Bejita
Jadi, waktu itu, kan di kelas internesyenel lagi bicarain soal novel, tiba-tiba Kak al-al12 datang ngajak sambung ayat pake pov orgil. Lihat reaksi mereka di sini 😂
Dan hasilnya seperti ini, bacalah 😂
Kali ini sambung ayat diikuti oleh;
1. Al
2. Naa somenaa
3. Johana MosaicRile
4. Hilda
5. Teteh Irma
6. Salvi Salviniamei
7. Mbey rebel_hurt
8. Cia Cathetel
9. Isthy blueincarnation
10. Wilda keceh badai sampe badainya minder sendiri MeAtWonderland
11. Nadia yang otw gila kerena ulha dan pr yang nggak habisnya Choco_latte2
12. Ray Shinshinayu
13. Alfi yg jarang nongol AlfiNurhasanah
14. Laila termanis gen 4 saking manisnya semut pada jauhin stnurlaila
🍃🍃🍃🍃🍃
Aku nggak suka sama mereka. Perempuan-perempuan bahenol yang selalu pakai sarung putih. Kenapa coba aku dikurung di dalam kamar ini? Kalau dunia membutuhkan aku, gimana? Maksud aku, mana ada, sih, seorang Dragon Ball ditahan? Nanti, kalau dunia dikuasai Bejita, bagaimana? Bisa hancur dunia. Mana kemarin Doraemon kirim SMS kepadaku lagi, kalau dia lagi mencret. Kan, kalau Doraemon mencret, kantung ajaibnya nggak berfungsi? Soalnya, ta*nya Doraemon bakal muncrat di kantung ajaib.
Apa aku harus sembunyi dulu? Biar nanti kalau Mas Gendo datang, aku kasih kiss-kiss. Oh! Mbak Kunti pasti mencak-mencak. Ah, jangan-jangan Mak Lampir itu ngelabrak aku? Apa?? Tidaaakkk ... Astaga! Aduh, gimana nih? Para fansku nanti pada lari.
Hm ... Kakak pasti bisa bantu aku. Gimana nih, ya? Aduh...! aku harus gimana? Pusing ...! Pusing ...! Ucing ala bebi!
la ... la ... la ... dia bilang, bla, bla, bla. ah! Tauk ah! Geyap!
Aduh! Mataku pusing. Kok banyak bintang ya? Loh, ini sudah malam ya? Masa sih? Eh, si perempuan itu balik lagi, aku harus ngumpet di guci atas nakas itu.
"Kamu ngapain?"
" ... "
"Kamu ngapain?" Si bahenol bersarung putih itu ngomong lagi, sekarang malah nyenggol-nyenggol tanganku.
"Tanganku itu masih suci, kalau kamu pegang nanti kotor! Kamu tau kan aku nggak punya makanan buat bersihinnya!"
"Ecekebong! Aduh nyungsep kecebongku!" Kok jadi hitam ya? "Kecebongnya beranak!" Wah, kakiku dipenuhi kecebong! Wkwkwk, kecebongnya mau ketemu Pakde!
Pakde?!! AKKKKK....!!! PAKDE SIALAN! BAJINGAN!.... Kakiku jadi lepes kayak kaki bebek! Padahal mulut Pakde udah mirip kayak mulut t*i!
Ini simbak-simbak alien senyum-senyum nyari perhatian aku. Mesti pengen dikenalin sama pakdhe tukang siomay penglolan depan yang hobinya goyang dumay.
"Mau apa lu lagi? Aku bawa katana! Jangan macem-macem! Saya lempar tahu bacem baru rasa!"
"Ini mas, anu, makan dulu ya, habis itu ikut ketemu Dokter Ana."
Dokter Ana? Maksudnya cewek gila yang suka nimbrung apa yang lagi aku pikirin.
"Mas, makan dulu ya," kata simbak-simbak semok makin menguatkan senyumnya.
Hah? Menguatkan? Apaan yang kuat? Obat kali ah ....
Aku liat itu orang yang ngasih makan keluar. "Heh!" Aku panggil lagi. Nggak tahu deh kenapa, pengen manggil aja. Dan dia nengok.
"I-iya ... ada, ada apa, ya?" Dia ngomong gitu hihihi ..., sambil dijelek-jelekin gitu mukanya. Ha ha ....
"Yeu, sapa juga yang manggil. Orang lagi nyanyi juga. Heh! Heh! Kok jelek sih! Elo kok sepong!" Aku goyang patah-patah, kayak orang lagi kena skoliosis.
"Jangan gitu bencong! Jangan gitu bencooooonngg ..., IYYYHHAAHHH!" Aku jejeritan abis itu.
Kata orang, suara aku mirip megalodon. Eh, Megal ... megal apa ya itu ..., yang nyanyi 'Just a Friend To You' itu loh. Iya dia pokoknya. Cowok banget! Kul kul gitu, iya, suara aku kayak gitu.
"TCIH! Dasar rang gewlaa!"
Ya.. itu memang kelebihanku. Kalau nggak suka ya ke laut aja. Emang hidupmu ribet ya? Seribet benang wol kusut? Atau sekusut rambut aku? Eh, kata mereka juga rambut aku tuh wangi. Sewangi bau bangkai tikus di tempat sampah. Duh, wangi kan? Bahkan lebih wangi dari bau rambut kamu yang selalu keramas sampai 5 kali, ditambah lagi dengan kontainer. Eh, apa itu namanya. Pokoknya sejenis itu.. yang bisa membuat rambut halus sehalus kulit perempuan-perempuan bahenol yang tadi aku bilang.
"Sudah, Mas! Jangan mikirin yang aneh-aneh! Habisin itu makanya, lalu tidur!"
"NGGAK! JANGAN SURUH AKU TIDUR!"
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku kuat waktu dengar kata itu. Aku nggak mau tidur! Nggak akan mau! Aku nggak mau mati kalo aku tidur nanti! Nggak mau kayak Ibu! Aku mau nangis, nggak peduli orang jahat itu melihatku ketakutan.
Karena meleka bilang aku gak boleh nakal, akhirnya aku tidul tiba-tiba ngolor ngidul. Aku menyusup ke arah pintu keluar;memegang kenop pintu; mencium kenopnya dan kembali kekasur.
"Mett bobo Kenopyy... Luph U" gumamku sambil menutup mata.
🍃🍃🍃🍃🍃
Aku bangun di sebuah padang tai. Di sana baunya tiba-tiba wangi. Aku meraba tubuhku. Aku te-lan-jang. Wah, aku udah gak suci lagi, pikirku.
kemudian datang ratu tawon,
"Selamat kamu terpilih sebagai orang gila terbaik di dunia.Ini pialanya!" Aku meraih buntutnya atau tangannya, dia memberiku piala. Katanya itu dipahat dari ta* kering.Dia sungguh ratu yg bijaksana. Semoga taun depan acara ini diselenggarakan lagi.
Piala itu dari kotoran tawon yang seribu kali kalau dijilat bisa membuat orang bahagia tujuh turunan. Jadi, aku akan simpan di tempat teraman. Lumayan, ratu rempong itu benar-benar gila.
Kemudian aku bangun dari tidurku, kugerakkan badan seperti ular berbisa yang liar. Ku meliat-liat di atas ranjang sambil mengikuti irama musik 'ayo goyang dumang-mang-mang-mang' yang diputer Baboh alias bapak bohai di luar. Pagi ini rasanya tidak lengkap sebelum mencium bau kentut dokter Er-sang pujaan hati.
"I'm coming, my Bebeb Kentucski!"
Sebelum bertemu Bebeb Kentucski, aku harus berdandan cetar membahana seoantero jagad raya tingkat dunia akhirat. Sambil mengikat rambutku ala kuncir air mancur ga ada rupa, aku tersenyum-senyum saat memikirkan mas bebeb. Giginya yang tonggos dengan warna kuning keemasan menghiasi. Rambutnya ala-ala kribo nggak beraturan serta stylenya yang memgikuti mode tahun 70-an membuatku semakin syukaa.
"Gilaaaaaa ... buruan!!! Lo dandan apa nyabutin bulu idung. Lama bener," teriak My Bebeb dari luar.
Aku berlari sambil bawa sepatu andalanku eh salah bukan sepatu sih. Orang nyebutnya sandal yang merek artis loh, yang itu merek swallow gitu... duh aku sampai lupa barang-barang mahal milikku.
"Sabar Beb, cewek dandannya emang lemot. Gimana cantik, gak?" tanyaku padanya. "Bulu mata anti badai nih, beli di Amerika sebelah pasar Abang, Beb."
🍃🍃🍃🍃🍃
"Kamu mikirin apa?"
Sebuah tepukan di pundak, membuatku terkinjat. Aku menoleh, dan mendapati Doraemon sedang duduk di sampingku.
"Kemarin Bejita melakukan live show di Instagram. Katanya, hari ini, Bejita akan datang. Aku khawatir, dunia tidak akan bisa tenang. Aku harus bagaimana?"
"Kamu harus menyiapkan rompi anti peluru. Bejita dengar2 dari twit Pak Presiden dan Kapolri sebentar lagi akan ke sini."
"Doraemon, aku ingin tak terkalahkan," desisku, lirih. Doraemon sudah tidak bau jamban. Aku menduganya, dia sudah cebok sehabis mencret.
"Oh, aku punya Alat Penembak Bayangan, dengan alat itu, aku pastikan, er-- aku pas-- bentar--aku--Saint Saia, aku ke kakus dulu. Aku kebelet eek."
Ah, Doraemon suka bertindak tidak sesuai keinginan. Terus, sekarang aku harus bagaimana. Masha Alloh, Allohu Akbar, radarku mendentangkan bahwa Bejita mau datang. Duh, gimana ini?
Aku berkeliaran di dalam ruangan, mencoba mencari perlindungan, tetapi, sial! Sebelum aku bersembunyi, Bejita tahu-tahu membuka kamarku.
Aku menggeleng. Napasku putus-putus. Aku merepet pada tembok. Keringat dingin berseluncur di kulit. Dadaku berdentum-dentum. Jangan! Kamu jangan mendekat! Jangan! Tidak!
Bejita terus berjalan dengan seringai menakutkan. Mata hitamnya melebar menakutkan. Aku meneguk ludah. Glek. Glek.
"Pergi! Pergi!"
"Tenang, Sayang. Tenang."
"Pergi! Bejita JAHANAM PERGI KAMU!"
"Tenang, Sayang. Ini Mama, tenang."
"Bukan! KAMU BEJITA! KAMU PEMBUNUH! KAMU MEMBUNUH PAPA! AKU AKAN BERUBAH MENJADI TAKSIDO BERTOPENG DAN AKAN MENGHUKUMMU!"
"Sayang, tenang, papamu pantas mati. Dia selingkuh. Dia patut diganjar kematian."
"PERGI KAMU, BEJITA! PERGI! DENGAN KEKUATAN BULAN, AKU AKAN MENGHUKUMMU!"
↪The end↩
🍃🍃🍃🍃🍃
Dan berakhirlah kelas internesyenel dilanda kegilaan 😂
Dan, kali ini pemenang sebagai orang tergila dinobatkan pada leyiii 😂
Kalian jangan gila baca sambung ayat ini ya 😂
Bandung, 7 Agustus 2017.
Salam,
Bejita 😂
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro