Chapter 36 Boboiboy Beliung
Cahaya benci bertarung.
Kalau ditanya 'pilih bertarung sampai mati atau mencoba mengerti wanita, yang dikata makhluk paling kompleks di dunia?' maka tanpa ragu Cahaya akan menjawab yang kedua.
Jika itu orang lain, sebut saja Boboiboy dkk beserta semua elemental kecuali Cahaya, semua memilih bertarung karena pada dasarnya otak mereka kecil.
Maaf-maaf saja, Boboiboy Cahaya tidak selemah itu hingga menyerah untuk meneliti keabsuran seorang cewek yang dia kasih kedip saja langsung ambyar. Tidak! Cahaya pilih mendekam di LAB nya daripada bertarung susah payah seperti orang bar-bar.
TAPI! Selalu ada tapi dalam hidup.
SELALU saja realita melindas kejam angan manusia (elemental juga).
"TEMBAKAN CAHAYA!"
Tembakan cahaya layaknya leser kuning menembak bahu sang Iblis yang berhasil berkelit dari bidikan titil vital Boboiboy Cahaya.
Lagi-lagi meleset!
"Cih! Berhenti mengelak dan matilah, brengsek! " raung Cahaya emosi pada lawannya yang terus menghindari semua jurusnya. Menyebalkan. Sial!
Tapi...
Logikanya mana ada makhluk hidup yang diam saja dan sukarela di tembak mati? Tidak ada.
"GRUOOOOO"
Iblis Asmodeus meraung kencang dengan luka-luka yang kian lambat beregenerasi. Akibat Fang dan Cahaya yang menjauhnya dari penduduk, Iblis itu tidak bisa menyerap energi manusia di saat tubuh Halilintar yang menjadi mediumnya bangkit belum sepenuhnya miliknya.
Tapi saat itulah Asmodeus melihat langit terbelah dan batu besar yang merah nan panas hendak jatuh menghantam daratan.
Bahkan Asmodeus tahu bahwa batu maha besar itu akan memusnahkan seluruh kehidupan pada jarak ribuan meter darinya. Dan Asmodeus tidak ingin kebangkitannya di sambut oleh kematian mangsanya karena bencana tidak masuk akal.
"Fang, lihat bajingan itu!" Seru Cahaya sembari menunjuk Iblis Asmodeus yang melesat keatas menuju meteor yang baru disadarinya.
Cahaya kenal sekali dengan jurus bar bar satu itu.
"SIAL! FANG! BLAZE DIA KEMARI!"
"OI! LIHAT JUGA KE SANA!" Fang menunjuk arah lain dengan emosi.
Cahaya yang melihatnya tidak tahan untuk mengumpat lagi. Angin puyuh yang berdatangan kemari itu jelas dibawa seseorang. Dan seseorang itu adalah dia yang lain. Boboiboy Taufan.
"DOUBLE SIAL!! Aku tidak akan memaafkan Alien menjijikan itu!!" Maki Boboiboy Cahaya menyalahkan sosok alien yang berhasil mendapatkan kendali atas pecahannya yang lain.
Iblis Asmodeus melompat tinggi, menyinsing menuju meteor yang jatuh. Tubuh Halilintar melengkung seperti busur sembari mengambil sangat dalam di dadanya.
Kemudian...
*BOOM BOOM BOOM
Tiga Biju dDama berukuran lebih besae dari sebelumnya meluncur dari mulut Asmodeus dan melesat. Meledakkan meteor yang jatuh menjadi pecahan batuan yang lebih kecil.
Semua orang menjerit melihat bagaimana batu besar berapi yang muncul di langit tiba tiba hancur menjadi beberapa bagian dan terlempar menuju mereka.
"Bajingan itu! Apa tidak bisa sekalian leburkan saja semuanya?!" Cahaya menyumpah lagi seraya membidik pecahan meteor.
"TEMBAKAN CAHAYA!"
Kali ini Cahaya mengerahkan banyak tenaga pada jurusnya sehingga tembakannya terlihat sangat besar hingga dapat meleburkan sebagian besar bebatuan.
"GOPAL!!! UBAH BATU BATU ITU GOPAL!" Fang dengan sekuat tenaga berteriak pada sahabat gembulnya.
Sedang remaja berkulit hitam sedari tadi bersembunyi dengan Ochobot yang sedari awal bersembunyi.
Adalah Ochobot yang mendengar teriakan Fang, " Gopal, Gopal! Cepat gunakan kuasa kau dan ubah batu batu itu!" seru sang robot kuning menggoyangkan cepat badan Gopal yang meringkuk takut.
"Eh Eh tapi aku takut lah Ochobot huhu."Rengeknya tapi tidak menolak ditarik keluar.
"Takut apa Gopal?! Kau tinggal ubah batu batu itu sebelum menimpa kita jadi gepeng!"
"Jadi gepeng----HUWAAA TEMBAKAN CHOKODOK PISANG!!" Gopal yang histeris mendapati salah satu pecahan batu lumayan besar melaju ke arah nya dan langsung mengeluarkan kuasanya. Seketika chokodok pisang berukuran besar berjatuhan.
Untungnya Chokodok Pisang tidak mematikan.
Ochobot tidak masalah mau Gopal mengubah jadi apa yang penting selamat, "Terbaiklah Gopal." pujinya seraya memberi jempul pada si pemuda pengecut.
Di tempat lain
Kilatan cahaya kuning bergerak cepat menuju datangnya asal puting beling.
Boboiboy Petir mendongak, menatap pada sosok berwajah sama dengannya melayang dengan mata bersinar putih tanpa pupil.
"Apekah... "
Yang berada diatas sana jelas adalah dirinya yang lain, Boboiboy Petir yakin itu. Tapi Boboiboy Taufan tidak berpenampilan semacam itu. Dan matanya, ekspresinya, bahkan auranya. Mereka semua terasa lebih dingin dan menakutkan daripada milik Boboiboy Halilintar saat mengamuk.
Aneh padahal persona diatas sana hanya melayang saja.
Lalu saat kedua mata mereka bertemu, tiba tiba Petir merasa merinding di sekujur tubuhnya. Lebih lebih saat sosok yang mirip Taufan itu menyeringai remeh padanya.
"Akhirnya kau datang... Petir." katanya.
Mata Boboiboy Petir memincing, sudah tidak menyukai sosok baru ini. Angin dan Taufan selalu menyebalkan baginya, tapi sosok itu membuatnya gatal ingin menghajarnya langsung tanpa alasan.
"Siapa kau?! Boboiboy apa kau ini hahh?"
Sosok tanpa pupil itu tertawa kali ini. Membuat Boboiboy Petir menggeram hingga merasa jam kuasanya memercik petir merah, merespon amarahnya.
"Hahahaha... Sangat bodoh. Boboiboy apa aku ini? Hahahaha!"
Apa yang lucu, sialan?! Batin Petir semakin tidak senang.
"Baik, untuk memudahkanmu, aku akan mempermudahkan agar otak bodohmu." Sekarang orang sok itu berani menghinanya? Boboiboy Petir?!
"Aku Boboiboy Beliung, kau pecahan yang bodoh."
Dan tepat setelah itu ledakan energi terjadi pada Boboiboy Petir yang diselimuti cahaya merah.
End of Chapter
Ehe... Hai? Hehehhehehehehe
Saya tidak akan membela diriku yang meninggalkan WP dan para pembaca tercintakuuuuu. Saya salah dan maafkan sayaa, huhuhu...
Pendek chapternya, iya, saya tahu. Tapi semoga readers sekalian masih menikmati. Gx ada uwu HaliYa?
Mungkin chapter depan...maybe full of Haliya with smutt sound nice to you, reader-san??
Wkwkwk.
Sampai jumpa chapter depan^^
Salam Hangat.
Ellena Nomihara
Kamis, 15 Desember 2022
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro