Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1

      Di pinggir kota Chicago yang padat penduduk. Tidak banyak yang tahu ada sebuah tempat di tengah-tengah kota, ditumbuhi hutan yang cukup luas dan rimbun.

      Pemandangan yang asri, udara yang bersih serta aliran mata air yang melimpah dan sebening kristal bisa digambarkan sebagai oasis di kota yang penuh sesak seperti Chicago. Di dalam hutan nan asri tersebut terdapat permukiman penduduk. Rumah-rumah terbuat dari kayu penuh dengan ukiran, serta tanaman-tanaman hias kecil nan cantik berjajar rapi di halaman rumah mereka. Sungguh sangat berbeda dibandingkan pusat kota yang di penuhi kendaraan serta gedung-gedung pencakar langit. 

      Seolah-olah penduduk di dalam hutan itu terisolasi dari dunia luar.

      Terlihat para orangtua sedang bercocok tanam berbagai tumbuhan herbal dan juga beberapa spesies tanaman lain. Ada juga anak-anak kecil yang menyaksikan para pemuda sedang berlatih menggunakan pedang dan panahan, serta beberapa wanita tua yang duduk santai di depan rumah sambil bercerita dan meminum racikan teh herbal. Orang-orang di sana hidup sederhana dan sangat berbeda dengan kehidupan perkotaan yang mengharuskan warganya memakai pakaian tren kekinian, berkumpul di bar mewah, dan bisa dikatakan terlalu berlebihan.

      Rata-rata penduduknya memiliki ladang dan peternakan sendiri, selebihnya sebagai peramu makanan dan peracik obat-obatan atau minuman herbal. Mereka hidup sangat dekat dengan alam. Bisa dikatakan mereka adalah sahabat dari alam itu sendiri. Orang-orang Chicago mengenal mereka dengan sebutan Amity, orang yang ramah serta baik, tetapi sedikit tertutup kepada orang luar.

      Di tengah ketentraman penduduk Amity, tinggallah seorang gadis belia yang tinggal di sebuah rumah—paling megah di antara rumah-rumah kayu lainnya. Gadis itu memiliki kulit seputih salju dan manik mata sejernih zamrud. Rambut perak keemasan menjuntai panjang mempertegas bentuk mata yang sempurna—tidak besar, tidak sipit—yang dipermanis dengan bulu mata lentik berwarna senada akan rambutnya. Seulas senyum hangat terukir di bibir semerah daun maple, membuat jantung kaum adam berdegup kencang kala berjumpa dengannya. Putri Valena namanya, anak semata wayang pemimpin Faksi Amity.

      Dia adalah calon penerus Faksi Amity berikutnya, keturunan langsung dari pasangan  Aleena Dan Valeen yang merupakan pemimpin Faksi Amity saat itu. Istrinya yang meninggal sesaat setelah melahirkan sang putri, tidak membuat Valeen larut dari kesedihan yang teramat sangat. Dirinya bertekad akan mendidik serta mengajarkan segala bentuk ilmu sihir kepada putrinya. Dan kini terciptalah Putri Valena yang anggun, berwibawa, baik hati serta memiliki kemampuan ilmu sihir yang luar biasa.

      Putri Valena asyik menikmati layung senja di teras rumahnya, duduk menikmati secangkir kopi dengan anggun. Di belakangnya, sesosok pemuda berpostur tinggi tegap berdiri sebagaimana ia bekerja sebagai penjaga pribadi. Dia memiliki rambut coklat, bermanik hijau serta tonjolan alis dan rahangnya yang tegas. Sembari menemani sang Putri, irisnya yang tajam bagaikan elang menambah kesan menakutkan dan gagah pada dirinya. Namanya Brian. 

      Sang Putri bersyukur. Meski dibandingkan dengan faksi lain, Amity memiliki anggota kelompok paling sedikit, sekitar 10% dari penduduk kota Chicago yang besar. Tapi, empat klan yang dipimpin orang-orang pilihan bisa menertibkan dan melindungi penduduknya. 

      Sesekali gadis itu menyesap dan menghirup aroma kopi yang mampu membuatnya tenang. Pandangannya beralih menatap langit, menikmati lukisan alami ciptaan Tuhan. Matanya menyipit, fokusnya teralihkan melihat seekor burung elang yang menukik turun dari langit, mendarat tepat di hadapannya. Di kaki elang itu, terdapat benda panjang berkilau yang memantulkan cahaya senja. 

      Burung gagah itu mencengkeram selembar surat yang dilinting lalu dimasukkan ke dalam tabung kecil. Biasanya surat itu berasal dari pusat penelitian faksi Erudite yang membutuhkan beberapa herbal dari faksi Amity. Meskipun faksi Amity agak tertutup dari kehidupan di luar sana, tetapi dengan senang hati mereka membantu orang-orang yang membutuhkan komoditi yang tersedia di alam tanpa memikirkan keuntungan. Mereka akan memberikan tanaman herbal itu secara cuma-cuma dan dalam jumlah banyak. Banyak tawaran tanda terima kasih dari Faksi yang telah menggunakan jasa mereka, tetapi mereka menolak semusnya dengan penuh sopan. 

      Brian berjalan menghampiri elang itu, kemudian menggambil tabung kecil dan menyerahkannya pada Putri Valena. Sang Putri membuka lintingan kertas tersebut dan membaca isi surat yang dikirimkan Faksi Dauntless. Ekspresinya berubah seketika. Dalam surat itu tertulis:

" Fanctionless akan menyerang kota Chicago dalam dua hari.”

      Sang Putri seketika bangkit dari duduknya, ia memerintahkan Brian segera menyiapkan pasukan, semua berkumpul di aula utama untuk membahas isi surat sekaligus strategi penyerang. Segala macam rencana mesti disusun sangat matang.

      Semua pasukan berkumpul di aula, termasuk sang Ayah, Valeen, yang memimpin perundingan. 

      Valeen angkat bicara. "Baiklah, alasan aku mengumpulkan kalian di sini untuk membahas mengenai pernyataan penyerangan yang dikirimkan kelompok Fanctionless beberapa saat lalu."

      Mendengar penjelasan itu seluruh komandan serta pasukan merasa kaget. Karena yang mereka tahu bahwa hubungan politik antar kelompok terlihat harmonis dan baik-baik saja. Tidak adanya penjelasan yang masuk akal mengenai penyerangan tiba-tiba ini membuat para komandan tersulut emosi.

          Valeen mengajukan diri untuk memimpin langsung peperangan, namun tidak disetujui rakyatnya dengan alasan kondisinya yang mulai sakit-sakitan dan tidak memungkinkan. Akhirnya, salah seorang komandan mengusulkan agar tuan Putri Valena yang memimpin perang.

     Banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan oleh para hadirin di aula mengenai penyerangan dadakan ini, dan akhirnya mereka memutuskan untuk mempersiapkan segalanya malam ini juga.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro