#ceritaJafreida8
Wuuush …
“Invi”
“Raia, kau menggunakan kekuatanku. Copying!”
Raia terkekeh melihat Invi memandangnya sebal. Kemudian segera ia mengucapkan mantra untuk membuka give pocket-nya dan mengambil sebuah benda dari sana, memberikannya pada Invi.
“Jim-Sensei menitipkan ini untukmu”
Invi menerimanya kemudian berterima kasih. Ia hendak kembali berjalan meninggalkan Raia, sebelum gadis itu berkata lagi.
“kau mencari Piya ya?”
Invi segera berbalik menatap Raia dengan curiga. “tolong katakan bahwa kau tidak meng- copy mind reader ku juga, Raia. Aku tidak suka”
Raia kini tertawa, matanya sampai terlihat segaris saja.
“tidak, sungguh. Aku hanya berpikir kalau semua orang memang mencari Piya sekarang. Kazie, Kato, Yanda, Raina semuanya ingin bertemu dengan Piya setelah apa yang terjadi dengannya.”
“kalau begitu dimana Piya?”
“dia sedang bersama Tazu” Raia menjawabnya dengan berbisik, dia terkikik geli melihat Invi yang mengerutkan dahinya.
“kau mengawasi mereka dengan kekuatanku” Raia tersenyum meringis.
“aku selalu penasaran dengan kisah cinta mereka, jadi aku diam-diam mengikuti mereka” aku Raia.
“dan itu hal yang buruk, Raia. Jangan menyalah gunakan kekuatanku”
“maaf, Invi. Baiklah, aku janji ini terakhir kalinya”
Invi mendengus. “dimana mereka?” tanyanya datar.
“mereka sedang di halaman belakang academy. Berdua saja, melihat bintang-bintang”
“Raia, biar aku beri tahu. Mereka tidak memiliki hubungan special. Tidak semanis yang kamu pikirkan. Aku mengenal mereka berdua dengan baik”
“kamu tidak akan percaya dengan apa yang kudengar tadi”
Invi menatap Raia, menerka apa yang sedang dipikirkan gadis itu. tapi tampaknya, Raia sengaja memikirkan hal lain.
“katakan”
“Piya bilang, bulan malam ini sangat indah”
Invi memiringkan wajahnya, sedang Raia kembali tertawa kecil.
“tsuki ga kirei desu ne?”
“iya, sungguh. Aku mendengarkannya dengan telingaku sendiri”
“Piya hanya gadis polos. Dia hanya mengatakan apa yang ia lihat”
“tapi Tazu mengartikannya hal lain”
Kali ini, Invi terperangah tapi kemudian dia mengendikkan bahunya, lalu kembali berjalan.
“kau sendiri, bagaimana dengan Hize?”
“aku hanya penasaran karena tidak bisa membaca pikirannya. Itu saja”
“semua orang tau dia un-attack.” Raia mengejar Invi, “semua orang juga tau perhatiannya padamu” lanjutnya.
“aku tidak tahu maksud perhatiannya”
“karena itulah, Invi. Kamu harus buka hatimu, kamu harus merasakan bagaimana rasanya memiliki seseorang yang menyukaimu”
Raia terkekeh senang ketika Invi menghentikan langkahnya, berbalik menghadap gadis itu.
“Raia, aku selalu bersyukur ketika tidak ada orang yang menyukaiku dengan berlebihan. Perasaan manusia itu sulit di tebak. Aku tidak ingin jatuh karena harapanku sendiri. Karena itu, aku pikir begini lah cara Tuhan melindungiku dari rasa sakit.”
“tapi, kita memang selalu membutuhkan seseorang yang bisa kita cintai. Bagaimana kamu mencintai seseorang kalau hatimu saja menutup diri?”
Invi mengerjap mendengar pertanyaan itu.
“untuk saat ini aku tidak peduli. Aku bahagia dengan diriku sendiri, dan tidak ingin menghancurkan kebahagiaanku dengan mendatangkan orang lain didalam hatiku” sebelum kembali berjalan, Invi menatap tajam Raia.
“jangan mengikutiku, dan cepat hilangkan kekuatanku dari kamu”
💚💚💚
Source: sky academy by Cindyana H
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro