Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Pertemuan Itu

Aku memiliki seorang teman yang sudah sejak lama kujalin pertemanan dengannya. Sebut saja namanya D. Huruf itu lebih diartikan sebagai ‘dia’. Dia adalah temanku yang sudah sejak lama kami berpisah setelah lulus dari Sekolah Dasar yang sama. Apakah ini yang dinamakan perpisahan yang berlaku selamanya?

Tetapi, kurasa ini tidak berlaku selamanya. Aku ingat, sejak saat itu aku bertemu dengan dia, setelah semester satu di SMP berakhir. Tentu saja kami merasa senang dan terharu karena dapat bertemu lagi setelah sekian lama, meski menurutku, 6 bulan itu bukanlah waktu yang lama, bukan pula singkat.

“Hai, D. Apa kabar?” sapaku pada si D itu.

Dia membalas sapaan tersebut sambil bertanya balik padaku. “Hei, teman. Alhamdulillah baik kok. Kalau kamu?”

Dia dikenal sebagai seseorang yang lemah lembut dan ramah kepada semua orang, termasuk pula diriku. Aku sangat disenangi oleh orang seperti dia, padahal aku orangnya berlainan sifat dengannya. Dengan datarnya, aku hanya menjawab singkat, “Baik.”

“Bagaimana dengan sekolahmu? Apakah kamu sudah memiliki teman baru di sekolah?”

Seketika itu pula, aku terdiam setelah mendengar pertanyaan tersebut. Raut mukaku langsung murung ketika mendengar kata ‘teman baru’. Apakah dia tidak bisa menanyaiku soal itu? Mengapa dia malah menanyakan hal itu dan tidak untuk yang lainnya?

Karena sejujurnya, aku tidak memiliki teman baru yang tetap ada untukku. Ada sih, tetapi belum begitu dekat. Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan?

Namun beberapa saat kemudian, kuberanikan diri untuk menjawab pertanyaan dari dia tersebut, “Tidak, D.”

Setelah itu, dia langsung bertanya lagi, “Kenapa?”

Aku pun mengernyitkan dahiku sambil berpikir, ‘Ini orang mau memaksaku cerita atau apa?’ Namun setelah berpikir demikian, aku pun menjawab, “Tidak apa-apa.”

Aku tahu ini adalah suatu kebohongan. Tetapi aku terpaksa melakukan ini, karena aku tidak ingin membuat dia khawatir.

End

By: Caca (Admin)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro