bantuan!!" teriak seorang dari belakang.

"Dazai-san.." kau hanya menutupo wajahmu dengan jas panjangnya itu.

★★★★

"Haaa... Tanoshii (menyenangkan)"

"Haha.." kau hanya bisa tertawa aneh, karena perilaku Dazai.

Kalian pun berniat untuk mencari makan, disaat yang bersamaan.. Sebuah toko okonomiyaki terbuka ada disana.

"Dazai-san, bagaimana jika kita makan okonomiyaki disana? Kau bisa mengeringkan pakaianmu dekat kompor penjual itu" ajakmu.

"Hm.. Boleh juga"

.

.

.

"Okonomiyaki 2!" pesanmu.

"Siap!"

Ia mulai memasak okonomiyaki.

"Kelihatannya enak ya?"

"Sepertinya begitu" jawab Dazai.

Hingga sang koki menuangkan terlalu banyak minyak, dan membuat api yang sangat besar.

Tubuh [YN] mulai gemetar melihat kobaran api itu.

"Aah.. Aku terlalu banyak menuangkan minyak." keluh sang koki.

"Itu api yang besar ya, [YN]"

"..."

"...nona? Ada apa dengannya?"

Dazai menoleh pada [YN] yang mulai menjadi glitch dan tembus pandang. Sekejap ia muncul, lalu hilang kembali.

Tatapan matanya masih tertuju pada kompor tadi.

"[YN]…?"

Tak lama, tubuh [YN] terjatuh dan dia kehilangan kesadarannya.

★★★★

Perlahan kedua mata indahnya terbuka.

Gelap.

Itulah satu kata yang terpikirkam olehnya.

Ia melihat ke sekitar, ternyata malam telah menyelimuti langit.

"Apa ini.. Ditaman?"

[YN] mendapati dirinya berbaring, dengan sebuah jas yang menutupi dirinya.

Lalu disitu ia sadar, bahwa ia tak sendirian.

"Dazai-san.." gumamnya melihat wajah Dazai tepat didepan wajahnya.

Tangan Dazai menggenggam erat tangannya. Karena merasakan sebuah gerakan, Dazai terbangun juga.

"Oh.. Kau sudah bangun, [YN]?"

Kau bangun dari pangkuan Dazai, setelah benar benar sadar akan apa yang terjadi.

"M-Maaf.. Aku tidak tahu kenapa jadi begini.." ucapmu lalu menarik lenganmu.

"Tak masalah. Sepertinya kemampuanmu menguasai dirimu tadi, sampai kau hampir tak terlihat. Jadi aku memegang tanganmu, untuk menetralkanmu"

Pria maniak bunuh diri itu bangun, dan memakai jasnya lagi. Semua kantung belanjamu juga sudah ada disana.

"Sudah terlalu malam untukmu, pulang sendirian. Aku akan mengantarmu"

"T-Terima kasih"

★★★★

Sesampainya didepan rumah, kalian berpisah tanpa mengatakan apapun.

"Kalau begitu, aku pergi"

"T-Terima kasih.. Dazai-san.."

Sebelum pergi, Dazai mendapati bahwa [YN] masih terlihat gemetar setelah kejadian itu.

★★★★

K

au berjalan memasuki rumah, dan menyalakan semua lampu. Meletakan belanjaan begitu saja diatas meja makan.

Duduk sendirian didapur, sambil menggenggam segelas air.

Takut..

Gemetar..

Itu yang terus menerus kau rasakan. Bagaikan selimut musim dingin yang begitu tebal.

Kau terpaku tanpa menyadari bahwa seseorang memasuki rumahmu.

Sret

Sesuatu yang panjang dan hangat  menutupi kepala serta tubuhmu.

Kau menoleh, dan mendapati pria bertopi berdiri tepat di sampingmu.

"C-Chuuya?"

"Ada apa ini? Kau tidak menyadari kepulanganku."

"Maaf.. Aku hanya sedang terpikir sesuatu"

Chuuya menatap sepupi kecilnya itu, lalu mengambil plastik belanja yang [YN] beli tadi.

"Bagaimana kalau kita masak kari? Sepertinya enak" Ia mengeluarkan  semua bahan dan memotongnya.

"Aku akan membantumu"

"Tidak perlu." tahan Chuuya.

"..kau duduk dan biarkan aku memasak. Aku akan memasak untukmu"

Kau mengangguk, lalu kembali duduk dengan selimut yang Chuuya berikan.

Ctek

Chuuya menyalakan kompor dam api mulai keluar dari dalamnya.

Ia melirik kearah [YN] yang duduk gemetar, saat melihat api.

"Kau masih mengingatnya.."

"Uhm.." jawabmu.

Ia terdiam sejenak, lalu kembali bicara.

"Tak ada yang perlu kau ingat. Jalani saja hidupmu yang sekarang. Atau kau akan susah untuk kedepannya."

"Maaf.."

"..."

☆☆☆☆

Tuk

"Haaa.."

Trriinggg

"Telpon?"

Piip

"Chuuya" seseorang menelponnya malam malam saat ia sedang meminum wine.

"Dazai.. Apa yang kau inginkan? Mengganggu malamku, hah?"

"Dengar aku--"

"Untuk apa aku mendengarkan perkataan bodohmu itu, hah--"

"...Ini tentang [YN]"

"!!!"

"Apa yang kau lakukan padanya, hah?!" Kesal Chuuya.

"...Dia membutuhkanmu sekarang."

Piiip

Setelah mengatakan hal itu, Dazai langsung menutup telponnya.

☆☆☆☆

"Aku tak tahu apa tujuannya, tiba tiba memberitahuku tentang hal ini. Tapi aku.. Mungkin harus sedikit berterima kasih. Tch"

"Gomen Chuuya"

"Huh?" Ia berbalik saat [YN] meminta maaf padanya.

"Maaf.. Aku selalu merepotkanmu"

Gyutt

Pria itu mencubit kedua pipi [YN].

"Aakhh.. S-Sakit Chuuya"

Grep

Lalu memeluknya.

"Tenang..tenang.. Aku ada disini untukmu, [YN]"

"Chu..ya.."

Satu persatu airmata mulai terbendung, dan [YN] pun mulai menangis.

"Kowaii.. Chuuya.. (Aku takut.. Chuuya)"

"Hm.. Wakatta..(Aku mengerti)"

Bersambung

Thanks for reading, votes, and follow!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro