NANDO
Malam telah lebih dahulu mengintip saat aku sampai di depan sebuah rumah berlantai dua itu. Kelamnya hari yang dimahkotai rembulan sudah menampakkan diri. Menjejak aroma kesunyian. Menggusur cahaya menjadi rona hitam yang syahdu. Perlahan melintasi dimensi waktu antara batas nyata dengan alam mimpi, di mana setiap pasang mata telah terbuai di peraduannya.
Cerita ini saya pindahkan ke Karya Karsa. Silakan membacanya di sana.
Klik tautannya di bio profil saya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro