Poin 13 : POV (Point Of View)
Menurut Winna Efendi dalam bukunya yang berjudul "DRAFT 1 : TAKTIK MENULIS FIKSI PERTAMAMU" Salah satu elemen paling penting dalam sebuah cerita adalah Narasi.
Definisi Narasi adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian. Atau Cerita (deskripsi) mengenai suatu kejadian atau peristiwa.
Narasi erat sekali kaitannya dengan Point Of View (POV) yang digunakan penulis untuk menentukan dari sudut pandang siapa cerita akan dikisahkan.
Untuk itu, kesempatan kali ini saya, ingin mendiskusikan mengenai macam-macam POV (Point Of View) yang umum digunakan dalam menulis cerita.
Definisi POV adalah sudut pandang yang digunakan oleh penulis dalam menuliskan cerita.
Sebelum menulis sebuah cerita, biasanya kita menentukan :
-Karakter mana yang akan menjadi fokus cerita.
-Siapa yang akan menjadi narator cerita.
-Sudut pandang yang akan digunakan dalam menceritakan cerita.
Untuk menentukan ketiga hal di atas, ada baiknya kita mengetahui beberapa jenis POV yang umum digunakan dalam menulis sebuah cerita. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. POV Orang pertama
POV yang diceritakan dari sudut pandang salah satu karakter, biasanya menggunakan kata 'aku' sebagai tokoh utama cerita. Dalam POV ini, narasi dan sudut pandang adalah dari karakter yang sama.
Contoh :
Aku akui, kota ini memang selalu nampak indah di malam hari karena lampu yang menyala di setiap sudut kota. Tapi kenangan menyakitkan yang kudapat di kota ini membuatku selalu enggan kembali ke kota tempatku dilahirkan dua-puluh-delapan-tahun yang lalu ini.
2. POV Orang kedua
POV yang diceritakan dari sudut pandang orang kedua dan menyebut salah satu karakter yang diceritakan dengan 'kamu' atau 'kalian'. POV ini membuat pembaca merasa dilibatkan ke dalam cerita. Jenis POV yang satu ini agak jarang digunakan, karena selain dinilai cukup sulit, penggunaannya tidak seakrab POV pertama.
Contoh :
Saat semua orang sudah tertidur dan berselancar di dunia mimpinya masing-masing, kau malah asyik berselancar di dunia maya.
3. POV Orang ketiga
POV yang diceritakan dari sudut pandang orang ketiga, lewat penggunaan kata 'dia' atau nama tokoh cerita yang ditulis.
Contoh :
Aidan berulang kali membuka dan menutup map yang ada di atas meja di ruang kerjanya. Saat ini ia sedang mencari sebuah dokumen penting yang diperlukan dalam rapat yang akan berlangsung setengah jam lagi.
POV orang ketiga dibagi menjadi tiga jenis:
- Limited
Pembaca hanya akan diajak untuk mengikuti perjalanan satu karakter saja.
- Multiple
Penulis akan menceritakan tentang dua karakter berbeda atau lebih, dan menggunakan sudut pandang masing-masing karakter secara terpisah.
- Omniscient
Penulis dapat menceritakan perspektif dan isi pikiran beberapa karakter sekaligus tanpa berganti bab maupun alur. POV jenis ini lebih sering digunakan dalam sastra klasik.
Nah sampai disini dulu yang bisa disampaikan. Kira-kira, biasanya POV yang mana sih yang kalian gunakan dalam cerita yang kalian tulis?
Sedikit tips dari saya, untuk yang masih bingung bagaimana caea menentukan POV yang tepat, coba tuliskan satu adegan dalam cerita kalian menggunakan semua jenis POV yang berbeda, lalu diamkan beberapa hari. Setelah itu baca ulang. Pasti akan terasa perbedaan antara ketiganya.
Selamat menulis.
Oh iya, makasih atas perhatian dan kesempatannya yaaa..
QnA :
Novia : Aku pengen nanya kak, antara semua POV paling bagus kalo untuk cerita yang karakternya banyak bagusnya POV berapa ya? Dan dalam cerita itu, semua karakter sama pentingnya.
Kak Icha : @marshita-novia kalo yg karakternya banyak klo menurut aku sih bagusnya pake POV 3. Biar penulisnya bisa melompat dr satu karakter ke karakter lainnya tanpa harus mengubah gaya ceritanya..
Novia : Ooh, gitu kak. Makasih banget ya.. aku suka bingung sama POV ini.
Kak Lena : Ahahah.. Gaa kok.. wkwk.
Gini, Kalo misal kita pake POV 1, gimana gitu caranya biar kita ga kejebak sama serangan "aku"?
Kak Icha : @Gustia Mardalena kalau aku sih biasanya meminimalisirnya dengan cara mencari kata2 lain yang pas. Atau kalau misalnya aku-nya ada di dua kalimat berurutan pangkas jadi satu kalimat panjang.
Kalau yang lain gimana? Ada ide lain?
Kak Lena : Ok2x. Makasih Kak Icha.
Kak Nindya : Pas banget nih kak. Aku lagi ada kasus soal pov. Jadi, aku dapet komentar soal penggunaan kata 'tapi' dan embel2 gak baku lainnya di cerita aku yg pake pov 1.
Sebenernya itu, di pov 1, wajar gak sih kalo kita pake kata2 gak baku, apalagi kalo tokoh yg kita jadiin sudut pandang itu orang indo yg notabene nya emang ngomongnya gak baku kan. Sempet kesel juga sih. Yah, tapi kan harus calm ama pembaca. Wkwkwk
Tapi waktu aku baca novel lexie xu yg kebanyakan pov 1, sah2 aja sih pake kata2 gak baku gitu. Toh, kan kita cerita berdasarkan isi kepala tokoh. Gak mungkin baku, kan?
Pokoknya gitu. Minta pendapatnya kaaakkk.... 😩😩
Kak Icha : @Nindya Chitra kalau menurut pendapat saya sih ya, masalah kata-kata gak baku, kalau menggunakan POV1 sah-sah aja di pake. Soalnya kan tokohnya langsung si "aku"-nya apalagi kalau genre ceritanya teenfiction. Jarang ada remaja yg pake kata baku.
Novia : Jadi ngebayangin gimana kalo ada remaja yang ngomongnya formal. Wkwkwk, gak bisa kebayang.
Euis : Masalahnya sekalipun emang ceritanya tenpik/tokohnya ABG, kayak yg dibilang Kak @Nindya Chitra itu, kadang ada aja reader yg kelewat "peka" sampai mempermasalahkan baku/enggaknya kata-kata si aku. Kan greget juga kalau ketemu yg kayak gitu. Jadinya, pengen nulis baku tapi segan sama umur tokoh. Tapi kalau nggak baku ya segan sama EBI Hunter itu wkwk😆
Kak Icha : Serba salah sih kalau kayak gitu yaaa..
Kak Lena : Ga bakunya, di narasi apa dialog, Nin...??
Kak Nindya : Kalo yg aku bahas pov 1 di ini narasi kak. Kalo di dialog gak baku mah emang wajar. 😂😂
Kak Lena : @Nindya Chitra Heheh. Ya kaliii... Wkwk.
Iya emang sih. Kadang banyak yg sy liat pada ngomenin soal itu. Kalo sy sih jujur, belum begitu paham sama peletakan kata baku dan ga baku mestinya gimana.
Ada juga emang, yg pake POV 1, di dialog mah ga baku. Pas di narasi baku. Ada juga yg ga baku semuanya. Kalo menurut sy mah, sah2x aja.
Kak Icha : Genre juga menentukan.. Klo genre-nya remaja ya sah2 aja gak baku.
Tapi klo gak salah di novel2-nya gagas juga banyak yg pake gak baku di narasi..
Euis : Bagian POV 3 yang Multiple (dijelaskan itu 2 tokoh)
Contoh bentuk tulisannya kira-kira gimana ya kak? Apa bentuknya bisa kayak gini; misalkan 1 part dikasih pembatas jadi dua, satu bagian tentang si A dan satu bagian tentang si B. Kalau bentuknya sampai ending gitu terus, bisa nggak kak?
Kak Icha : @Euis Bisa aja Euis. B- Biasanya pembatasnya berupa nama tokohnyadibkasih puntuk jenis ini di awal bagian dikasih keterangan nama Tokohnya sebelum awal part.
Kalau gak salah novel Refrain itu pake teknik penulisan ini.
Kak Nindya : Kalo menurut aku, yg pertanyaan euis itu masuknya bukan ke yg pake tager misahin pov 3 multiple nya.
Kalo menurut aku, pov 3 multiple tuh gini contohnya :
Lita menyukai Tere. Tapi ia tak bisa mengatakan perasaannya pada lelaki itu. Sambil tersenyum miris, ia berkata, "Pergilah! Dia pasti menunggumu."
Mendengar kalimat itu, Tere mengerutkan dahi. Benarkah itu yang diinginkan wanita di hadapannya?
Aku gak bisa kasih contoh yg pro. Tapi kurang lebih gitu menurutku. Ketangkep gak maknanya?
Jadi, dalam satu adegan, penulis menyelami pikiran2 tokohnya sekaligus. Iya bener. Banyak yg kek gitu di novel klasik. Jadi, penulis kayak tuhan yg tau semuanya.
Hihi. Menurut aku sih euis. Bisa cari tau lagi biar yakin. 😘😘
Euis : Jadi gitu ya kak😆 Aku kira jadi dalam satu chapter, dikasih sekat buat tiap-tiap bagian dari masing-masing tokoh. Oke deh makasih banyak Kak @Nindya Chitra 😘
Kak Icha : Ouh gituu yaa.. Jadi Kesannya semua tokohnya langsung berperan di situasi yg sama, kayak drama gitu ya?
Kak Nindya : Iya kak. Menurut aku........ Cari referensinya aja deh biar yakin
Kak Lena : Mau tanya lagi.
Sy pernah baca novel yg pake POV 1. Kalo pake POV 1 makenya "aku", kan. Nah di bab yg berbeda, si penulis bikin sudut pandangnya jadi "dia", tapi si tokoh utama yg dijadiin "aku" ga ada di bab itu. Kesannya kan, dia pake POV 3. Begitu di bab berikutnya lagi, saat si tokoh "akunya" ada, dia tetap pake POV 1.
Sedang, kalo POV 1 yg sy tau kan, subjektif banget. Tiap bab, selaluuuuu ada akuuu. Sy terkesan banget pas baca novel itu. Berasa hidup, kayak nontom film. Hehehe.
Nah, yg mau sy tanyain, model novel kayak gitu, bukan berarti ngubah POV, kan...? Dia cuma ngubah sudut pandangnya aja. Betul ga, sih...??
Soalnya yg sy tau, novel ga bagus kalo berubah2x POV.
Dan sy, terinspirasi pengen kayak dia. Ahahha
Kak Icha : Bukannya POV itu sudut pandang juga ya, Len?
Kalau aku belum pernah baca yg POV-nya seperti itu. Hehehe
Kak Lena : Iya, artinya emang itu. Tapi kalo POVnya diubah, pada saat si tokoh akunya muncul, dia ga lantas ngubah akunya jadi dia. Aku ya tetap aku. Saat di bab yg ga ada si akunya, penulis pake dia. Jadi tiap chapter ga selalu melulu ada "aku". Hehehe.
Susah sih, yah, ngejelsainnya. Wkwkwk.
Belum pernah, ya...? Heheh. Sy baca novel itu bagus. Itu juga baru pernah baca yg modelnya kayak gitu. Biasanya yaa standar2x aja modelnya. Heheh
Kak Icha : @Gustia Mardalena ouh begituuu.. berarti bisa dibilang si Aku-nya itu serba tahu yaaa.. Bisa menceritakan yang orang lain alami. Gitu kan ya?
Bagus tuuh.. Aku juga jadi pengen coba tapi takut gak bisa.. Heuheuheu 😂😂😂😂
Kak Lena : Ah, iyaaa. Lebih tepatnya kayak gitu. Pakenya "aku", tapi penulis kayak orang serba tau, jadi tiap chapter ga melulu si "aku"nya aja. Berasa hidup gitu. Hehe.
Iya, emang rada susah, sih. Sy baru terinspirasi aja, realisasi mah ga tau kapan. Wuahahaa...
Pokoknya, keren deh! Sy bener2x nikmatin, gitu. Padahal, makenya POV 1. Heheh
Kak Nindya : Kalo menurut aku yg kayak gitu bukan perubahan pov kak. Dia tetep pake pov 1, cuma lagi nyeritain yg lain aja pake pengamatan dia.
Kak Lena : Iyaaaa hehehehe siaaapp
Hehe. Sippp...!
Kadang lagi nih, ada juga yg ngomenin soal karakter tokoh. Mungkin si reader, koment sesuai sama apa yg dia udah baca dan tau. Sesuai dasar dan kebiasaan karakter tokoh kebanyakan kayak apa. Tapi Kalo menurut sy, yg aneh dan unik itu yg punya nilai lebih. Ga selalu melulu di garis semestinya. Jadi cerita karakter tokoh kita itu, beda sendiri. Heheh. Ga sama deh, sama kebanyakan cerita2x di sana. Wkwkwk
Kak Nindya : Di sana di mana kak? Wattpad?
Kak Lena : Iya, salah satunya di wattpad. Soalnya sy baru nih, tadi mulai jalan2x di wattpad. Ga baca semua, gaaaa.. sy mah ga cukup waktu buat banyak baca. Tapi sy coba buat ngerandom, atau baca yg nyangkut aja di mata dan pilihan sy. Rata2x, pasti modelnya kayak gitu. Kenapa ga dibikin lebih dari itu? Lebih nantang gitu. Karakter orang itu unik pada dasarnya. Tinggal gimana kita nyiptain karakter yg luar biasa, sambil nyinkronin sama alur cerita kita. Hehehe..
Kan hasilnya, bisa jadi "karakter/ciri khas" dari hasil karya kita sendiri. Heheh.
Emang sih ga gampang, tapi yg penting kan, ga berenti belajar. Hehehe
Sabtu, 6 Mei 2017
NOTES :
NO BASH! Saya posting ini semata-mata untuk berbagi. Jadi jika ada yang berbeda pendapat, silakan komentar dengan bahasa yang sopan. Penulis yang baik menghargai pendapat orang lain dan tak segan mengemukakan pendapatnya.
Jendela Kata Writer Community
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro