[Untuk Kalian yang Kecewa]
Gak, ini bukan Chado season 3. Semua tips menurutku sudah terangkum dengan pelbagai opini dan referensi dari kedua season sebelumnya—semoga berguna, yah.
Bab ini aku delima antara mau nulis laporan In Depth ala Tirto atau enggak, wkwk, tapi di sisi lain aku gak mau nge-blow up sesuatu yang sia-sia (bagiku sia-sia karena aku bukan seperti Mbak Nana, heu) dan udah tahu ujung-ujungnya gimana. Jadi aku anulir menjadi sebuah tips lagi yang berguna untuk kalian.
Untuk kalian yang merasa kecewa, yang merasa perjuangannya menulis naskah terasa diputus secara sepihak, jangan sampai kejadian yang sudah lalu bikin kalian down dan patah semangat.
Bagi yang belum tahu, sekitar dua sampai tiga hari lalu sudah meledak sebuah peristiwa—meledaknya di Instagram dan kira-kira puncaknya ya tanggal 16 Januari 2019. Ada banyak yang bisa kita manfaatkan dari kemarin daripada terus menerus merasa "ich kok tydack adil":
1. Famous over drama stage: Kasarnya begini, ketika ada sesuatu yang tengah viral, maka segera tangkap momennya untuk pansos. Promosikan ceritamu secepat mungkin menggunakan "panggung drama" yang sedang booming itu supaya traffic ceritamu naik—dan ini ga merugikan, karena pihak terkait yang memviralkan kejadian itu juga akan mendapat imbalan traffic yang sama.
2. Penulis famous tahu pasar, kamu ndak. Yes, poin kedua ini—walau mungkin terasa menjatuhkan, maaf—yang akan aku bahas di sini.
3. Koreksi dan Introspeksi diri, jatuh, merasa gagal, itu boleh, tapi ada momen di mana kamu harus bangkit. Caranya dengan menjadikan kegagalan itu menjadi sesuatu yang harus di-achieve.
Oh dan aku bisa mengira-ngira, peristiwa ini juga akan booming di wattpad sekitar tanggal 19-20-21 Januari 2019. Dan saat itu terjadi, seperti biasa aku akan mengetawakan genre sebelah dengan segudang dramanya—yang sekarang sampe ke penerbitnya aja mendrama, heu.
Dan saat itu terjadi, aku dengan Chado bisa pansos karena menangkap momen itu, hehe. Oh, mungkin, aku mau insert keyword juga deh (PEMENANG EVENT DITENTUKAN, PENERBIT, LOMBA, TEENFIC)—semoga ikut kesaring dengan viralnya peristiwa itu.
Sebenarnya, aku agak nggak percaya sama ungkapan "aku menulis buat diriku sendiri", karena, akui saja, semua manusia butuh kepopuleran. Menulis untuk diri sendiri itu bisa dilakukan tanpa publikasi, lantas mengapa anda mempublikasi? Hehe.
Kalau aku boleh bilang, kalian itu "menulis karena kalian gelisah". Gelisah akan sesuatu, lalu kalian merasa lega sudah menulis dan berharap orang lain tahu untuk mencari "teman senasib" atau teman yang bisa diajak tukar pikiran.
Nah, sekarang, kalau kalian "menulis untuk dibaca", maka pikirkan bukan hanya "kedamaian batin" kalian sendiri. Jangan memikirkan puasnya kalian sendiri saja, apakah pembaca puas dengan cerita kalian? Apakah itu yang pembaca mau?
Penerbitan bukan badan amal, karena itu, dia mengikuti jalannya pasar. So, mari kita berkenalan dengan wants and needs.
WANTS & NEEDS
Wants: Adalah keinginan, keinginan jumlahnya pasti banyak hingga sampai tak terbatas. Aku ingin ini, itu, banyak sekali (siapa yang auto nyanyi?).
Needs: Adalah kebutuhan, kebutuhan membatasi keinginan, apa yang diinginkan pembaca, bisa aja beda dengan apa yang bener-bener mereka butuhkan.
Let's say, remaja di Indonesia menghabiskan waktu 5-8 jam selama 5 hari buat bersekolah, belum ditambah waktu ekskul dan menggarap PR atau belajar di rumah. Gak heran kalau masih muda saja kita udah kebanyakan beban hidup untuk "belajar-belajar-belajar".
Nah, mereka ingin lepas dari rutinitas berat itu. Yang punya hobi membaca akan memilih bacaan yang easy going sekalipun itu gak relate sama mereka—misal fantasi ketinggian soal bad boy tobat hanya karena satu cewek yang kebetulan cantik aja. Kenapa? Kenapa mereka lebih suka baca itu? Ya karena secara spesifik, mereka butuh rekreasi.
Pertanyaannya:
1. Bagaimana cara tahu apa yang diinginkan pembaca?
Ask them, tanya aja orang-orang, tanya para pembaca. "Kalau aku bikin novel, novel kaya apa sih yang pengin kalian baca?"
Sesederhana itu.
Jawaban-jawabannya bisa kamu jadikan premis untuk ceritamu sendiri. Berdasarkan apa yang dimau pembaca.
2. Lalu, untuk tahu apa yang dibutuhkan pembaca?
Kamu bisa tarik garis besar dari beberapa keinginan pembaca, misal:
• wants:
— bad boy meets nerd girl
— cowoknya ganteng dan dingin
— yang cowok harus suffer dari masa lalu gelap, biasanya berkaitan dengan orang tua
— maybe ceritanya harus dimulai dengan taruhan siapa yang bakal jatuh cinta duluan
— atau jadi pacar palsu dulu
— atau si cewek ini cewek panutan yang baik-baik bener
— konfliknya adalah karena mereka saling suka tapi ga ungkap-ungkapin terus di suatu titik saling cemburu
— yang happy ending karena mereka jadian
• needs:
— cerita dengan tokoh yang "nakal" dan "bermasalah" tapi karakternya harus berkembang dari nol, dari yang nakal ke yang baik. Enak dibaca tanpa terkesan menggurui dan tanpa mikir karena hidup udah ribet.
Nah, sudah dapat apa wants dan needs -nya, sekarang buat premisnya.
Mengetahui wants and needs ini penting, karena sekalian kalian udah menentukan cerita kalian ini untuk pasar yang seperti apa. Ketika kalian tahu tulisan kalian itu "untuk siapa", maka pasti terbuka jalan untuk dilirik penerbit.
Kalau mungkin wants and needs ini terlalu susah, kalian bisa pakai caraku: menulis dari kegelisahan.
Ada sesuatu peristiwa yang bikin kalian gelisah, terus kalian merasa "ah aku gatel pengin angkat tema ini" . Kekurangannya dari cara ini adalah kalian masih harus merumuskan lagi target pasar kalian :")
Aku menulis Dawson Pass itu untuk mengkritisi sekurang-kurangnya dua hal: 1.) kekerasan anak dan perempuan dan, 2.) orang yang bermasalah dengan kesehatan mental seperti mencari pelarian atau skizofrenia. Kelemahannya, aku gak tahu siapa pasar yang tepat, sehingga yha menurutku jadi agak sulit untuk dinotis pembaca.
Kemudian, sebenarnya aku ada ide baru, dan caraku sama: kegelisahan. Aku melihat teman-temanku dulu, dan orang-orang sekitarku, banyak yang merasa kehilangan arah atau "salah jurusan" atau merasakan bahwa ia melakukan sesuatu yang tidak ia sukai. Nah aku masak lagi ide ceritanya menjadi sebuah kalimat "cerita tentang menggapai impian". Sampai sini target pembacanya belum ketemu, lalu aku punya satu kegelisahan lagi: cerita teenfic di wattpad. Aku masak lagi, lalu ketemulah target pasarnya adalah penikmat cerita teenfic ala wattpad sekaligus penikmat anime school life.
Ketika target pembaca ketemu, nah aku baru deh di kepala menyusun beberapa hal yang bisa ditemukan di teenfic ala wattpad, ini dalam usaha menyamakan keinginanku dengan keinginan pembaca, sementara untuk needs-nya, huum, mungkin akan ketemu nanti.
Cerita itu akan kurilis nanti saat Februari untuk sekali lagi "menangkap momen", hehe.
Bagaimana? Untuk kalian yang merasa dikecewakan karena kejadian "itu", ini waktunya kalian balik nulis lagi, fokus pada tulisan kalian dan perbaiki apa yang perlu diperbaiki. Soal wants and needs ini emang susah, dan aku juga berusaha dan belajar bagaimana menemukannya, jadi kalau kalian ada opini lain silakan tulis di komentar supaya kita bisa saling membantu.
Oh dan lagu di mulmed cocok buat kalian yang lagi down. Dari One OK Rock berjudul Stand Out Fit In, versi orkestranya lebih unik karena kapan lagi dengerin musik rok dengan iringan orkestra.
Oke, sekian, semoga berguna.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro