Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

• FOUR •

EDWARD BLAKE.

Dokter muda itu berjalan melewati koridor rumah sakit dengan pesona yang luar biasa. Ia memiliki garis wajah yang digadang-gadang mirip sekali dengan Zeus sang dewa. Namun siapa sangka, jika dokter muda bernama Edward Blake itu memanglah seorang dewa.

Pada suatu hari, Edward berkunjung ke bumi untuk mencari adiknya yang hilang. Ia menjelma menjadi seorang manusia yang nyaris sempurna. Tampan, kaya raya dan pekerjaan pertamanya adalah seorang psikolog.

Dengan kekuatan dewa, Edward dapat melakukan apapun yang dia inginkan. Ia bahkan bisa memiliki mobil hanya dengan menjentikkan jarinya. Sungguh luar biasa, bukan?

Namun pencarian panjangnya di dunia tidak berbuah manis. Edward akhirnya tahu bahwa adiknya Retta, telah dibunuh oleh Lucifer. Iblis jahat yang kabur dari neraka itu berhasil menghabisi nyawa Retta dan menghisap seluruh energinya sampai tak bersisa. Edward bahkan tak sempat melihat adiknya untuk yang terakhir kali karena dewa yang mati akan berubah menjadi abu.

Sejak tahu Retta dibunuh oleh Lucifer, Edward pun merasa sakit hati dan ingin membalas dendam. Dan sejak hari perasaan dendam itu menyelimuti dirinya, Edward secara tiba-tiba tidak dapat kembali ke langit.

Kekuatannya tak sesempurna dahulu. Ia masih dewa dengan beberapa kemampuan, tapi Edward tidak bisa kembali ke tempat asalnya dan harus menerima hidup yang menyedihkan dengan menjadi manusia abadi.

Menjadi abadi mungkin terdengar menyenangkan untuk iblis seperti Lucifer, tapi tidak bagi Ed. Ia terus melihat orang-orang di sekitarnya mati dan merasakan sedih. Satu persatu rekan, sahabat, kolega bahkan gadis yang disukainya mati karena menua dan sakit.

Ed sungguh ingin mengakhiri keabadiannya dan satu-satunya cara adalah dengan membalaskan dendamnya pada Lucifer.

"Ed, kau sudah mendengarnya?" Itu suara Bella, salah satu dokter spesialis yang kini menjadi rekan Edward di rumah sakit. "Polisi mengatakan bahwa mereka mendapatkan satu mayat lagi tadi malam."

Edward menarik pandangannya ke arah Bella setelah meletakkan cangkir kopinya ke atas meja. "Lagi?"

Bella mengangguk. "Wanita, mungkin usianya sekitar dua puluhan," tukasnya memberi tahu. Gadis yang menggulung rambutnya ke belakang itu pun bertopang dagu dan menatap Edward. "Menurutmu siapa yang melakukannya?"

Pria dengan mata hijaunya yang khas melihat Bella bingung. "Apa maksudmu? Bukankah mereka meninggal karena bunuh diri?"

Bella mencebik. "Kurasa itu bukan benar-benar bunuh diri, Ed."

"Lalu?"

"Kudengar mereka semua adalah pengikut sekte sesat yang menjadikan Lucifer sebagai dewa tertinggi mereka."

Mendengar nama iblis jahanam itu disebut, Edward pun buru-buru mendekat kepada Bella. Ia memandang gadis berusia 27 tahun itu dengan antusias. "Apa kita sedang membicarakan Lucifer yang sama?"

Bella sempat tertegun karena jarak keduanya yang hanya beberapa senti saja. Wajahnya pun sontak memerah karena tak kuasa menahan ketampanan rekannya tersebut.

"Apakah dia adalah iblis yang melarikan diri dari neraka?" tanya Edward tak puas. "Dimana aku bisa bertemu dengannya?"

Sikap bersemangat yang ditunjukkan oleh Edward justru membuat Bella memandangnya penuh selidik. "Kenapa kau ingin bertemu dengannya?" Nada suaranya bahkan terdengar curiga sekarang. "Kau tahu bahwa iblis itu hanya ... mitos, bukan?"

Edward menelan ludahnya dan menarik jarak di antara dirinya dan Bella. Ia lalu mengangkat kedua bahunya acuh dan memasang wajah datar seperti biasanya. "Kurasa aku hanya terlalu penasaran dengan itu. Mungkin aku berlebihan," dalihnya.

Pria bertubuh tinggi dengan bahu yang lebar dan otot memenuhi lengan atasnya itu bersiap melangkah meninggalkan ruang istirahat, tapi suara Bella yang memanggilnya berhasil membuatnya berhenti seketika.

"Mungkin Lucifer hanyalah sebuah mitos." Edward berbalik dan menunggu Bella melanjutkan kata-katanya. "Tapi kudengar, para pengikut sekte sesat itu pernah melihatnya sesekali."

"Dimana?" Kali ini Edward berusaha merendahkan suaranya agar Bella tidak curiga seperti tadi. Ia bahkan berpura-pura tidak antusias dan terus memamerkan raut tanpa ekspresi. "Apakah mereka sungguh pernah melihat Lucifer?"

Bella mengangguk. "Kudengar kau bisa bertemu dengan iblis di bawah bulan purnama ke 10. Di ujung jalan 5th avenue, kau akan menemukan sebuah bilik tua dengan banyak tanaman liar di sekitarnya. Kudengar beberapa pengikut sekte itu sering bermalam di sana untuk melakukan perjanjian iblis," terangnya. "Tapi, Ed, aku tidak bisa memastikan apakah rumor ini benar atau tidak."

Dewa yang menyamar sebagai seorang dokter spesialis jantung itu pun menyunggingkan senyumnya. "Terima kasih, Bella." dan berlalu meninggalkan ruangan tersebut.

Edward selanjutnya berjalan menuju ruangannya untuk mengambil jaket dan sesuatu yang berharga;gelang dewa. Gelang yang membuatnya dapat menghentikkan waktu di sekitarnya selama beberapa menit. Ia lantas bergegas menuju ke mobilnya untuk segera menemui Lucifer si iblis jahat yang sudah membunuh adiknya.

Namun secara mengejutkan, sesosok wanita berambut perak muncul di samping Edward hingga pria itu meloncat kaget dan kepalanya membentur jendela mobil.

"Mau bertemu Lucifer rupanya." Dia adalah Jill. Wanita itu mengunyah permen karet di mulutnya dengan santai meski sang dewa tengah meringis kesakitan karena ulahnya. "Apa kau yakin bisa menghabisinya seorang diri? Dia lebih kuat sekarang karena terus menerus menghisap energi dari orang lain."

Edward mendesah kesal. "Siapa kau dan kenapa kau ada di mobilku?"

"Aku ingin menawarkan bantuan kepadamu," kata Jill tanpa menatap Edward sedikitpun. "Bergabunglah dengan orang-orangku, mereka adalah manusia terpilih yang juga sangat ingin menangkap iblis jahat itu. Bukankah bersama, kedengarannya akan lebih mudah?"

Edward memicing penuh selidik. "Bagaimana aku bisa tahu bahwa kau tidak berbohong?"

"Apakah aku perlu memanggil William Brocker kemari?"

"Kau mengenalnya?"

Jill mengedikkan bahunya cepat. "Jika kau sangat ingin tahu, datanglah tepat waktu. Aku akan mengirimkan alamatnya kepadamu melalui pesan daring," ujarnya seraya keluar dari mobil Edward.

Dan selang beberapa detik, sebuah pesan daring muncul di layar ponsel Ed. Kira-kira seperti ini pesannya,

EDWARD BLAKE, DEWA MALANG YANG TERJEBAK DI DUNIA MANUSIA SELAMA SERATUS TAHUN.
AKHIRNYA KAU AKAN SEGERA BERTEMU DENGAN LUCIFER. BUKANKAH KEDENGARANNYA MENARIK?
KAU AKAN SEGERA PULANG KE RUMAH. MENYENANGKAN? MUNGKIN.
DATANGLAH KE RUANG RAHASIA BROCKER BROTHERHOOD PADA PUKUL SEPULUH BESOK.
JIKA KAU DATANG, ITU ARTINYA KAU BERGABUNG DENGAN KAMI.
JIKA TIDAK, MUNGKIN LUCIFER AKAN MENGHABISIMU BAHKAN SEBELUM KAU MENYENTUH BAYANGANNYA.
KAU TIDAK INGIN BERAKHIR MENYEDIHKAN DENGAN MENJADI ABU TAK BERGUNA, BUKAN?
JADI, BAGAIMANA MENURUTMU? MAUKAH KAU BERGABUNG DENGAN KAMI, ED? -Jill.

>> Jill share her location.

OPEN                 EXIT.

PIKIRKANLAH DENGAN BAIK-BAIK PILIHANMU, DEWA.-Jill. []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro