Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3

Yein Pov

"Kau harus menjadi slave-ku, jika kau menolak kau akan menderita" bisik Jungkook tepat di telingaku.

Tunggu...

"APA?! Yang be-" baru saja aku ingin mengomeli dan menginjaknya seperti batu namun dia menutup mulutku

"Ya! Teriakanmu kencang sekali!kau habis makan speaker eoh?" Cibirnya yang membuatku semakin kesal padanya.

"Hmph!" Aish kenapa ia menutup mulutku rapat sekali sih?!

Aku pun berusaha untuk melepaskan tangannya namun nihil,tenaganya lebih besar dariku.

"Jika kau ingin aku melepas tanganku,kau harus menyutujui nya" ucapnya lagi-lagi bersamaan dengan smirk nya yang menyebalkan itu.

Tuhan kenapa Jungkook jadi seperti ini? Dulu dia adalah namja yang baik tapi sekarang ia jadi sangat menyebalkan!

Tak ada pilihan lain kecuali aku harus menganggukkan kepalaku,setelah kupikir daripada ia harus menutup mulutku sampai bel berbunyi kembali?

"Bagus,akhirnya kau menyutujuinya" ucapnya sambil tersenyum seolah telah memenangkan suatu perlombaan.

"Huh dasar menyebalkan! Selamat tinggal!" Ucapku dan segera berjalan menjauhinya.

Lagi-lagi percuma,ia tiba-tiba menarikku dan membawaku ke atap.

"Ya!kenapa kau membawaku kesini?bukankah urusan kita sudah selesai?" Kesalku namun aish dia mengabaikanku dan malah duduk di kursi yang tak jauh dari pintu.

"Ya Jeon Jungkook!" Akhirnya dia menoleh.

"Apa?bisa kau diam sedikit?" Ucapnya datar.

Demi tuhan jika dia bukan Jeon Jungkook aku akan meremasnya seperti kertas dan menendangnya dari atap ini....

"Kau ada urusan apa denganku?kau sudah menghabiskan 25 menit waktu istirahat ku tuan Jeon Jungkook" ucapku malas

"Bukankah kau sudah setuju untuk menjadi slave-ku?jadi diam saja dan turuti perintah ku" ucapnya sambil tersenyum jahil.

Sabar Yein,jangan kau buang tenagamu dengan cuma-cuma hanya demi orang menyebalkan ini!

Author Pov

"Sekarang duduklah dan makan ini" ucap Jungkook sambil menunjuk ke arah tempat duduk disebelahnya dan sebuah roti.

Yein hanya diam pasrah dan duduk di sebelah Jungkook.

Diam, mereka berdua hanya diam karna sibuk dengan pikiran mereka yang entah sedang memikirkan apa.

"Kenapa kau tidak makan?kau belum makan kan?makanlah sebelum kau dimakan olehku" ucap Jungkook yang membuat Yein kaget.

"Ya!apa maksudmu"

"Sudah diam dan cepat makan" ucap Jungkook datar

Akhirnya dengan terpaksa Yein mulai memakan roti yang diberikan Jungkook. Ketika tersisa sedikit dan Yein hendak melahapnya,tiba-tiba Jungkook menarik tangan Yein dan memakam roti yang di genggam Yein.

"Ya!kau mengagetkanku

"Aku tidak menyuruhmu untuk kaget" ucap Jungkook

Jungkook menoleh,ia melihat Yein yang sedang menatap langit sambil memajukan bibir mungil yang menurut Jungkook sangat manis dan menggemaskan itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?dasar menyebalkan" ucap Yein dengan kesal setelah mendapati Jungkook yang sedang memperhatikannya.

Jungkook mendekatkan wajahnya ke Yein yang membuat detak jantung mereka berdua berdetak tak karuan.

"Ka- Kau mau apa?" Ucap Yein terbata-bata karna wajah orang yang ia sukai hanya berjarak beberapa centi darinya,Yein pun memundurkan sedikit wajahnya agar membuat jarak darinya.

Jungkook pun mendekatkan lagi wajahnya,jika mereka berdua bergerak sedikit saja mereka akan berciuman.

Nafas Jungkook dapat Yein rasakan dan itu semakin membuat ia gugup. Jantungnya berdetak semakin cepat dan semakin sulit untuk dikendalikan...

"Kau...."

"Ya kau mau apa Jeon Jungkook?" Ucap Yein dengan gugup. Ia semakin tak bisa mengatur detak jantungnya.

"Ada krim coklat di mulutmu" ucap Jungkook sambil menunjukkan smirknya.

"M..mwo??dimana?" tanya Yein bingung sambil berusaha mengelap mulutnya.

Grep.

Tiba-tiba Jungkook memegang kedua sisi pipi milik Yein,dan tentu Yein semakin deg degan karenanya.

"Ka-kau mau apa?"

Tak ada balasan dari Jungkook. Jungkook mendekatkan wajahnya dan.... ia membersihkan krim yang ada di bibir Yein dengan bibirnya. Mata Yein membulat sedangkan Jungkook memejamkan matanya. Bagaimana tidak, seorang Jeon Jungkook telah mencuri ciuman pertamanya! Tapi entah kenapa Yein merasa senang dan akhirnya ia memejamkan matanya.

Kedua bibir mereka saling bertemu. Setelah beberapa detik Yein menutup matanya, Jungkook merasakan Yein menggerakkan bibirnya.

Tunggu...

'Itu berarti Yein membalas ciumanku?' gumam Jungkook dalam hatinya.

Hampir 30 detik mereka seperti itu hingga Yein kehabisan nafasnya dan mendorong Jungkook untuk melepas tautannya.

Dan sudah pasti, jantung Yein dan Jungkook berdetak semakin cepat dan pipin mereka sudah seperti kepiting rebus sekarang.

Kring

Bunyi bel tanda istirahat telah selesai,Yein langsung menghabiskan minumannya dan segera berlari ke kelas dengan secepat mungkin.

"Kenapa bibirnya terasa manis?mungkin karna krim coklat itu?" Gumam Jungkook dan akhirnya ia memutuskan untuk berjalan ke kelas sebelum dimarahi saemnya.

Yein Pov

Aku menyentuh bibirku dengan ekspresi tak percaya. Bagaimana tidak,tadi seorang Jeon Jungkook menciumku! Perasaanku campur aduk sekarang sampai aku jadi tidak fokus belajar...

Dan yang lebih parah lagi selama jam pelajaran Jungkook memperhatikanku terus sampai aku jadi salah tingkah karenanya.

Puk.

Ada kertas yang mengenai kepalaku. Aku menoleh,ternyata itu ulah Jungkook. Aku langsung buru-buru membacanya.

Setelah bel pulang,di rooftop.

Aish manusia satu ini benar-benar minta di bakar hidup-hidup!

Huft,tenanglah Jeong Yein. Jangan buang tenagamu dengan percuma hanya karenanya.

Skip

"Yein-ah kajja kita pulang,para eonni sudah menunggu" ucap Sujeong unnie setelah sampai di mejaku.

"Ah mianhae unnie,aku harus belajar di perpustakaan" ucapku. Memang benar setelah bertemu dia aku akan ke perpustakaan.

"Arrasseo. Jangan pulang terlambat ne?"

"Ne unnie" ucapku dan Sujeong unnie berjalan keluar kelasku.

Huft,kuharap urusanku dengannya cepat selesai.

Setelah selesai merapihkan buku dan memasukkannya ke dalam tas,aku berjalan ke atap.

Saat aku membuka pintu atap,tiba tiba ada sesorang yang menutup mulutku dan menarikku mendekatinya.

-

Vote+Comment!💕


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro