Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Edisi Tahun Baru

Apa itu tahun baru? Tahun baru adalah saat di mana berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Masyarakat sering merayakan event tersebut dengan caranya masing-masing. Pada umumnya dengan meledakkan kembang api di langit-langit, kemudian berkata 'waah, indahnya' dengan tampang polos. Ditambah bunyi terompet sepanjang malam, arak-arakan, serta konser dangdut. Itu semua sekedar berusaha menambah kesan meriah dan bahagia.

Begitulah apa yang aku dengar dari orang-orang. Ah, maaf. Aku bukan wikipedia. Mungkin gaya bicaraku agak serupa. Tetapi aku, hanyalah seorang siswa SMA bernama Jaya. Hm ... mungkin kau bisa menyebut paragraf di atas sebagai Jayapedia.

Pembahasan itu muncul karena sebentar lagi, malam tahun baru akan terjadi. Murid di kelasku beberapanya sibuk membicarakan perihal tersebut, sampai menjadi trending topic. Mereka membahas seputar tempat hang out yang greget, mau berbuat apa dengan pacarnya (jangan ngeres), sampai membicarakan acara bioskop spesial tahun baru di TerangTV. Benar-benar semacam dilema bagi remaja alay masa kini.

Kesimpulanku. Tahun baru sama dengan bersenang-senang. Tidak lebih.

"Oi, Jay. Malam tahun baru, mau ngapain?"

Seorang pemuda datang menghampiri. Dia memasang wajah bersahabat. Namun jelas sekali, tidak ada rasa penasaran di sana. Seolah-olah dia tidak peduli dengan jawaban yang akan aku berikan.

"Tahun baru? Species macam apa itu?" ketusnya seraya membentuk ekspresi datar. Dia malah terkekeh.

"Ahahahaha, ngelawak, Om? Halaaaah, paling elu cuma main game doang di rumah sampai pagi. Dasar jones."

Pernyataan yang lucu. Apa itu sebuah candaan? Memang benar, aku adalah seorang gamer. Tetapi jangan kaitkan gamer dengan jones. Aku tidak memiliki pacar karena aku memang tidak ingin memilikinya. Maaf saja, dengan ketamvanaku ini, jika berkehendak, dua sampai tiga cewek pun bakalan aku dapat dengan mudah. Ingat baik-baik, tamvan.

Terkadang lucu juga melihat mereka yang berpacaran dari SD sampai SMA kemudian putus, lalu menggalau. Oh iya, baru saja kemarin malam aku menonton tayangan motivasi di salah satu stasiun TV swasta berjudul Mbah Rio Wedus Parah Woi. Beliau membahas tentang jomblo vs pacaran dan berkesimpulan bahwa pacaran ala remaja saat ini tidak memiliki tujuan yang jelas, jadi berbanggalah kalian yang jomblo.

Sangat tepat sasaran. Nah, karena bukan jones, kalian bisa panggil aku Jora a.k.a Jomblo sejahtera.

"Oi, Luk. Jangan bilang aku jones dong, tapi jora."

Aku membalas dengan nada lebih bersahabat kepada Lukman, pemuda yang bertanya tadi. Seseorang yang tidak terlalu suka bermain game. Dia pernah berkata padaku, bahwa game itu tidak menarik karena cepat sekali membuat bosan. Pendapatku, tidak juga. Di dunia ini, banyak sekali jenis game yang menarik untuk dicoba.

"Terserah lu aja deh."

Setelah mengatakan itu, Lukman duduk di samping kursiku. Lalu mengutak-atik handphone-nya. Terkadang, dia memperlihat cengiran aneh. Yaaa ... manusia memang memiliki watak yang berbeda-beda.

Alunan merdu dari alat musik bernama gitar tiba-tiba terdengar. Mengisi suasana kelas yang sedang dalam jam pelajaran kosong. Sudah setengah jam lebih, guru yang semestinya mengajar tidak kunjung datang. Sayangnya, laptopku sedang diperbaiki. Jadi sekarang, di kelas ini aku hanya duduk tenang dan bertingkah bagai anak baek.

Aku menilik ke arah pemuda yang memainkan alat musik tadi, Akmal. Caranya memetik gitar sudah seperti gitaris pro. Ditambah dengan duetnya dengan si suara emas, siswa bernama Beni.

Tunggu dulu, jika gamer adalah seseorang yang suka memainkan game, berarti mereka juga gamer? Karena memakai gitar itu disebut bermain gitar. Betul, kan?

"Hei, Ami. Tahun baru nanti, aku mau ngerayainnya dengan pergi ke Tokyo, loh, sama orang tua."

"Beneran, Vi? Huh ... aku sih cuma ngerayain di rumah aja. Main kembang api sama adekku. Ah, bokap beliin topeng Bima buat adek."

"Topeng Bima? Wew, Bima kayaknya terkenal banget."

Oi, oi, sebegitu wah-nya kah kalian menyikapi tahun baru, sampai bela-belain pergi ke luar negeri? Tunggu dulu, apa bisa pulang pergi dari tempat semacam itu cuma dalam waktu semalam? Narsis. Aku benar-benar tidak mengerti, sebab hal itu tidak tercantum di Kamus Jaya-Realita. Yang aku tau, tahun baru itu momen di mana sekolah diliburkan.

Ya, momen yang berharga bagi para gamer karena bisa puas bermain seharian, bahkan sampai rela begadang. Mereka si remaja awam kadang berpikir, kami hanyalah sekumpulan orang ngenes yang merayakan tahun baru dengan cara yang aneh. Oh, maaf saja, sebenarnya aku tidak bermaksud merayakannya. Hanya mengambil kesempatan dari hari libur yang diadakan pemerintah.

Terus kenapa? Maaf saja, aku tidak bermaksud mewakili seluruh gamer di seluruh dunia. Karena aku hanya gamer biasa yang tidak sampai menghabiskan berjuta-juta duit hanya untuk memperkuat char[1]. Full skill atau full cash? Jelas aku memilih yang pertama.

Kami setiap hari bermain. Berharap menjadi lebih kuat di hari esok, esok, dan esoknya lagi. Jika ada event khusus, tak akan dilewatkan, apa pun event itu. Kami membuat perkumpulan maya. Membuat janji untuk berdiskusi.

Kemudian saling menaruh kepercayaan pada rekan saat melakukan raid[2]. Jika gagal, kami akan memikirkan strategi bersama dan mencari letak kesalahan. Jika berhasil, senyuman lega keluar dari sanubari. Merasakan sensasi puas tersendiri yang menjalar di sekujur tubuh.

Jika sudah hebat di satu permainan, kami akan berpindah ke permainan berikutnya. Kembali memulai dari nol, tidak mengenal kapan. Kami haus akan kemenangan. Tetapi juga rindu akan kekalahan, karena itu bisa memotivasi kami untuk menjadi lebih kuat.

Bukankah kehidupan juga seperti itu? Istilah 'Life is the Real Game' aku akui memang benar adanya. Jika kau gamer sejati, di saat gagal pada suatu hal, kau akan terus mencoba tanpa kenal lelah, meskipun berkali-kali mendapatkan 'Game Over' sekalipun. Permainan tidak akan berhenti pada dua kata itu. Karena game yang sebenarnya akan selesai jika dirimu tak bisa bermain lagi. Dan saat itulah akan diputuskan apakah kau menjadi seorang pemenang atau seorang pecundang.

Suara khas dari bel sekolah berbunyi. Menandakan sekolah telah berakhir. Seperti bermain game, jika dinikmati, waktu benar-benar tidak terasa. Ya, pada interval bacotanku tadi, lantunan merdu dari gitar yang dimainkan Akmal membuatku menjadi rileks. Mungkin karena intrumen yang dia bunyikan hampir sama dengan musik di salah satu game yang pernah aku mainkan.

Tiba-tiba handphone-ku bergetar. Dengan segera, aku merogohnya. Mendapati SMS yang berisi pengingat dari salah satu teman gaming-ku. Dia bernama Irham. Seorang cowok gemuk yang bisa dibilang lebih maniak daripada aku.

Guild[3] kami berjanji untuk bertemu di dunia virtual pada jam 8 malam untuk menaklukkan dungeon yang baru kemarin di update oleh Game Master. Menjadi orang pertama yang menyelesaikan misi sulit di dunia virtual, luar biasa bukan? Ah, kalian yang tidak mengerti sama sekali tentang dunia game mungkin berpikir bahwa hal itu tidak berguna.

Kebanyakan manusia memang memiliki hobinya masing-masing. Akan sangat menyenangkan jika bisa berbicang-bincang dengan orang lain mengenai hobi tersebut, kan? Dan orang lain yang tidak mengerti tentang hobi itu akan pundung di pojokan, atau malah menjadi sok menentang, bahkan mungkin sok tau.

Karena itulah, sebagai tipe gamer yang ramah lingkungan, aku melihat situasi terlebih dahulu. Jika momennya tepat untuk berbicara masalah hobi, aku tak akan tanggung-tanggung.

Baru saja ingin keluar kelas, handphone-ku kembali berbunyi. Kali ini bukan SMS, melainkan sebuah email. Email dari cewek yang jadi teman gaming dan satu guild pula denganku.

Eits ... kalian pikir dia hode[4]? Awalnya aku juga berpikiran demikian. Nyatanya, bukan. Dia benar-benar cewek. Kami pernah bertemu secara langsung beberapa bulan yang lalu. Dan terlebih lagi, dia tinggal di sekitar sini. Memang sangat jarang melihat cewek yang hobi main game online. Namun, mereka benar-benar ada di dunia ini.

Mungkinkah game akan mempertemukanku dengan ... ah, sudahlah.

Yang pasti, malam ini kami akan bertempur habis-habisan, sampai pagi!

Tahun baru, semangat baru? Omong kosong! Karena setiap hari, merupakan semangat baru bagiku.

 

TAMAT


Glosarium:

[1] Char: Character yang dipakai oleh pemain game.

[2] Raid: Jenis misi dalam video game di mana sejumlah besar orang (lebih besar dari ukuran tim yang normal yang ditetapkan oleh permainan) mencoba untuk mengalahkan bos besar.

[3] Guild: Guild adalah sebuah kelompok yang didirikan oleh pemain, dan masih terdapat di dalam sebuah game online. Dalam sebuah guild, kalian bisa menjumpai struktur sederhana dari sebuah organisasi; ada ketua, wakil, dan anggota. Biasanya, kalian bisa bergabung dalam sebuah guild dengan cukup mudah, alias tidak ada syarat yang rumit. Walaupun begitu, tiap guild biasanya memiliki aturan main mereka sendiri.

 [4] Hode: Karakter cewek yang dimainkan oleh cowok, begitu pula sebaliknya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro