Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2

Keesokan harinya, mereka menerima laporan dari salah satu distrik Chicago, sebuah coretan di dinding menghebohkan penduduk di sana. Coretan yang dibuat dengan cat semprot itu menuliskan sebuah ancaman. We around you, wait for our attack. Begitulah ancaman itu tertulis di salah satu dinding sebuah toko dengan cat warna merah maroon.

Anna dan Aaron yang berada di lokasi segera saja menyelidiki tentang coretan dinding tersebut. Aaron mendekati dinding dan menyentuh coretan itu. Dan benar saja dugaannya, bahwa cat itu masih lengket dan menempel di jari telunjuknya.

“Anna, cat ini masih baru, kurasa ini belum lama dibuat,” tebak Aaron.

“Bagaimana kalau diam-diam para pemberontak atau factionless itu sudah ada di sini? Atau jangan-jangan mereka juga memiliki mata-mata sama seperti kita, dan bahkan sedang mengawasi kita sekarang?” terka Anna.

Tak lama setelah mereka hanyut dalam ukuran masing-masing, datang seorang pria tua mendekat, dilihat dari setelannya dia hanya seorang warga sipil. Dengan polos ia bertanya. “Siapa yang mengancam kita? Hal-hal seperti ini membuatku resah.”

Aaron menoleh pada pria tua tersebut. “Tenanglah pak, ini hanya ulah gangster jalanan. Mereka hanya ise--” 

“Pemberontak dari luar kota akan menyerbu ke sini pak, kita akan diserang. Jadi persiapkan diri kalian, atau kalau mau aman tinggalkanlah tempat ini dahulu," jawab Anna tegas. Pria tua itu tercengang beberapa saat, kemudian berjalan menjauh sambil menggelengkan kepala seakan tidak percaya.

“Anna! Apa ini yang biasa kau lakukan pada warga sipil? Menebar ketakutan?” tanya Aaron setengah membentak.

“Aku hanya mencoba jujur Aaron, jujur pada wargaku," balas Anna yang kemudian berjalan menjauhi Aaron. “Aku tak biasa berbohong, menyembunyikan fakta dan berpura-pura seakan kota ini baik-baik saja," lanjut Anna sinis, kemudian meninggalkan Aaron sendiri.

Aaron mendengus kesal. Ia keluarkan gadget dan langsung mengambil gambar coretan dinding itu, mungkin saja ini akan berguna untuk penelusuran lebih lanjut nantinya.

***

Hari-hari berikutnya, mereka terus bekerja sama, akan tetapi hubungan mereka sedikit merenggang. Awalnya, Aaron mulai mengambil alih penyelidikan ini dengan caranya sendiri, akantetapi Anna memiliki jalan lain yang berbeda. Alih-alih mendapat petunjuk, mereka malah tak bisa bekerja sama. 

Setiap kali menjalankan misi bersama, mereka selalu saja memiliki sudut pandang yang berbeda. Keduanya tampak ingin menunjukkan, bahwa cara mereka adalah yang terbaik. Dengan begini, mereka hanya mengikuti egonya masing-masing. 

Sudah berhari-hari mereka seperti itu, para petinggi fraksi juga memerhatikan kinerja kerja mereka. Terutama Anna, dengan berbagai laporan dan pernyataan kontroversialnya yang ia sampaikan secara terbuka dan seringkali terlalu jujur. 

Sampai puncaknya, saat mendapat petunjuk di distrik Roseland, mereka berdua membuat dua laporan dengan kesimpulan yang berbeda. Yang satu berdasarkan sudut pandang Aaron, dan satunya lagi berdasarkan sudut pandang Anna. Mereka saling bersaing membuktikan kalau laporan mereka yang paling benar. 

Sehingga atasan mereka berpikir kalau yang mereka lakukan hanya main-main, Anna dan Aaron pun dipanggil dalam satu ruangan untuk membicarakan laporan ganda yang mereka buat.

“Bukankah kalian satu tim?” tanya Atasan Anna bernama Anthony dengan tegas. Mereka hanya terdiam, sadar bahwa atasan mereka sangat tak senang atas laporan yang ia terima.

“Kota ini menjadi taruhannya! Apa yang sebenarnya kalian perjuangkan? Pengakuan siapa yang lebih hebat?” tukas Anthony dengan kesal. “Kalian tahu? Banyak anggota kita berjuang keras menemukan pemberontak ini, fraksi lain bahkan masih menyorot pekerjaan kita hingga sekarang. Dan kalian? Malah berlomba-lomba untuk menjadi yang terhebat. Saya tak butuh orang hebat dalam kasus ini! Saya hanya butuh orang tulus, yang rela berkorban demi tugas ini!” jelas Anthony dengan nada kecewa.

“Anna ... saya telah percaya padamu. Kini saya tak percaya bagaimana pekerjaanmu bisa jadi sekacau ini.” Anthony berdiri dan menoleh ke arah Aaron. “Tuan Sandford, saya perlu membicarakan kinerjamu dengan atasanmu,” lanjutnya.

Kemudian Anthony beranjak dari ruangan tersebut, meninggalkan mereka berdua yang terdiam tak berani bicara.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro