Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 14 : Pagi Hari Setelah Semalam Kita...

Jangan lupa VOTE dulu yaaa~~













Halilintar tidak ingat kapan dia tertidur.

Di luar langit masih gelap, namun jam biologisnya mengatakan waktu telah subuh. Sebentar lagi matahari akan terbit dari peraduannya. Lalu Halilintar memandang tidak suka pada sisi lain tempat tidur, dimana Yaya seharusnya berada, telah kosong.

Sang raja yakin, semalam dia berhasil menarik Yaya berbaring di sebelahnya meski harus beradu otot terlebih dahulu. Gadis itu bahkan berani memukul dan mencoba menyingkirkan Halilintar dengan kakinya. Untuk beberapa alasan, Yaya tidak menggunakan jam kuasanya dan berakhir kalah oleh Halilintar.

Mereka cuma tidur beberapa jam tapi Halilintar rasa itu adalah tidur ternyenyak nya beberapa tahun terakhir. Sang raja tentu tidak langsung tidur, dia menghabiskan satu jam penuh memandang Yaya yang tidur dalam pelukan membelakanginya. Ahh! Akhirnya Halilintar menemukan guling yang tepat untuk tidurnya.

Tapi Halilintar lengah. Yaya lepas dari pelukanya tanpa dia sadari. Namun Halilintar merasa tidak perlu buru-buru menemukan Yaya. Gadis merah muda itu pasti dibawah, membantu pasangan suami-istri pemilik kedai. Halilintar kurang suka dengan pemikiran pujaan hatinya bekerja seperti pelayan dan kelelahan.

Demi Tuhan, Yaya itu calon ratu masa depan (semoga). Gadis itu seharusnya tinggal minta saja pada Halilintar dan semua akan dia dapat.

Tapi siapa yang Halilintar pikirkan?

Dia adalah Yaya Yah. Gadis paling tidak biasa yang pernah Halilintar temui. Mengesampingkan kekuatan nya, Yaya itu memiliki karakter unik. Baik hati, senang menolong, ceria, selalu mencoba melihat segala sisi dengan positif lalu sederhana.

Meski Yaya punya sifat menjengkelkan, yaitu keras kepala dan bebal, Halilintar jatuh cinta pada segala sisi tersebut. Dan dimasa depan Halilintar bertekad mengenal Yaya lebih jauh.

Iya harus. Halilintar harus mengupayakan segala cara agar Yaya mencintai dan menjadi miliknya.

Agar bocah bernama Boiboy siapalah itu tidak akan punya kesempatan kepada Yaya.

Ck. Mengingat itu saja Halilintar jadi geram.

Superhero terhebat galaxy katanya? Cih...Halilintar tidak akan kalah. Dia adalah Raja.

Tidak mau merasa buruk lebih jauh lagi, Halilintar memilih bangkit dari kasur. Ia renggangkan tubuhnya yang sedikit kaku karena tidak terbiasa tidur di kasur kayu berlapis selimut saja.

Halilintar harus segera kembali ke istana Akan terjadi kehebohan kalau ada berita sang Raja Neosantara tiba-tiba menghilang. Tentu saja, dia juga akan membawa Yaya. Pasti.

Sekarang mari bersiap. Melepas jubuh hitam yang tidak dilepas dari selama, Halilintar membuka dan melepas bajunya dan berniat hanya cuci muka dan mengusap tubuhnya atasnya saja.

Ceklek

"Kak Lin, apa anda sudah—AHHMP!"









(anggap aja warna rambutnya hitam ya XD)

Halilintar membeku. Tepat saat dia membuka bajunya, pintu terbuka dengan Yaya yang datang dan sekarang gadis itu menutup mulutnya dengan satu tangan setelah tadi berteriak tertahan. Mata coklat bening kesukaanya melotot lebar menyaksikan tubuh atasnya yang terumbar. Gadis itu terlihat sangat syok.

Oh? Apa yang Halilitar lihat itu adalah wajah merona?

"Suka dengan yang kau lihat, Yaya?" dengan sengaja Halilintar berkata dengan suara menggoda.

" !! "

Tanpa mengatakan apapun, Yaya dengan terburu meletakkan nampan berisi roti isi daging dengan teh ke meja yang ada di dekat pintu. Lalu tanpa memandang Halilintar, gadis polos itu langsung keluar dengan membanting pintu.

BRAK

Ah! Sial. Halilintar jadi gemas. Wajah merah Yaya tadi sangat menghibur hingga Halilintar tidak bisa tidak tersenyum.

Ah! Dia harus sering-sering melepas bajunya.  (Tidaaaaaaakkkkk kyaaa😆😆)





...





"Selamat pagi, Ying."

Gadis ber-beany kuning biru dan berkacam mata yang sedang menikmati sarapan paginya, menoleh melihat orang menyapanya. Sahabat tambun nya, Gopal , yang datang dengan nampan dengan nasi dan lauk pauk menggunung.

"Pagi, Gopal." Sapa Ying singkat.

Mendengar suara Ying yang tidak semangat seperti biasa, Gopal jadi menghela nafas. Beberapa hari terakhir cukup berat untuk mereka semua. Menghilangnya Yaya menjadi stress yang tidak bisa sembuh meski semua orang tetap tidur dan makan seperti biasa.

Boboiboy, Fang, Gopal, Papa Zola, Ochobot bahkan komander Kokochi, semua orang khawatir dengan Yaya. Namun yang paling merasakan mungkin adalah Ying. Gopal tidak pernah ingat kapan duo sahabat beda kayakinan itu berpisah. Bahkan setelah menjadi anggota TAPOPS saja keduanya menjadi lebih dekat—bersahabat layaknya saudara.

Mereka berbagi kamar yang sama. Melakukan misi bersama. Mau makan atau berlatih bersama. Belajar bersama bahkan bersaing pun Yaya dan Ying selalu bersama. Pokoknya , kalau Gopal bilang Boboiboy adalah sahabat terbaiknya, Yaya dan Ying adalah sabahat terbaik satu sama lain.

Wajar Ying menjadi yang paling merasakan atas menghilangnya Yaya.

"Heyyy...Murung terus Ying. Ceria lah sedikit. Ochobot kan sudah bilang kalau sebentar lagi mereka pasti menemukan lokasi Yaya." Kata Gopal berusaha menghibur.

Namun Ying cuma membalas dengan gumanan, "...Okelah..."

Gopal lalu diam dan makan makanannya dengan raut kecewa. Dia juga sedih memikirkan Yaya yang hilang. Dia tidak bisa berbuat apapun tapi setidaknya dia harus membuat kawan-kawan ceria lagi dan terus menyemangati mereka.

Yap, itulah perannya. Gopal si bodoh yang suka makan dan berbuat konyol, setidaknya harus berhasil membuat teman-teman nya menjadi lebih baik.

"Dey Ying, Boboiboy dan Fang kemana?" Gopal tidak menemukan Boboiboy di kasurnya saat bangun tadi. Dan saat tidak melihat sahabat rambut landaknya sarapan donat lobak merah, Gopal jadi bertanya-tanya.

"Kau tak tahu? Mereka ada di ruang latihan 1 di basement." Jawab Ying dengan suara bosan.

"Ruang latihan 1? Basement? Kenapa mereka ke sana?"

Ruang latihan 1 di basement station TAPOPS adalah ruangan luas dan tebal yang dibuat khusus untuk latih tanding atau percobaan yang melihatkan ledakan.

"Tak tahulah. Sedang bertarung habis-habisan mungkin? Kalian laki-laki kan suka begitu untuk melepas stress." Balas Ying tanpa sadar menusuk Gopal. Gopal berguman "Kejamnya" di sela makannya seraya melirik Ying dengan sebal.

Mana ada semua laki-laki begitu! Lihat Gopal. Dia kalau stress ya makan sebanyak-banyaknya. Meski kembung tapi setidaknya Gopal tidak terlalu stress lagi. Seperti sekarang.

Beralih ke ruangan latihan 1. Di sana ada tiga sosok laki-laki yang sedang bertarung.

Ah bukan! Maksudnya dua sosok serupa melawan satu laki-laki berambut landak.

"Hah...Tak...Tak adil...hah...kau hah mana adil kau berdua dan aku hah seorang saja?!" Fang, si alien tampan, terengah karena mengeluarkan banyak tenaga melawan Boboiboy yang pagi-pagi buta mengajaknya berlatih tanding.

Tapi ini bukan latihan! Ini pembantaian!

Fang pikir ini hanya latih tanding biasa. Tapi saat Boboiboy berpecah menjadi empat: Blaze, Ice, Solar dan Halilintar lalu berfusion menjadi Frostfire dan Supra, Fang merasa sudah kalah secara mental.

"Ayo lah Fang. Aku masih belum lelah. Ayo lanjut bertarung lagi." Layaknya bocah hyper kelebihan tenaga, Frostfire berkata seraya mempraktikan beberapa gerakan beladiri yang dia pelajari dari Tok Kasa.

"Lah, dah lelah Fang? Makin lemah ya kau ini." Sementara persona dengan baju paduan warna merah, hitam, putih dan emas itu tersenyum mengejek pada Fang yang dia tahu tidak mau kalah dengannya.

Benar saja. Sekejab, muncul perempatan marah di dahi sang alien berambut ungu, "Apa?! Mana ada aku ini lemah. Aku ini lebih dari hebat dari kau tahu!" serunya.

"Ayo bertarung lagi. Akan aku kalahkan kau Boboiboy!"

Supra dan Frostfire bertos ria saat berhasil membangkitkan semangat bertarung Fang. Dia masih butuh teman bertarung untuk melampiaskan stress. Boboiboy harus melupakan sejenak pikiran hilangnya Yaya kalau dia mau tetap waras dan berhenti resah sepanjang waktu.

Sejujurnya Kaizo pilihan yang lebih baik dari pada Fang. Tapi kakak Fang itu sedang sibuk dengan Laksamana Tarung dan petinggi lain. Bertarung dengan Ying dan Gopal sia-sia. Dia tidak mau menyakiti dua temannya itu tanpa sengaja.

Fang adalah pilihan terbaik menjadi samsaknya.

'Entah kenapa dari semalam aku gelisah. Dan dari semalam juga aku terus memikirkan Yaya. Gilanya lagi aku bahkan bangun pagi-pagi buta karena mimpi Yaya sedang menikah dengan om-om. Sial'



(Yah...andai kau tahu Boboiboy. Haha)

...

"Yaya, ini tempatnya?"

Yaya tersadar dari lamunanya saat suara pria mengejutkannya. Dia menoleh pada pria bermata merah yang mengenakan tudung untuk menutupi wajahnya. Halilintar sang raja Neosantara.

Tadi pagi setelah kejadian memalukan dimana Yaya secara tidak sengaja melihat Halilintar topless, gadis itu jadi sering memerah tanpa bisa dicegah. Dia jadi agak kikuk berada disekitar Halilintar yang justru menikmati tingkah Yaya yang menurutnya menggemaskan.

Tadi pagi juga Halilintar berkata ingin membawa Yaya ke istana bersamanya. Tentu Yaya menolak dan sejenak melupakan ingatan memalukan tentang tubuh Halilintar. Dia dan Halilintar terlibat perdebatan panjang hingga Nitria, yang masih belum percaya raja Halilintar ada di kedainya, menenangkan keduanya dan meyakinkan Yaya untuk pergi dengan sang raja.

Saat itu Yaya mengutuk gelar Halilintar. Tentu saja Nitria dan suaminya membela raja mereka. Untuk pertama kalinya dia kesal melihat senyum kemenangan di wajah pria yang melamar nya tadi malam.

Tidak punya pilihan. Dia tidak mau menyusahkan pasangan suami istri jika Yaya memaksakan kehendaknya. Lagi pula Yaya rasa Halilintar tidak akan berhenti sebelum berhasil membawa Yaya pulang bersamanya.

Karena itu, Yaya sekarang dalam perjalanan pulang dengan kuda bersama Halilintar. Raja itu berkata ada satu pengawalnya bernama Pang yang mengikuti mereka diam-diam

'Pang?...mungkinkah?'

Yaya penasaran dengan sosok Pang yang Halilintar sebut. Tapi dia tidak mengatakan apapun karena sedang melakukan aksi 'mogok bicara' lantaran kurang senang dengan sikap Halilintar yang seenaknya menggunakan kekuasaannya.

Lalu untuk membalasnya, Yaya berkata dia ingin mampir ke kedai Teh yang sering Yaya kunjungi saat pagi. Biar saja mereka lama sampai ke istana.

"Iya ini tempatnya." Yaya tidak meraih tangan Halilintar yang pria itu ulurkan. Gadis itu melompat turun dari kudanya sendiri dan berjalan ke kedai tanpa menunggu pria bermata merah itu.

"Ck...masih marah saja perempuan itu." Halilintar berdecak kurang senang. Yaya yang bersikap dingin padanya itu asing bagi Halilintar. Tapi pria itu tidak keberatan, sadar diri kalau Yaya tidak suka dipaksa.

Keduanya berakhir duduk tenang dengan secangkir Teh untuk Yaya dan Kopi (yang juga tersedia) untuk Halilintar. Kedai ini juga menyediakan berbagai macam roti dan kue sebagai makanan pendamping,

"Ya ampuunn...enak sekaliii~"

Yaya lupa segalanya. Kue tiramisu, biscuit dan secangkir Teh di pagi hari sangat sempurna menghilangkan kekesalannya, Rasa manis dan lembut yang dimakannya membuat Yaya bahagia.

Sementara itu, Halilintar tidak menyentuh kopinya.

Pria itu duduk tenang dengan satu tangan menyangga dagu. Mata merahnya menatap wajah bahagia Yaya yang memakan kuenya dengan lahap. Halilintar tersenyum kecil saat gadis itu memekik kecil di tengah makannya saking enaknya kue yang dia pesan.

Sesaat Yaya melupakan keberadaan Halilintar hingga jemari pria itu mengusap sudut bibir Yaya.

Mata merah dan coklat bening bertemu. Masing-masing dari mereka memandang satu sama lain cukup lama seolah waktu berhenti hingga Halilintar tersenyum dengan cara yang sangat indah dan mempesona.

"Sebagai permintaan maafku, apa aku perlu membeli semua kue di dunia untuk mu Yaya?"



Ba-Dum



Oh tidak! Yaya kena serangan jantung.







End of Chapter





Hai! Hai! Udah nyoblos belum readers? Jangan sampai belum ya.

Hehe. Meski aku bilang tokoh-tokoh lain muncul tapi tetep aja ada yang kuranggg gitu kalau enggak nulis HaliYa. Hehe.

Well, kita pelan yang readers. Selamat membaca.

Jangan lupa VOTE and COMMENT ya readers. FOLLOW juga biar makin mantap.

Sampai jumpa chapter depan.





Ellena Nomihara. Rabu, 09 Desember 2020.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro