Watashi Tachi no Love
[PESERTA KEDUA MINI EVENT CURSED KINGDOM]
Nama : Hyuto_kun
Nama Wattpad : ZeroHyuto
Jumlah kata : 3477 kata
Chara : Dazai Osamu x FemRaivin x slight! Odasaku
G
enre : Romance (wajib), High School, sedikit Comedy (sangat receh) sisanya tentukan sendiri :")
Judul: Watashi tachi no love Story
Alasan memilih karakter :
★★★★★
"Haaaah, Akhirnya...hari ini datang juga" ujar seorang gadis cantik berambut merah sebahu sembari berjalan memasuki lingkungan Yokohama High school
Nama gadis cantik itu adalah Nakamura Raivin, umur masih 16 tahun dan dia adalah seorang siswi pindahan dari Tokyo International High school. Entah apa yang gadis itu memutuskan untuk keluar dari sekolah bergengsi itu dan pindah sekolah ke Yokohama High school.... tak ada yang tau kecuali author //slap
Baru saja melangkahkan kaki di sekolahnya yang baru, gadis itu sudah menjadi pusat perhatian para siswa karena penampilannya yang seperti Siswa laki laki
"Lihat anak perempuan itu, Aku baru pertama kali melihatnya"
"Aku juga, mungkin dia siswa pindahan"
"Souka, penampilannya seperti siswa laki laki"
"Sudah, sudah... nanti dia dengar"
Memang, apa salahnya jika datang ke sekolah dengan memakai Jaket dan celana panjang khusus siswa laki laki sebagai bawahan? Lagipula dia tidak peduli jika harus kena marah / hukuman dari pihak sekolah hanya karena penampilannya berbeda dari yang lain.
'Oke, Cukup baikan saja mereka Vin... mereka belum tau tentang dirimu yang sebenarnya' batin Raivin
Tanpa meladeni omongan orang orang disekitarnya, Ia langsung pergi menuju ruang guru untuk menemui seorang guru yang akan membawanya ke kelasnya yang baru nanti.
Tapi tunggu dulu... sepertinya dia tersesat dan tak tahu dimana letak Ruang Guru. tersesat di sekolah baru itu benar benar sangat tidak lucu batin Raivin kesal
"Sepertinya kau tersesat, nona. Ada yang bisa aku bantu" ujar seorang yang berada di belakang Raivin. Langsung saja gadis itu menoleh ke arah belakang dan mendapati anak lelaki berambut cokelat sedikit berantakan yang sedang tersenyum padanya
"Ya, aku tersesat di jalan yang bernama kehidupan" Ujar Raivin sambil menatap laki laki didepannya dengan tatapan datar. Bukannya membalas perkataan gadis di depannya, anak lelaki itu malah tertawa karena perkataan yang dilontarkan gadis itu
"Pffrt...fufu... Hahahaha... maaf, aku tidak bermaksud untuk meledekmu. Tapi kata katamu itu sangat lucu...fufufufu"
"Terserah"
"Baiklah, baiklah....ah, ngomong ngomong namaku adalah----"
"Dazai Osamu, benar kan?"
"Da... dari mana kau tau?!" Seru Dazai kaget karena sang gadis sudah mengetahui namanya padahal ini pertama kalinya mereka berdua bertemu.
"Kau itu anak dari keluarga Mafia di kota ini, bukan? Ditambah lagi, namamu sering dibicarakan di tv nasional, membuat muak saja" ujar gadis itu sembari melihat ke arah lain
"Terima kasih pujiannya ^^
aku akui diriku ini memang tampan"
"Tch, percaya diri sekali"
Suasananya pun mendadak menjadi canggung sekarang Dazai bingung mau bicara apa lagi dengan gadis cantik yang ada disebelahnya. Ah, benar...Dia lupa untuk menanyakan Nama gadis itu!
"Aku baru pertama kali melihatmu di sekolah ini. Jangan jangan kau murid pindan ya? Kalau boleh tahu, Siapa namamu?"
Gadis itu sekilas menoleh ke arah Dazai "memangnya penting jika kau tau soal namaku, huh?"
JLEB!
orang bertanya secara baik baik malah ditanya balik terlebih lagi nada bicaranya sungguh sangat menyebalkan. Dazai jadi dongkol sendiri gegara itu.
"Bukan apa apa... hanya saja ---"
"Cepat masuk ke kelasmu, Dazai!!" Tiba tiba suara seseorang dari arah belakang Dazai mengejutkan mereka berdua.
Dazai pun langsung menyapa orang tersebut dengan ceria
"Ya, Odasaku~ apa kabar? ^^"
"'Apa kabar' matamu. Sudah ku bilang, bukan? Jika kita ada di lingkungan sekolah, panggil aku Sensei!"
"Hai, hai :3"
Murid dan guru itu terlalu asyik membicarakan sesuatu, sampai tak menyadari bahwa ada seorang gadis yang melihat mereka dengan tatapan yang datar.
Mungkinkah Dazai pura pura gak menyadari keberadaannya? Ntahlah, Raivin Tak peduli soal itu.
"Ngomong ngomong, apa yang sedang kau lakukan disini? Jangan bilang kau sedang mencoba untuk membolos lagi?" Tanya Oda Sensei
"Booo, tidak kok. Tapi aku ingin menemani dan membantu seorang gadis cantik yang tersesat di sekolah" ujar Dazai sambil menarik lengan Raivin agar Oda Sensei bisa melihat sosok gadis itu. Modus.
Tentu saja, kelakuan Dazai yang satu ini membuat Gadis berambut merah itu Kaget. Baru ketemu aja udah main tarik tarikan, Dasar ga ada akhlak -_-
"Ah, kau pasti Nakamura Raivin, murid pindahan dari Tokyo High school?"
"Hai"
"Kebetulan sekali. aku yang akan menjadi Wali kelasmu di kelas 11 - A mulai sekarang, Yoroshiku ne"
"Hai, wakarimashita" Jawab Raivin dengan nada dan tatapan yang agak sedikit berbeda dari yang tadi waktu bicara dengan Dazai.
Dan itu seketika membuat Dazai yang melihatnya menjadi terpesona.
'Ternyata, dia sangat cantik dan manis jika tersenyum seperti itu" Batin Dazai Kagum.
"Hampir saja lupa, Tolong maafkan kelakuan anak ini jika tadi sempet Mengganggumu. Dazai, ayo minta maaf" Odasaku Langsung membungkuk badan 45 derajat (ojigi) untuk meminta maaf kepada Raivin dan tak lupa menarik badan Dazai supaya melakukan hal yang sama. Tentu saja ia tidak mau melakukannya '-' huh, dasar
Raivin sendiri bingung, kenapa harus calon suami ekhm salah... calon wali kelasnya yang meminta maaf padanya.
Sekilas, matanya yang berbeda warna itu melihat ke Dazai dan tatapan mereka berdua pun bertemu tak sengaja. Tapi bukannya mengalihkan pandangan, Gadis itu malah tersenyum MANIS padanya seperti mengisyaratkan sesuatu.
Ok, firasat Dazai jadi tidak enak...
"Sensei, anda seharusnya tidak perlu meminta maaf seperti itu karena itu bukan salah Anda." Ujar Raivin pada Oda Sensei
"Huh, memangnya Kenapa ?" Tanya Oda Sensei sembari menegakkan tubuhnya seperti semula
"Tolong lupakan saja, Sensei. Kali ini saya akan memaafkannya"
"Baiklah. Tapi jika ia mengganggumu lagi, kau boleh memukulnya sesukamu seperti ini" ujar Oda Sensei sambil memukul Kepala Dazai dengan Buku Sastra yang super Tebal
"Baik"
Oda Sensei, Secara tidak langsung anda mengajarkan seorang murid pindahan untuk menghajar seseorang.
Bagi Dazai tak masalah jika ia dihajar oleh seorang gadis seperti Raivin, tapi tatapan gadis padanya tadi itu lhoooooo.... Jika kebanyakan gadis di sekolah ini akan menatap dirinya dengan tatapan Suka dan kagum saat bertemu dengan Dazai, tapi Gadis yang berada di depannya ini jelas sangat berbeda dari siswi kebanyakan.
"Dazai, kembali ke kelas sebelum guru pelajaran lain datang"
'Tapi kan pelajaran untuk 2 jam kedepan itu jam pelajaran yang kau pegang Odasaku -_-' batin Dazai jadi sedikit kesal
"Baik~" tanpa aba aba Dazai langsung pergi menuju kelasnya meninggalkan Gadis itu dengan Odasaku yang berjalan ke arah sebaiknya menuju ke ruang guru
'Aku pasti bisa membuat dirimu menjadi suka padaku, Vin chan'
Batin Dazai Bangga
Ah, masa?
Suasana kelas 11-A begitu Ramai karena belum ada guru yang datang ke kelas mereka padahal ini sudah memasuki jam pelajaran pertama.
Ada yang sedang menyalin PR temannya, Ada anak yang sedang asyik bermain game online, Ada yang sedang bergosip, ada yang sudah tidur lagi... sungguh sesuatu yang menyenangkan saat guru tidak ada di kelas, benar kan?
Namun, sepertinya kesenangan mereka harus berakhir begitu Oda Sensei berjalan memasuki kelas. Para murid yang tadinya bersantai ria, langsung kembali ke bangku mereka masing-masing
"Ohayou, minna"
"Ohayou gozaimasu"
"Hari ini, kelas kita kedatangan murid baru." Karena pernyataan dari Wali kelas mereka, suasana kelas pun kembali ramai
"Murid baru?"
"Kira kira dia perempuan atau laki laki ya?"
"Ku harap dia bukan gadis dengan tampilan seperti laki laki yang aku lihat tadi pagi"
"Serius? Dia itu murid baru?"
Dirasa suasana kelas yang semakin lama semakin ramai, Oda Sensei langsung menggebrak meja guru menggunakan tangannya
"Baiklah, kalian semua cukup bicaranya! Dan yang diluar, silahkan masuk"
Pintu ruang kelas dibuka perlahan, dan Raivin berjalan masuk ke dalam kelas sembari mengabaikan tatapan aneh dari semua teman barunya di kelas.
"Ayo, perkenalkan dirimu"
"Nakamura Raivin, murid pindahan dari Tokyo International High school. Yoroshiku"
Suasana Kelas tidak seramai tadi, tapi yang Raivin Yakin merek tidak mau membicarakan tentangnya dan lebih memilih untuk diam
"Baik, Vin... kau boleh duduk di bangku yang kosong di samping Dazai. Dazai, Tolong angkat tanganmu" ucap odasuku sambil menunjuk kursi kosong dibelakang dekat jendela. Dazai langsung mengangkat tangan sembari tersenyum melihat Raivin yang akan duduk di sebelahnya
Apa ia tak salah dengar?! Baru saja dia berurusan dengan Dazai di lorong sekolah tadi, dan sekarang dia harus duduk bersebelahan dengan orang itu?! Tch, menyebalkan
"Sensei, apa tidak ada bangku lagi selain itu?" Jujur saja gadis itu kesal jika harus berurusan dengan Dazai.
"Tidak ada. Hanya itu saja yang tersisa. Cepat duduk" perintah Oda Sensei
"Hai"
Raivin akhirnya hanya bisa diam dan pasrah menerima kenyataan bahwa ia sekelas dengan Dazai. Dan berharap semoga ia tidak mengganggu lagi
"Yoroshiku ne, Vin chan" kata Dazai sambil tertawa puas ke Raivin tapi malah dibalas dengan Tatapan super datar oleh Raivin
"Seharusnya kamu hiraukan saja perban berjalan itu" ujar Siswa laki laki berambut Orange sedikit panjang (?) yang duduk di bangku yang berada di depannya
"Booo.... bilang saja kalau kau iri padaku karena bisa dekat dengan murid baru, chuuya" ledek Dazai yang otomatis membuat Chuuya sedikit emosi
"Huh, berpikirlah Dazai! Dia belum tentu mau dekat dekat denganmu!"
Dazai terus menerus meledek Chuuya. Dan alhasil, membuat mereka berdua menjadi perhatian seluruh siswa.
Sementara itu, Raivin yang sepertinya tidak tertarik pada pertengkaran dua bocah itu pun diam saja sambil menatap ke arah halaman sekolah.
"Dazai... chuuya...sekarang juga kalian berdua berdiri di lorong sampai sampai jam istirahat!!!" karena keributan yang tak kunjung usai, akhirnya Oda Sensei melarang Dazai dan chuuya untuk mengikuti pelajaran sampai jam istirahat berbunyi.
Jam istirahat pun berbunyi...
Semua siswa dengan semangat keluar dari kelas menuju kantin dan berkumpul bersama teman teman untuk memakan bento bersama
Tapi, tidak untuk Raivin... Gadis itu masih setia duduk di bangku sambil fokus membaca sebuah novel sampai sampai ia tak menyadari bahwa ada Dazai yang menghampirinya
"Sepertinya kau lebih suka membaca buku di kelas daripada menikmati jam istirahat"
"....."
Tak ada Tanggapan dari gadis yang ada disebelahnya '-'
Kalo sudah begitu, Dazai harus memutar otak untuk dapat mengajak bicara dengan gadis itu
"Vin chan, Odasaku menyuruh untuk menemanimu untuk keliling lingkungan sekolah agar kau tak tersesat lagi, mau ya?"
"Tidak perlu..."
"Heee, Kenapa? Ini bukan omong kosong yang ku buat buat. Ini perintah dari Odasaku... Lagipula kau juga harus menentukan Eskul juga kalo kau tak mau nilai eskulmu kosong"
"Baiklah, ayo pergi"
Akhirnya, ajakan dari Dazai yang sekiranya 50% adalah sebuah kebohongan yang dibuat buat oleh laki laki itu. Hh, dasar
Mereka berdua pun akhirnya pergi keluar kelas untuk "Berkeliling lingkungan sekolah sambil mencari Eskul yang cocok" begitulah kata Dazai yang ternyata diam diam ada maunya.
Selamanya berkeliling, mereka berdua menjadi pusat kegiatan bagi para siswa dan tentu saja sebagian besar dari mereka menatap tidak suka pada Raivin.
Menyadari hal itu, Dazai Langsung menepuk pelan pundak gadis yang ada disampingnya itu sembari berbisik
"Tak perlu khawatir, kau cukup mengabaikan mereka... Kau tau, ku rasa mereka seperti itu hanya karena iri melihatmu yang berjalan dengan seorang pangeran di sekolah ini"
"Ge'er banget anda"
"Tapi kau suka, kan?"
"Tch, bermimpilah"
Mereka terus melanjutkan perjalanan ke arah barat untuk mencari kitab suci//oke, abaikan '-'
Mereka terus melanjutkan perjalanan sembari mencari Eskul yang cocok untuk Raivin. Sudah 10 eskul yang di skip olehnya, Tapi sepertinya tidak ada yang cocok dengan gadis itu...
"Haaah, karena tak ada yang cocok denganmu.... akan ku tunjukkan 2 Eskul pilihan terakhir. Semoga kau tertarik dengan salah satunya"
"Hn"
Sampailah mereka didepan sebuah ruangan yang berlebel 「第三音楽室 / dai san ongaku shitsu」atau bahasa Indonesianya adalah ruang musik nomer 3. Raivin sampai dibuat heran dengan sekolah ini bisa bisanya bikin ruang musik nyampe 3 ruangan kek gini
"Ruang musik? Bukankah Eskul Musik sudah kita temui tadi?" Tanya gadis itu
"Vin chan... mereka bukan Eskul biasa seperti yang kau bayangkan. Sebaiknya kau jangan membuka pintu itu"
"Heee, lalu kenapa kau masukkan ke dalam list pilihan Eskul terakhir, huh?"
"Habisnya ----"
Lagi lagi Raivin tidak mau mendengarkan penjelasan dari Dazai dan lebih memilih untuk membuka pintu Ruangan tersebut.
Dan... saat ia membuka pintu, disana ada.... Po... polisi (host club)?!
"Irasshaimase!!"
"Ya...oujouchan, Ada yg bisa aku bantu?" Ujar seorang Laki laki berambut pirang yang berdiri di depan Raivin sambil memegang tangan gadis itu
Oke, stop stop stop stoooooop!!!!....
ini sebenarnya story tentang Bsd kan ya? Kok bisa bisanya ada karakter dari anime sebelah gini sih ?! 😂
Raivin yang diperlakukan seperti itu pun langsung mendorong tubuh laki laki tersebut dan menutup pintu dengan kencang. Sementara itu Dazai hanya bisa menghela nafas sambil memijat pelan kepalanya
"Apa apaan dia itui?! Oi, Dazai! jelaskan padaku, sebenarnya mereka itu Eskul apa?" Tanya Raivin dengan nada menuntut
"Makanya, kalo aku ngomong dengerin dulu. Mereka itu adalah Host Club. Mungkin bagimu mereka terlihat konyol, tapi Eskul itu adala yang banyak digemari oleh kalanya siswi perempuan di sekolah ini"
"Tch, benar benar aneh"
"Udahlah, jangan dipikirin lagi. Kita harus segera di pergi ke Eskul pilihan terakhir sebelum bel masuk berbunyi" Dazai langsung berlari sambil menggam erat tangan Raivin.
Hal itu membuat Wajah gadis itu sedikit memerah dan jantungnya berdetak kencang. Apakah ini pertanda bahwa ia sedang jatuh cinta pada laki laki ini?
'Tidak... tidak... tidak, aku tak boleh Jatuh cinta padanya' Bantin Raivin
Bukannya ia tak Mau menaruh perasaan pada seseorang. ia hanya tak ingin saat ia sudah terlanjur mencintai seseorang, yang ada malah dikhianati dan ditinggalkan begitu saja.
"Baik, kita sudah sampai di Eskul terakhir. Klub Sastra!"ujar Dazai semangat
"Club Sastra?"
"Yap. Walaupun club ini peminatnya sangat sedikit dibandingkan dengan Eskul yang lain, tapi Prestasi yang sudah pernah diraih sangat mengagumkan" Ujar Dazai sambil tersenyum ke arah Raivin
"Jika kau mau...Boleh kok kalo kamu mau lihat lihat dulu, vin chan"
Raivin lalu membuka pintu ruangan Club Sastra. Suasana di club ini sangat hening, cocok untuk utuk menghabiskan waktu sendiri sambil baca buku.
Dan benar saja, banyak sekali buku buku novel dari novelist terkenal di jepang. ditambah lagi di tembok terdapat berbagai jenis penghargaan yang didapatkan club ini karena karya tulis para anggotanya yang kreatif. Dan salah satu dari penghargaan tersebut terdapat nama Dazai Osamu.
"Kau ikut club ini juga ternyata? Tak bisa dipercaya" Ujar Raivin Sinis
"Ya, kebetulan aku ketuanya"
"kau ketuanya?! Lalu siapa guru pembimbingnya?"
"Odasaku... Jadi? Kau ingin bergabung dengan kami?""
"Ya" Ujar si gadis itu masih fokus membaca sebuah buku novel misteri yang sudah mulai ia baca
"Baik. Selamat datang di club kami, Vin chan ^^"
Singkat cerita...
Akhirnya Raivin memutuskan untuk masuk ke club sastra karena club itu tidak terlalu banyak anggota seperti yang lain + karena mempunyai hobi menulis sebuah cerita juga itu sudah menjadi sebuah alasan yang masuk akal juga.
Gadis itu jadi sering menghabiskan waktu istirahatnya di ruangan club sastra untuk sebatas membaca buku sembari makan siang atau hanya untuk mencari ide untuk ceritanya.
Dan dimana ada Raivin, disitu pasti ada Dazai (kecuali ke toilet) Semakin hari, hubungan mereka berdua semakin dekat. Walaupun terkadang Si gadis sering banget menolak tawaran dari Dazai. Mungkinkah ia menyadari kalo Dazai menyukainya? Ntahlah...
Dazai juga, ia selalu menunggu momen yang tepat untuk menyatakan perasaannya pada Raivin walaupun kadang ada yang menghalangi untuk mengatakannya.
Hingga akhirnya, ia mengajak Raivin untuk makan siang bersama di taman sekolah. Gadis itu sempat ingin menolak ajakan Dazai, tapi langsung diiyakan begitu Dazai bilang ada sesuatu yang ingin disampaikan padanya.
"Jadi, Apa yang ingin kau katakan padaku?" Tanya Raivin langsung ke intinya
"Ku tau kau tak suka basa basi. Tapi, aku akan langsung ku katakan saja. Aku jatuh cinta padamu"
"Huh? Kau ini, Yang benar saja"
"Perasaan itu mungkin muncul setelah aku bertemu denganmu di lorong kelas waktu itu.
Menurutku kau adalah gadis yang berbeda dari yang lain karena Jarang sekali berbicara dengan orang lain, selalu sendirian, Sangat dingin begitu bertemu dengan orang orang. Tapi walaupun begitu, aku yakin dibalik itu semua kau mempunyai sifat yang baik, hati yang lembut meskipun kau tidak menunjukkan padaku atau ke orang lain. Karena itu, Terimalah perasaanku dan jadi pacarku. Aku berjanji akan selalu melindungimu dan tetap berada disampingmu"
Mendengar perkataan Dazai yang sangat terus terang seperti itu, membuat Jantung milik Gadis tersebut berdetak lebih kencang dan mungkin sekarang wajah gadis itu sudah agak memerah. Kenapa ia jadi seperti ini hanya karena Hal itu?! mau saja menerima pernyataan dari Dazai tapi disini lain, ia juga takut jika nantinya Dazai akan pergi meninggalkannya. Mau tak mau ia harus segera mengambil keputusan yang tepat
"Maaf, aku tak bisa, Dazai" sesudah mengatakan hal itu, Gadis itu langsung pergi meninggalkan Dazai yang masih terdiam dan tidak ada niat untuk mengejarnya
"Jadi, aku ditolak ya?" Gumam laki laki itu yang kini sedang duduk termenung di Taman sekolah yang sepi
Sejak pernyataan Cinta Dazai yang mendadak itu, hubungan antara mereka berdua sedikit Merenggang. Dazai tak lagi ada bersama gadis itu saat jam istirahat ataupun waktu Eskul dan Sifat laki laki itu seketika berubah menjadi sedingin es jika bertemu dengan Raivin ntah karena apa.
Tapi Raivin tak peduli dengan orang itu dan lebih memilih untuk diam dan fokus mengerjakan Naskah Cerita miliknya dengan bantuan Oda Sensei.
Dan sekarang Gadis itu jadi lebih sering bersama dengan Oda Sensei setelah pulang sekolah. Bukan untuk date atau hal lain, tapi ingin Merevisi cerita miliknya. Ya, hanya itu saja, tak lebih
Hingga akhirnya, suatu masalah terjadi....
Dazai yang saat itu sedang dalam mood yang buruk setelah dihukum karena lupa membawa PR, tak sengaja mendengar suara laki laki dan perempuan dari dalam ruang Club Sastra....
Suara itu sangat tidak asing lagi bagi Dazai.
Karena penasaran, secara perlahan Dazai membuka pelan pintu Ruangan tersebut agar tidak mengganggu dua orang yang itu. Tapi...begitu Pintu terbuka sedikit, ia disuguhi oleh pemandangan yang sangat menyakitkan untuk hatinya. Ya, Dazai melihat Odasaku duduk berhadapan dengan Raivin di ruang Eskul. Sejenak Dazai terdiam dan termenung.
'Jadi, selama ini Vin Chan lebih menyukai Odasaku dibandingkan dengan dirinya?!' Batin Dazai
BRAK!
Tanpa pikir panjang lagi, Dazai langsung membuka pintu Ruang tersebut dengan keras, berjalan menghampiri ke mantan calon kekasihnya dan Odasaku dengan tatapan sangat datar.
Sedangkan dua orang tersebut kaget karena ada yang membuka pintu dengan keras dan mendapati Dazai yang berjalan menuju meja mereka berdua
"Dazai, jangan membanting pintu" ujar Oda Sensei. Tapi, tak digubris sama sekali oleh si pemuda berambut coklat gelap tersebut
"ikut aku sekarang!"
Dazai langsung menarik tangan Raivin dan membawanya ke atap sekolah tanpa persetujuan dari si gadis dan meninggalkan Oda Sensei yang memijat keningnya karena pusing dengan tingkah laku Dazai yang ngawur
'Sepertinya dia salah paham. Aku harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi' batin Oda Sensei yang langsung bergegas menyusul mereka berdua ke atap sekolah.
Sementara itu, Dazai dan Raivin telah sampai di atap sekolah dan Gadis itu langsung melepaskan genggaman Dazai secara paksa
"Apa yang kau inginkan, huh?!"
"Penjelasan darimu"
"Tentang apa?"
"Hubunganmu dengan Odasaku. Kau menolakku karena kau suka dengan Odasaku kan?" Ujar Dazai yang tetep kekeuh dan itu membuat Raivin menjadi kesal dengan sikap laki laki di hadapannya ini
"Tch, bodoh. Dengar, aku tak memiliki hubungan khusus dengan Oda sensei! Kau harus tau itu!!"
"Aku perlu bukti..."
"Bukti? Untuk apa?"
"Untuk membuktikan bahwa apa yang kau katakan itu adalah sebuah kenyataan"
"Tch, Dasar bodoh!"
"Cepat katakan" Dazai terus menuntut kejelasan dari Raivin dan masih tidak percaya dengan ucapan gadis itu
"Sudah hentikan, Dazai! kau sudah salah paham soal hal ini." Kata Oda Sensei yang kini sudah berdiri di depan pintu sembari berjalan menghampiri Dazai yang sepertinya sudah salah paham
"Apa yang dikatakan oleh Vin adalah kebenarannya. Kami berdua tak ada hubungan apa-apa... waktu tadi kau datang, Vin sedang berbicara tentang dirimu yang tiba-tiba menjauhi dirinya belakangan ini. Dan ia meminta saran dariku apakah ia harus menerima perasaanmu atau tidak. Tapi, saatku ingin menjawab kau tiba tiba datang membawanya kemari"
Dazai terdiam karena penjelasan dari Oda Sensei tersebut. Jadi ternyata ia salah paham dengan sang gadis? Begitulah batin Dazai saat ini. Melihat reaksi Dazai, Oda Sensei hanya bisa tersenyum dan menepuk pundak Raivin sambil berkata
"Percayalah dengan hatimu, vin" Setelah mengatakan hal itu pada Si gadis, Oda Sensei langsung bergegas pergi meninggalkan Atap sekolah meninggalkan pasangan pemuda pemudi yang mungkin saja saat ini sedang dilanda keheningan.
Sebelum menuruni tangga, Oda Sensei sempat berhenti di pintu masuk dan berkata
"Cepat selesaikan masalah kalian berdua. Aku akan menunggu kabar baiknya"
Setelah Oda Sensei pergi, tak ada satupun dari mereka berdua yang mau buka suara untuk beberapa saat
"Vin chan"
"Dazai"
Karena dirasa Dazai lah yang sangat ingin berbicara, jadi ia memilih untuk mengalah
"Kau duluan"
"Vin chan, Maafkan aku untuk yang tadi. Aku sudah salah paham karena berpikir kalau kau dan Odasaku mempunyai hubungan spesial"
"Hn, tak apa. Lagipula aku juga tak terlalu peduli dengan hal itu" jawab Raivin Datar
"Souka, Arigatou" kata Dazai sambil tersenyum tulus dan itu membuat Raivin terpesona. Langsung saja mengalihkan pandangan dari Dazai
"Na, Dazai"
"Ada apa?"
"Apakah Pernyataanmu di taman sekolah waktu itu masih berlaku?"
Tanya gadis itu dengan wajah yang sedikit agak memerah. Gimana reaksi Dazai? Tentu saja ia kaget dengan pertanyaan dari gadis yang ia cintai itu. Jangan jangan....
"Kenapa kau diam?! Apa perasaanmu padaku sudah berubah?"
"Ti....tidak"
"Kalau begitu, akan aku terima perasaanmu padaku. Yah, Walau kadang kau itu agak sedikit -----" ucapan Raivin terhenti saat Dazai tiba tiba memeluk dirinya, jelas itu membuat gadis itu kaget
"Arigatou, Vin chan. Ayo kita buat kisah cinta kita..." ujar Dazai sambil mengeratkan pelukannya pada Gadis yang saat ini telah menjadi pacarnya
"Un, Aku yakin kita akan terus bersama dan berjalan di jalan yang sama hingga pada akhirnya merasakan apa yang namanya happy end" kata Raivin sembari tersenyum dan membalas pelukan Dazai
Selamat Dazai, Sepertinya saat ini kau sudah berhasil meluluhkan Hati beku milik gadis itu.
Dan Akhirnya sang pangeran sekolah itu telah menemukan kebahagiaan yang luar biasa dan berjanji akan selalu menjaganya sampai kapanpun
-Tamat-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro