✩｡:•.───── ❁ ❁ ─────.•:｡✩

𝒄𝒆𝒏𝒕𝒊𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓

✩｡:•.───── ❁ ❁ ─────.•:｡✩

Murid baru itu berhasil menarik perhatian ku.

Saat pertama kali ia melangkah masuk ke dalam ruangan kelas, aku dapat merasakan aura yang mungkin tidak di sadari oleh temanku yang lainnya.

Mata ku yang semula terasa berat menahan kantuk langsung teralihkan ketika melihat wajah polosnya yang begitu lugu. Sampai aku takut ia bisa di bodohi oleh siapa saja.

Aku menghiraukan segala aura mencengkam yang hadir besama dengan dirinya. Aku, sangat menginginkannya. Aku ingin ia menadi milkku seorang.

Tetapi, semakin hari mengapa jarak yang ada di antar kita terasa semakin jauh? Ia semakin sulit ku gapai, bahkan membuatku beberapa kali hampir menyerah. 

Kini aku berdiri di hadapannya. Mulutku menyerukan namanya yang terlihat indah di mataku. Mulut suka menyerukan namanya, hatiku telah menanamkan namanya.

Ia tampak kebingungan di sebrang sana. Angin berhemus menerpa ku dan Yuta. menerbangkan beberapa helai rambutku sehingga wajah ku tertutup olehnya. 

Walau begitu, aku masih dengan jelas melihatnya berdiri tegap di sebrang sana.

"Berapa centimeter lagi agar aku lebih dekat deangn mu?"

✩｡:•.───── ❁ ❁ ─────.•:｡✩

𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅

✩｡:•.───── ❁ ❁ ─────.•:｡✩

【 6 April 2021】

Publish aja dulu wkwk. Kalo jelek ato kehabisan ide tinggal unpub