Spesial Imlek?
Setelah postingan-postingan sebelumnya itu membahas khusus tentang Valentine, Jumat berkah, dan sebagainya, kini ada pembahasan tentang hari Jumat yang biasanya disebut hari berkah, namun ada yang unik di balik itu semua. Di tahun 2018 ini, hari Jumat dijadikan hari libur nasional khusus orang Tionghoa dan sejenisnya. Siapa sih yang tidak kenal Tahun Baru Imlek?
Kutegaskan sih ya, di sini niatku bukan untuk menjelek-jelekkan atau membeda-bedakan orang Tionghoa dari yang lainnya. Bukan ya. Namun, di sini, aku punya cerita di balik hari Imlek itu.
Yang identik dengan hari besar itu adalah angpao, benar ‘kan? Selain itu, semuanya rata-rata serba-serbi warna merah. Mulai dari lampion, angpao, dan sebagainya. Kemudian, ada juga binatang yang mengiringi tahun baru itu. Biasanya sih setiap tahun berbeda binatang, namun ada siklus tersendiri. Itulah yang kuingat ya? Kalau tak salah, itu biasa disebut dengan shio, bukan? Nah, itulah dia sekilas yang bisa kuingat.
Pada tahun-tahun sebelumnya, aku pernah diajak teman-temanku untuk pergi ke rumah salah seorang teman lamaku yang kebetulan lagi merayakan Imlek nih, sebut saja namanya S. Kok lagi-lagi S ya, Thor? Karena rata-rata beberapa temanku itu namanya berawalan huruf yang ke-19 itu. Jadi bukan hanya seorang saja.
Nah, ceritanya itu, aku lagi menikmati masa-masa liburan sekolah karena libur tanggal merah itu. Di saat itulah, aku diajak oleh salah seorang teman lamaku pada zamannya kami masih memakai pakaian seragam putih-merah. “Eh, kita ke rumah si S yuk! Dia ngajak tuh!”
Aku pun terdiam sejenak dan berpikir, ada apa gerangan si S itu mengajakku juga untuk berkunjung ke rumahnya. Setelah beberapa saat, aku pun baru menyadari bahwa hari ini adalah hari Imlek dan temanku itu merayakannya. Aku pasti mengira bahwa dia akan membagi-bagikan amplop serba merah itu kepada kami semua. Setelah itulah, aku pun menyetujui ajakan tersebut, dan temanku itu selalu siap sedia untuk menjemput ke rumahku dan memboncengku ke rumahnya.
Iya, dia akan memboncengku, siapa lagi kalau bukan seorang cowok yang berinisial B.
Hingga akhirnya, setelah aku menyetujui ajakan tersebut, si B itu menjemputku. Motornya telah sampai di rumahku dan siap untuk memboncengku berkeliling komplek, mencari sana-sini, tentang siapa saja teman-teman kami yang sedang merayakan imlek, jadi sekaligus kami mengunjungi mereka. Siapa tahu jika di antara kami yang berkunjung itu ada yang gemar meminta angpao sana-sini.
***
To be Continued.
By: Caca (admin)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro