Dazai x Fem!Rai
[PESERTA KETIGA MINI EVENT CURSED KINGDOM]
Event Rai x BSD
Nama : Nur
Nama wp : yachiny120
Jumlah kata : 1329
Chara : Femraivin x dazai
Gendre : romance, action
Alasan memilih karakter :
Kerena jatohnya selalu ke dazai, gak tau kenapa, tadi nya mau sama akut tapi jatohnya malah ke dazai, terus rai-san minta sertakan sifat rai-san yang asli jatohnya gitu, rai-san iseng, baik, kadang punya aura yang beda juga walupun di chat, mirip lily-san tapi rada beda lah, susah di omonginnya ini mah cuman perasaan saya aja mungkin, tadinya juga mau ke atsu / akut tapi selalu jatoh always ke dazai, pokoknya gitu...
★★★★★
Setelah penyrangan Fyodor dan antek-anteknya, Armed Detective Angency dan Port Mafia memiliki hubungan yang baik. Tapi ini tidak berlaku pada anjing Port Mafia yang satu ini. Bahkan sejarah dia sedang membawa (menculik)macan jadi jadian nya Detektif Bersenjata dengan rasoumounnya. Siapa lagi jika bukan Akutagawa Ryunosuke pelakunya. Pria ini bahkan tidak perduli dengan teriakan sia macan yang mati-matian memberontak. (Iyalah atsu cinta damai, akut enggak). Setelah merasa tempat ini cocok untuk bertarung Akutagawa melempar Atsushi dengan kasar ke bawah.
"Akutagawa apa-apaan ini?!"
Bukannya menjawab Akutagawa menyerang Atsushi dengan Rasoumounnya dan berhasih menggores pipi Atsushi. Dengan sigap Atsushi menghindari serangan berikutnya. Akutagawa membabi buta menyerang Atsushi. Atsushi menghindar tanpa ada rasa menyerang balik.
"Akutagawa! Bukankah kau tau bahwa kita sudah berdama!?"
"Cih, itu tidak ada hubungannya dengan ini. Cepat lawan dan matilah."
.
.
.
"jadi pak tua, apa yang harus ku lakukan?"
"Owh, kau hanya perlu mengantarkan surat itu pada Fukuzawa. Hanya Fukuzawa yang boleh Nerima. Lagi pula aku masih muda, ne~ Elise-chan~"
Nampak seorang anak kecil yang sedang mencoret-coret lantai deangan krayon nya. Tak memperdulikan pertanyaan sang empu. Sang empu hanya bisa menangis karena di abaikan lolinya. Siapa lagi jika bukan dan tak lain adalah Mori Ougai sang pimpin Port Mafia.
"Ah, kau pergi carilah Akutagawa bawa dia bersamamu, mungkin dia sedang membuat masalah. Dan juga kau jangan membuat masalah disana" ucap mori dengan senyumannya.
"Hufhhh... Kau memberiku tugas yang merepotkan tua Bangka"
.
.
.
Akutagawa masih membabi buta menyerang Atsushi. Sekarang Atsushi tidak akan menahan dirinya lagi dia akan menyerang. Atsushi hendak menyerang tiba-tiba ada yang datang dari langit menendang Akutagawa dari belakang. Akutagawa pun terpental jauh hingga menabrak tembok perumahan.
Atsushi POV
Eh?? Ada yang datang dari langit. Dia menendang akutagawa dari belakang. Eh??? Kenapa aku tak bisa merasakan kehadiran nya?? Cantikk, dia sangat cantik dengan rambut panjangnya berwarna merahnya, dia mengenakan baju hitam dengan jaket mint, serta rok mini putih dan stocking hitam
dengan sepatu berwarna hitam menambah kesan sederhana juga cantik. Tunggu?? Topeng? Aaaaaa andai saja ku tau wajahnya itu!!!!!!
Sosok itu menghampiruku, ia melihat ky dari bawah ke atas.
"Owh, jadi ini korban Ryuu..percobaan untuk diakui Dazai"
Suaranya agak agak besar dan berat, apakah efek dari topengnya itu?
"Etto... Anu..." saat ku ingin berbicara akutagawa memotongnya
"Rai-san, mengapa kau kemari dan menggangguku?!"
Souka namanya Rai kah.... Wahh senengnya...
Atsushi pov end
"Memangnya kenapa?" Rai menatap Akutagawa dengan tajam. Akutagawa hanya bisa diam, dia
masih ingin hidup.
"Si pedo itu menyuruhku mengantarkan surat pada Fukuzawa-san, dan kau harus ikut denganku,
lupakan pertarungan mu dengan macan ini"
Entah mengapa akutagawa mengikutinya walupun merasa kesal. Mereka bertiga pergi ke tempat Fukuzawa atau kantor Detektif Bersenjata berada. Sesampainya di sana mereka tak menukan seorangpun di dalam sana. Itu membuat Rai agak sedikit kesal. Mereka memutuskan untuk pergi ke kafe tepat biasanya mereka berkumpul di jam siang ini.
Disana sangat ramai. Mereka seperti membuat keributan. Entah apa yang mereka lakukan. Dazai melihat Rai mendekat sontak matanya berbinar, dan berlari ke arah Rai dan memeluknya.
"Rai-chan!, Kau cantik seperti biasanya, apakah kau datang kemari untuk menemui ku? Maukah kau
bunuh diri ganda bersama ku?"
Tiba-tiba Kunikida melepaskan Dazai dari Rai. Dia memarahi Dazai atas tindakan tidak sopan ya nya itu.
Rai yang melihatnya hanya tersenyum, dia membuka topengnya. Membuat semua orang disana terkagum akan kecantikannya. Matanya yang heterocome dengan kanan berwarna biru, kiri berwarna emas, itu sangat indah. Ditambah senyum manis nya itu. Dazai memeluk Rai kembalik.
"Rai-chan, ayo bunuh diri ganda bersama ku"
"Cih, Dazai, kau mengajak ku bunuh diri bersamamu apakah kau sudah menjadi orang yang berguna? Apakah kau sudah melunasi hutangmu yang segunung itu? Jika sudahpun bukankah kau sudah tau aku tak akan bunuh diri dengan mu" Rai tersenyum saat mengatakan itu, Itu cukup membuat Dazai terdiam, tapi bukannya tersinggu jiwa maso Dazai malah meronta saat Rai mengatakan itu.
"Dazai-san apakah kau tak mau memperkenalkan dia pada kami?" Tanya Ranpo yanh disetujui
semuanya.
"Ah,maaf dia Raifin Holmes, Rai-chan. Sudah lama tak melihat Rai-chan membuatku kaget. Dia bahkan tumbuh dengan sangat cepat dan tambah cantik" Dazai malah berpuitis yang tak penting dan tak ada yang menggapnya. Yasano mengajak Rai untuk duduk bersama mereka. Akutagawa hanya berdiri diam di belakang Rai. Dia nampak sangat tak suka bergaul disini
"Jadi ada apa mesin pembunuh Port Mafia kemari?" tanpa basa basi Ranpo langsung mengatakan intinya.
"ehh?? Rai-san mesin pembunuh?? Padahal Rai-san ini cantik?" Tanya Atsushi
"Itu memang bener dia berwajah malaikat bersifat Ibis" jawab Tanizaki berbisik pada Atsushi.
"saya kemari untuk bertemu Fukuzawa-san untuk memberinya surat dari dari Mori-san, bisakah saya tau dimana Fukuzawa-san berada?" Rai lebih mengabaikan pertanyaan Atsushi dan lebih memilih menjawab pertanyaan Ranpo
"Kau datang disaat yang tidak tepat, beliau sedang pergi ke luar. Kau bisa menitipkan suratnya pada
kami" Jawab Kunikida
"Itu tidak bisa, kalau begitu saya akan menunggunya" Final Rai
"Kalau begitu ayo lanjutkan permainan tadi ranpo-san" jawab Kenji. Dan itu disetujui semuanya. Rai bahkan diajak bermain bermain bersama mereka berbeda dengan akutagawa yang hanya berdiam diri.
Merela memainkan permaiman ou-sama dare da?, Ranpo menyodorkan gelas yang berisikan stick bernomer dan tanda ou-sama. Saat mereka memilihnya ternyata Atsushilah pemenang, dia mengatakan (menyuruh) nomer 4(Tanizaki) untuk mendandani nomer 2(Rai). Dengan cekatan Tanizaki menghias rambut Rai, mengepangnya, dan memberikan Make Up tipis pada wajah Rai.
Semuanya terkagum kembali akan kecantikannya. Bahkan Kunikida pun terus memperhatikan nya.
Permainan di lanjutkan kini Ranpo yang memenangkannya dia menyuruh nomer 5(Rai) menyatakan cinta pada nomer 9(Kunikida). Tentu itu membuat Kunikida menjadi salting dan membuat nya merasa malu.
"Kunikida-san maukah kau menjadi pacarku?"
Pernyataan Rai membuat Kunikida tambah salting dan bahkan membuat wajahnya sangat merah.
"doushite Kunikida-san?, Kau tidak menganggap ini serius kan? Ini hanya sebuah pemainan, kau harus menolaknya, jangan bikin runyam suasana Kunikida-san" Rai menyatakannya dengan nada jenaka disertai senyuman.
Entah sengaja apa tidak pernyataan Rai barusan membuat hati dan harga diri seseorang retak. Karena pernyataan Rai tadi Kunikida menolaknya.
'Dia pasti sengaja'-Ranpo 'Dia pasti sengaja'-Dazai 'Lumayan'-Yasano
'Dia pasti sengaja'- Tanizaki
'.... '-Kenji dan Kyouka
'oni'-Atsushi
Kira-kira seperti itulah isi hati semua orang atas pernyataan Rai yang ke dua.
Permainan terus berlanjut. Kini sampai hingga Yasano yang menjadi ou-sama. Yasano menunjukan senyum mengerikannya. Membuat semua orang meneguk air liurnya sendiri. Yasano mengatakan
nomer 3,4(Atsushi dan Kenji) memegang lengan Dazai, dan nomer 7 (Rai) memukul dazai. Kini Rai terseyum lebar, dari tadi dia sudah menahan dirinya untuk tidak memukul Dazai ini kesempatan.
'Arigatou Yasano-san' ucap Rai dalam hati.
Kini Kenji dan Atsushi memegang tangan dazai dengan Atsushi dikiri dan Kenji di kanan. Sedangkan Rai diansedang meregangkan tangannya. Dia mengeluar api dengan kemampuannya ke tangannya.
"Tenang saja Dazai akan ku usahakan untuk menahan kekuatanku" Rai tersenyum.
"Tunggu Rai-chan, kau tidak akan melakukannya dengan apimu kann?" Dazai berkeringat saat Rai
mengeluarkan api dari tangannya.
"Bukannya kau ingin mati Dazai? Maka siapkanlah dirimu" terlihat Rai kembali memakai topengnya.
BUKKKKK.....
Saat Rai memukul bukannya menganai wajah Dazai, tapi tangan Fukuzawa yang menahannya. Rai sontak menarik tangannya kembali.
"Kaichou. " Rengek dazai. Sontak Atsushi dan Kenji melepaskan pengangnya pada dazai
"Ada apa mesin pembunuh Port Mafia di sekitar sini" Fukuzawa menatap Rai dengan tajam
"Ini tidak seperti yang kau Lihat Fukuzawa-san, tanya saja pada anak buahmu"
Fukuzawa menatap seluruh anak buah yang sedang bermalasan padahal jam makan siang sudah lewat. Mereka yang mengerti akan hal itu pun sontak keluar dan pergi dari kafe tersebut.
"Jadi apa perlu apa sang phonix Port Mafia mememuiku?" Fukuzawa menatap tajam Rai
"Ara kowai, Saya hanya utusan, ini surat dari Mori-san" seraya Rai menyerahkan Surat tersebut pada Fukuzawa.
Fukuzawa menerimanya. Membacanya sebentar dah memasukan nya ke dalam kantungnya.
"Jika aku tak datang tadi apakah kau anak memukul nya dengan seluruh kekuatan mu"
"hmp, ku sudah tau kau akan datang makanya ku memakai kekuatannya ku untuk memukulnya, jika kau tidak datang, ku mencintainya mana mungkin ku memukulnya"
"hmp, mau sampai kapan kau memendamnya, lagi pula hebat bisa kau menemukanku walaupun
sudah ku hilangkan hawa keberadaan ku"
"Tentu saja, kau kira julukanku hanya sebuah julukan tanpa bukti" Rai berbalik
"Ayo Ryuu, kami pamit Fukuzawa-san" Akutagawa hanya mengikuti Rai pergi ke luar.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro