Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

63 - AJAKAN

Assalamualaikum teman-teman Pasukan Pembaca semua. Apa kabar? Semoga sehat selalu ya ^^

JANGAN LUPA PRE ORDER CHAMOMILE SEMAKIN DEKAT. TANGGAL 27 JANUARI 2023. SEMANGAT NABUNG SEMUANYA !!

DAN, INI ADALAH COVER NOVEL CHAMOMILE YANG TERPILIH ^^

CANTIKKK BANGET KAANN!!! JANGAN SAMPAI NYESEL NGGAK PELUK NOVEL CHAMOMILE YANG SECANTIK INI ^^

TENANG AJA HARGA NOVEL CHAMOMILE DIJAMIN NGGAK MAHAL DAN BONUSNYA JUGA GEMESIN SEMUAA ^^

DI CHAMOMILE PART 64 AKU AKAN SPILL HARGA PAKETNYA DAN BONUS-BONUS MERCHANDISENYA YAA. DITUNGGU^^

DAN, SELAMAT MEMBACA CHAMOMILE SEMOGA SUKAA ^^

*****

Alen merasakan jantungnya berdetak sangat cepat, bahkan pikirannya sudah kemana-mana. Membayangkan Alan akan diinterogasi Mamanya bahkan harus mendengarkan ucapan tajam Mamanya membuat ketakutan Alen semakin memuncak.

Alen menoleh ke Alan yang terlihat sangat tenang dan santai. Tidak seperti dirinya yang sangat cemas.

"Kak Alan nggak takut?" bisik Alen.

Alan menggeleng.

"Nggak. Kenapa harus takut?"

Alen bergumam pelan.

"Kan Kak Alan tau kalau Mama ngomongnya pedes banget. Nggak ada ramah-ramahnya."

Alan terkekeh mendengarnya, Alan sendiri sebenarnya gugup, namun ia berusaha untuk bersikap tenang. Alan ingin membuktikan ke Mama Alen kalau dia pacar yang bisa diandalkan dan bisa buat Alen bahagia.

Alan mengulurkan tangannya dan mengacak-acak punya rambut Alen pelan.

"Tenang aja Alen. Nggak usah takut."

Alen menghela napas panjang.

"Sebenarnya gue yang mau ketemu Mama Kak Alan atau Kak Alan yang mau ketemu Mama gue sih. Kenapa jadi gue yang takut gini!" gerutu Alen.

Tak lama kemudian, Kanara muncul dari arah dapur sembari membawa nampan berisikan segelas jus jeruk dan sepiring buah semangka dan apel.

Alan dan Alen pun langsung berdiri saat melihat Kanara.

"Malam tante," sapa Alan dengan sopan dan menyalami Kanara.

"Malam," balas Kanara seadanya.

Semua kembali duduk, Kanara sendiri sengaja mengambil duduk tepat di sebrang Alan dan Alen, memperhatikan sang putri dan pacarnya baik-baik.

"Kamu kenapa mau pacaran lagi dengan anak saya?" tanya Kanara tanpa basa-basi.

Alen langsung melototkan kedua matanya lebar, tak menyangka Mamanya akan langsung menyerang Alan dengan pertanyaan itu.

"Mama!" pekik Alen.

Namun Kanara terlihat tidak peduli, ia tetap fokus menatap Alan dan menunggu jawaban dari cowok itu.

Alan sendiri terlihat masih tenang meskipun sempat sedikit kaget juga.

"Saya masih suka sama Alen, tante. Sejak SMP sampai sekarang," jawab Alan jujur. Buat Alan pertanyaan dari Kanara tidaklah susah. Alan merasa ia hanya perlu jujur.

Kanara mengangguk-angguk kecil.

"Emang kamu nggak takut bakalan diputusin Alen lagi?"

"Mama!! Alen nggak akan putusin Kak Alan lagi!!" rajuk Alen.

Kanara menoleh ke Alen, menatap sang putri dengan sinis.

"Meskipun Mama yang paksa kamu putusin Alan lagi, kamu nggak akan putusin dia?"

"Kan Mama udah janji restuin Alen dan Kak Alan. Kenapa Alen harus putusin Kak Alan! Nggak akan!" jawab Alen memberanikan diri.

Alan menepuk-nepuk pelan punggung tangan Alen, meminta gadisnya untuk tenang.

"Jawabnya nggak usah pakai nada tinggi," bisik Alan pelan, membyat Alen menurunkan emosinya dan mengangguk menurut.

"Iya, Kak."

Kanara terus memperhatikan saja semua yang ada di hadapannya. Ia kembali menatap ke Alan.

"Apa jawaban kamu Alan?"

"Sejak awal saya memutuskan balikan sama Alen, saya sudah memikirkan semua resikonya Tante. Tapi, untuk saat ini saya akan terus berusaha untuk buat Alen nyaman di samping saya dan selalu jaga Alen. Sehingga saya tidak perlu takut Alen akan tinggalin saya," jawab Alen bijak.

Baik Kanara dan Alen tertegun mendengarkan jawaban Alan. Terbesit rasa bangga di hati Alen. Dan, Alen sangat tau sang Mama paling suka dengan tipekal cowok yang cerdas seperti Alan.

"Mama dengerkan baik-baik jawaban Kak Alan. Jadi, Mama nggak boleh suruh Alen putusin Kak Alan lagi," peringat Alen dengan berani.

Kanara menghela napas panjang, ia menatap lagi putrinya dengan jengah.

"Emang Mama dari tadi ada suruh kamu putus dari Alan? Kenapa kamu sewot mulu sama Mama?"

"Habisnya Mama tanyanya gitu. Kan, Alen jadi takut."

Kanara hanya bisa geleng-geleng saja.

"Minum dan makan buahnya, Alan," suruh Kanara.

Alan mengangguk dan segera menuruti perintah Kanara.

"Makasih Tante untuk buah dan jus jeruknya," ucap Alan setelah meminum jus jeruk dan mencicipi buah yang dihidangkan Kanara.

Kanara menurunkan tangannya yang semula terlipat, tatapanya lebih tenang saat ini. Seolah sosok Alan dapat diandalkan dan bisa menjaga putrinya dengan baik.

"Saya nggak akan larang hubungan kamu dan Alen. Tapi, dengan syarat jangan sampai kamu buat berat badan Alen naik. Kalau sampai itu terjadi, saya akan pikirkan dua kali lagi hubungan kalian," ucap Kanara sungguh-sungguh.

Alan mengangguk kecil.

"Iya Tante, saya akan usahakan. Tapi, Tante maaf sebelumnya kalau saya lancang. Menurut saya Alen sudah sangat cantik saat ini, bahkan berat badanya lebih dari ideal. Alen sepertinya tidak perlu sampai diet ketat."

Hening, Kanara tidak langsung bereaksi, membuat Alen kembali takut. Alen tidak menyangka Alan akan berani berkata seperti itu.

"Kamu yakin akan tetap mau berada di samping Alen meskipun dia nggak cantik seperti sekarang?" suara Kanara mendadak berubah dingin.

Alan mengangguk lagi, bahkan tanpa ragu.

"Saya yakin Tante. Saya menyukai Alen bahkan semua teman-teman Alen menyukai Alen bukan karena kecantikan Alen saja. Tapi, karena hati baik Alen. Dan, saya juga yakin, kepribadian dan sikap baik Alen pasti dari Mamanya yang didik Alen dengan baik."

Ingin rasanya Alen langsung berdiri dan memberikan tepuk tangan yang keras untuk Alan. Alen benar-benar dibuat sangat takjub dengan jawaban Alan yang bijak, tenang dan sangat pintar.

Bahkan, Mamanya yang semula kembali dingin kini terlihat tersenyum meskipun hanya sebuah senyuman tipis. Bahkan, Alen anaknya saja jarang bisa buat Mamanya tersenyum. Tapi, Alan dengan mudahnya melakukan itu!!!

Alan memang selain pintar pelajaran, juga sangat pintar merebut hati Mamanya! Memang calon menantu idaman!

Kanara tiba-tiba berdiri.

"Saya harap kamu selalu tepati ucapan kamu. Dan, jangan buat Alen sedih."

"Iya Tante, saya akan terus berusaha buktikan ke Tante dan Alen."

Setelah itu, Kanara beranjak masuk lagi ke dalam rumah, meninggalkan Alan dan Alen di ruang tamu.

Sepeninggal Kanara, Alen langsung bertepuk tangan seperti anak kecil, menunjukan rasa kagumnya.

"Sumpah Kak Alan keren banget, gila!!"

"Hah?" bingung Alan.

"Pertama kalinya ada teman cowok gue yang bisa buat Mama tersenyum. Kak Alan bener-bener berhasil dapetin hati Mama!"

"Emang iya?"

Alen mengangguk-angguk cepat dengan senyum bahagia.

"Iya!! Mama kelihatan suka sama Kak Alan."

Alan tersenyum, ikut senang mendengarnya.

"Syukurlah."

Alen bergumam pelan, masih tak bisa berhenti takjub.

"Kak Alan kok bisa sih setenang itu jawab pertanyaan Mama?"

"Gue juga gugup Len," jujur Alan.

"Hah? Nggak kelihatan sama sekali Kak! Kak Alan jawab semua pertanyaan Mama dengan lancar bahkan nggak ada keraguan sedikit pun. Bahkan, gue sedari tadi hanya bisa melongo dan ingin teriak gara-gara jawaban keren Kak Alan!" Alen terang-terangan menungkapkan perasaanya saat ini.

Alan terkekeh melihat ekspresi Alen yang menggemaskan.

"Sekarang nggak usah takut lagi sama Mama lo. Beliau orang sangat baik Alen."

Alen mengangguk lemah.

"Iya, Kak. Gue juga tau Mama orang baik."

Alan meraih tangan Alen dan menggenggamnya erat.

"Alen," panggil Alan lirih.

"Iya, Kak."

"Besok gantian mau?"

Alen mengerutkan kening, bingung.

"Gantian maksudnya?"

"Kamu mau nggak nemuin Mama aku?"

****

Alen dibuat tidak bisa tidur, padahal jam di kamarnya sudah menunjukan pukul dua belas malam. Ajakan Alan membuatnya sangat gugup dan takut. Bahkan, dua kali lebih gugup saat Mamanya akan menemui Alan tadi.

Dan, Alen pun dengan terpaksa mengangguk setuju. Alen merasa tidak mungkin menolak permintaan Alan saat cowok itu sudah berani bertemu Mamanya.

"Gue harus gimana!! Gue takut ketemu Mamanya Kak Alan!!"

Alen langsung bangun dan mendudukan tubuhnya.

"Mama Kak Alan bakalan suka nggak ya sama gue? Kalau nggak suka gimana? Kalau gue dan Kak Alan nggak direstuin gimana?"

Jujur, Alen belum pernah bertemu orang tua Alan sama sekali. Bahkan, saat pacaran masih SMP, Alen belum pernah bertemu atau pun dikenalkan.

Dan, besok sepulang sekolah Alan akan mengajaknya untuk bertemu Mamanya. Gila!!!!

"Apa besok gue pura-pura sakit aja? Jadi biar gue nggak masuk sekolah, nggak ketemu Kak Alan dan nggak jadi ketemu Mama Kak Alan?"

Alen mendecak kesal, sangat tau itu bukanlah ide yang bagus. Alen merebahkan lagi tubuhnya dengan lemas.

"Gue pengin berubah jadi telur beruang aja!!!!"

*****

Keesokan pagi, Alen berangkat sekolah dengan tubuh tak berenergi. Alen benar-benar tidak bisa tidur semalam. Ia hanya tidur dua jam saja. Sisanya dibuat untuk overthinking.

Alen turun dari motor Alan, beberapa kali Alen juga terus menguap.

"Lo nggak apa-apa Len?" tanya Alan khawatir melihat wajah Alen seperti orang kurang tidur.

Alen menggeleng.

"Gue nggak baik-baik aja, Kak."

"Lo sakit?" tanya Alan semakin khawatir. Ia langsung memeriksa kening Alen, dan terasa normal-normal saja.

Alen segera menepis tangan Alan dari keningnya.

"Gue nggak sakit Kak. Gue takut!!!" rengek Alen.

"Takut kenapa?" bingung Alan.

Alen mengerucutkan bibirnya kedepan.

"Takut buat ketemu Mama Kak Alan."

"Kenapa takut?"

"Ya, takut Mama Kak Alan nggak suka sama gue. Takut Mam Kak Alan nggak restuin gue buat jadi pacar Kak Alan. Pokoknya takut semuanyaa!!!"

Alan terkekeh mendengar pengakuan Alen. Alan mencubit pelan pipi Alen dengan gemas.

"Nggak usah takut Alen. Mama pasti suka sama lo."

Alen terdiam sebentar.

"Beneran Mama Kak Alan pasti suka sama gue?"

Alan mengangguk tanpa ragu.

"Pasti."

"Apa buktinya?"

Alan tersenyum hangat. Tangannya beralih membelai pipi Alen lembut.

"Karena aku juga sangat suka sama kamu."

*****

#CuapCuapAuthor

BAGAIMANA CHAMOMILE PART ENAM PULUH TIGA? SUKA NGGAK? SEMOGA SUKA YA AMINN ^^ 

KALIAN SUDAH SIAP BUAT PELUK NOVEL CHAMOMILE? ^^

AKU DOAIN SEMOGA TEMAN-TEMAN PASUKAN PEMBACA SEMUA DILANCARKAN REZEKINYA  DAN BISA BELI SERTA PELUK NOVEL CHAMOMILE AMINNN YARABBAL ALAMINN ^^

SAMPAI JUMPA DI CHAMOMILE PART 64 SEMUANYA ^^

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN COMMENT YA. SELALU PALING DITUNGGU DARI TEMAN-TEMAN PASUKAN PEMBACA ^^

Jangan lupa juga untuk pantengin info-info tentang cerita Chamomile di Instagram luluk_hf dan lulukhf_stories yaa ^^

MAKASIH BANYAAK SEMUANYAA. SELALU SAYANG KALIAAN SEMUAA. JAGA KESEHATAAN YAAAA ^^ 


Salam,


Luluk HF

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro