
Unpredictable Dream
Pada saat itu, aku tertidur pulas karena kecapekan setelah beraktivitas berat di luar rumah. Entah kapan aku tertidur saat itu, saat ini aku benar-benar lupa. Pokoknya, setelah aku pulang ke rumah pada sore hari setelah beraktivitas dari pagi sampai sore, aku langsung tertidur. Itupun aku tidak bisa mengingatnya secara spesifik kapan hal itu terjadi di dalam hidupku.
Namun pada saat aku tertidur pulas, tiba-tiba aku bermimpi sesuatu. Itulah yang paling aku ingat hingga saat ini. Sangat berkesan di hati-maksudku hidupku.
Pada saat itu, aku sedang mengerjakan proposal dengan rekanku, sebut saja bernama B. Dia adalah seorang lelaki yang seumuran denganku dan baru masuk menjadi anggota rohis pada tahun ini. Sedangkan aku sudah masuk menjadi pengurus rohis sejak tahun lalu. Dia berasal dari kelas sosial sedangkan aku sendiri dari kelas sains. Dia laki-laki dan aku perempuan. Beda dan saling bertolak belakang antara aku dan B. Selain itu, dia orangnya tenang, sabaran, ramah, dan sedikit penakut. Sedangkan aku orangnya kadang tidak sabaran dan pemarah. Nah, sudah lengkap perbedaan di antara kami berdua.
Kami menduduki jabatan sekretaris dalam kepanitiaan untuk rapat besar rohis sebelum diangkatlah semua calon pengurus menjadi pengurus rohis tahun ini. Dia yang pertama dan aku yang kedua. Sehingga yang sering dicari-cari oleh ketua panitia itu ya Dimas, bukan aku. Sedangkan aku jarang dicari, tetapi benar-benar diperlukan oleh B, terutama dalam pembuatan surat undangan dan lainnya.
Pada suatu hari, aku tidak bisa mencetak semua laporan pertanggungjawaban dari setiap bidang yang ada di dalam kepengurusan rohis tahun lalu. Aku ingin mencetak semuanya tetapi sayangnya, tinta yang digunakan untuk mencetak semuanya telah habis. Akhirnya, aku memutuskan untuk mencetaknya pada esok harinya, terutama pada hari H-nya.
Jadi aku berpikir untuk minta tolong pada si B untuk menemaninya pergi ke tempat fotokopi di depan untuk mencetak semua laporan yang masuk ke aku. Sedangkan dia sudah mencetak semua laporan yang masuk ke dirinya. Jadi berbeda laporan yang kami pegang masing-masing, namun semuanya tetaplah sebagai satu kesatuan dari kepengurusan rohis. Tujuan laporan pertanggungjawaban rohis tahun lalu itu dicetak dan dipresentasikan itu yaitu sebagai contoh bagi kepengurusan rohis tahun ini, terutama bagi kami nantinya.
Aku datang lebih awal, tetapi lebih telat daripada B. Pada saat itu, dia langsung bertanya padaku perihal semua laporan pertanggungjawaban itu. Aku hanya menggelengkan kepalaku karena tidak sempat mencetak semuanya dikarenakan printerku yang habis akan tinta. Jadi, aku langsung memintanya untuk menemaniku mencetak semuanya di luar sekolah.
Uniknya, dia langsung mengiyakan permintaanku. Setelah mempersiapkan proyektor, layar, dan lain sebagainya, dia langsung memimpin jalan menuju tempat percetakan di luar sekolah. Sedangkan aku pun hanya mengikutinya ke manapun dia pergi.
Di dalam perjalanan, terutama pada saat kami sudah berada di luar sekolah, kami melangkahkan kaki masing-masing di pinggir jalan. Di saat itu, aku berfirasat buruk ketika melewati tempat-tempat yang terdapat kaca dan yang lainnya di sana. Sedangkan B yang berada di depanku saat ini hanya biasa-biasa saja alias tenang.
Beberapa saat kemudian, angin kuat menerpa di sekitar kami. Kerudung yang kupakai seakan-akan beterbangan ke mana-mana, padahal sudah kujepit dengan tas punggung yang kukenakan. Sedangkan dia tidak memakai perlengkapan apapun di badannya. Yang kutakutkan itu akhirnya terjadi juga. Tiba-tiba entah mengapa aku tertarik ke badan jalan, dan aku tidak menyadari bahwa ada mobil yang melintas ke arahku.
Lelaki itupun seketika menoleh ke arah belakang dan menyaksikan diriku yang tiba-tiba tergerak ke arah badan jalan. Dia langsung meneriaki namaku kemudian mendorongku secara tiba-tiba ke pinggir jalan. Alhasil, kami pun terjatuh di pinggir jalan. Meskipun jatuh, tetapi setidaknya aku selamat.
Kurang lebih itulah yang aku ingat, dan ternyata, mimpi itu tidak sepenuhnya terjadi di kehidupan nyata, paling kenyataan bahwa kami menjadi sekretaris itulah yang benar-benar nyata di hidupku. Sekian.
***
(Bukan kisah nyata)
The End
By: C (admin)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro