Suatu Hari
Suatu hari, dua kata yang perlu kupikirkan untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Aku berpikir bahwa selama ini seluruh hariku kugunakan dengan sia-sia dan tidak ada manfaatnya. Dimulai dari bersenda gurau dengan kawan-kawanku, bermain ponsel demi menyenangkan hati belaka, dan sebagainya. Seandainya jika aku tahu bahwa segala sesuatu yang biasa kulakukan itu tidak ada manfaatnya, pasti aku bisa memporsir hal yang kulakukan itu, alias mengurangi waktuku melakukan hal-hal tersebut.
Karena suatu hari nanti, aku bakal dirundung kesibukan yang menanti.
Jika pada suatu hari nanti, aku diikutkan dalam perlombaan yang menguras tenaga dan juga otak, aku harus menyibukkan diri dengan usaha-usaha untuk mencapai kemenangan. Dimulai dari belajar dengan giat, berlatih, bertanya dengan orang-orang yang berpengalaman, dan tentu saja diiringi dengan berdoa. Doa diperlukan karena segala usaha yang tiada doa itu tak akan ada artinya.
Jika pada suatu hari nanti, aku dihadapkan pada proyek menulisku yang semakin dekat, aku harus secepatnya memikirkan ide yang mantap dan dapat digunakan untuk bahan menulisku. Sehingga ketika aku mengembangkan ide tersebut, maka segalanya akan lancar dan tanpa ngadat. Karena jika ide tidak terpikirkan, padahal niat menulis itu masih ada di kalbu, maka tidak akan ada artinya.
Jika pada suatu hari nanti, aku diberi tugas sekolah yang begitu menumpuk dan harus segera diselesaikan ataupun dalam waktu yang cukup matang, maka aku harus segera menyelesaikannya. Karena ini semua adalah penunjang nilaiku agar lebih baik lagi dari semester-semester sebelumnya karena ini semua berguna bagi masa depanku yang lebih baik. Tugas sekolah itu sangat penting, baik berupa individu maupun kelompok. Apalagi jika dihadapkan dengan ulangan yang tidak henti-hentinya diberikan oleh semua guru yang mengajar diriku.
Jika pada suatu hari nanti, aku disibukkan dengan kegiatan yang akan diadakan oleh ekskul yang kuikuti dalam skala yang besar, dan aku diminta untuk menjadi panitia di dalamnya, maka aku harus bisa bekerja sama dengan pantiia yang lainnya demi kelancaran kegiatan tersebut nantinya. Setidaknya, carilah pengalaman berorganisasi agar pada masa depan nanti, kita akan lebih enak dalam berorganisasi di tingkat mahasiswa dikarenakan sudah memiliki pengalaman sebelumnya.
Masih banyak lagi yang harus dikerjakan jika seandainya suatu hari nanti, beberapa hal yang menantang itu semuanya dapat dicoba oleh diriku. Oleh karena itu, aku dan kalian, janganlah memanfaatkan waktu muda sampai tua kita nanti untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Gunakanlah semua untuk hal yang baik, karena pada suatu hari nanti, semuanya akan berubah. Siapa tahu, ‘kan, jika banyak yang mendapat kerugian di dunia jika tidak diindahkan peringatan tersebut?
***
Ket: Ini tidak jelas, apakah ini cerita ataupun sekedar curhatan pribadi. Sekian.
The End
By: Caca (admin)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro