Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

25. Masih di Eksyen

Chado masih featuring firefliesip (Wattys 2016 Winner, Wattys 2017 Nominee) dan masih membahas soal bagaimana eksyen dari kiat-kiat dan problematikanya.

.:: KESULITAN MENULIS ACTION ::.

Yo, Embers di sini bakal sharing soal kesulitan-kesulitan nulis action selama menekuni bidang ini hampir dua tahun lalu. Menurutku pribadi, ada banyak sih.

1. Menciptakan feel di adegan actionnya

Ini kesulitan tingkat Dewa. Banyak penulis action kewalahan sama hal ini, aku pun begitu. Kadang ada beberapa adegan yang harusnya bisa wah. Eh, malah rasanya hambar. Cuma bikin "oh, dia mukul. Oh, dia kesakitan. Oh, seperti itu."

Menurutku, kesulitan seperti ini kita bisa mancing dengan baca-baca novel action atau menonton film action, resapi sejenak dan bayangkan kalo kamu yang mukul sama kena pukul. Bayangin apa yang kamu rasakan. Kalo kamu udah bisa dapet feel-nya, pembaca pasti bisa dapetin feel-nya; and the last but not the least is tulis. Tulis perasaan sama suasana yang kamu dapetin dari hasil pancingan kamu.

[Saran dari Kinu, silakan cari di wattpad username TheOrangutan atau Gavin Wilson, ada judul "How to write fighting scene" yang sangat membantu]

2. Nentuin alur cerita yang logis

Ya, ini kesulitan kedua aku setelah yang pertama. Menentukan alur yang logis. Cerita action sering dibilang ceritanya orang pinter setelah genre science fiction. Dalam action, kita dituntut mengandalkan kelogisan cerita dan wawasan. Alur cerita yang bisa diterima nalar.

Misalnya gini, aku ambil contoh alur cerita 5: Singularity terutama di BAB 21. Di sana salah satu agen harus bisa mencuri informasi tentang organisasi Singularity lewat PSK, yang kebetulan emang sering berinteraksi sama anggota organisasi itu.

Kamu enggak mungkin bikin si PSK ini langsung jawab pertanyaan si agen kayak 1 + 1 = 2. Enggak, harus bertahap kayak mau PDKT. Si agen ini harus pendekatan dulu (paling enggak basa-basi bentar); kedua si agen mulai masuk ke tujuan dia deketin si PSK ini. Misalnya, ngelontarin pertanyaan kayak kamu tahu organisasi ini? Apa hubunganmu sama organisasi ini? Bisakah kau memberikanku sedikit informasi penting mengenai organisasi ini?

Akan tetapi, setelah tahap ini si PSK jangan langsung memberikan jawaban dengan mudahnya (terutama di pertanyaan ketiga). Bikin si PSK ada rasa skeptis. Semua orang tentu tidak menaruh kepercayaan besar pada orang yang enggak dikenal, begitu pula PSK.

Terus, gimana caranya? Setelah bikin dialog singkat antara agen dan PSK, kamu bisa bikin semacam pertaruhan. Apa kek gitu yang penting masih logis di cerita. Kalo mau contoh, baca 5: Singularity yang masih semrawutan EBI-nya part 21*plak*.

Udah sih, keknya mostly begitu. Oke, sekian dariku. Semoga bermanfaat dan maaf apabila ada salah dan kekurangan *inserts harhar emoji*

SEE YOU REALLY SOON!

Regards,

Embers Butterfield.

*

Oiya, orangnya juga abis kesel dengan salah satu penulis eksyen di-wp yang kira-kira kronologisnya begini.

Si capung ini mengomentari soal adegan yang menyebutkan--bukan menceritakan ya, tapi menyebutkan--oral sex [maaf setelahnya] yang menurut si capung ini bisa diperhalus atau diganti deskripsinya yang ... kaya kita sekali baca udah tahu itu adegan dewasa alih-alih disebutkan seperti itu yang memancing marabahaya.

Even Fifty Shades of Grey Series gak nyebutin BDSM tapi mendeskripsikan BDSM dengan cara yang semua orang suka.

Dipikir-pikir juga, beberapa penulis kenamaan Indonesia masih bisa mendeskripsikannya dengan cara yang elegan dan baik.

Oh iya, mau tahu penulis yang dikomentari oleh si capung ini bales gimana?

Ini action lah mba, kalau mau yang alus baca teenfic aja sana *emoji ketawa*

Jangan terpengaruh James Bond yang selama series-nya sudah meniduri sekian puluh wanita. Baca balasan kaya gitu berasa ingin nimpuk semua buku-bukunya Dan Brown ke wajahnya dan menguncinya dalam ruangan pendingin. Kusuruh baca semua karya Dan Brown dengan suhu yang akan terus didinginkan selama sejam.

Biar dia tahu sih, Dan Brown masih bisa menegangkan dengan tanpa adegan dewasa, Dan Brown masih bisa menegangkan dengan durasi kejadian 1 atau 2 hari aja.

Dan masih bisa tebal begitu novelnya.

Adegan dewasa identik dengan eksyen? Enggak juga, kubilang kan, Dan Brown itu action tanpa adegan dewasa.

The Raid: Redemption tanpa adegan dewasa.

Rambo?

Java Heat?

Kan, banyak kok action yang "keras" tanpa memasukkan unsur dewasa dan atau malah memasukkan unsur erotis ke dalamnya.

Jadi ... selamat menulis eksyen!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro