Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

P r o l o g


ANAK laki-laki dengan rambut kecokelatan ditimpa sinar mentari senja menatap anak perempuan yang sedang berjongkok di dekat kotak pasir dengan sebuah ice cream di tangannya. Ia tidak tahu harus berbuat apa pada anak perempuan itu, tangisnya semakin menjadi-jadi di kala ia mendengar bunyi langkah kaki yang mendekat.

“He-hei kenapa nangis?” tanya anak laki-laki itu.

Anak perempuan itu lalu mendongkak, manik matanya yang berwarna hitam legam menusuk pandangan anak laki-laki itu. Bibirnya yang memerah sama seperti hidungnya membuat bocah itu ikut berjongkok lalu mengarahkan ice cream miliknya ke arah gadis itu.

“Ibuku dulu sering memberikanku makanan manis kalau sedang tidak senang.”

Gadis itu akhirnya menerima pemberian bocah itu sambil mengelum senyumannya. Sebuah kebetulan karena ice cream yang diberikan adalah rasa vanilla strawberry yang sangat disukainya, dengan mata yang masih dibasahi jejak-jejak airmata gadis itu tersenyum manis kepada anak laki-laki tersebut.

“Terima kasih!” ujar gadis itu sambil memakan ice cream-nya.

Matanya berbinar bahagia saat raut bahagia, sementara anak laki-laki yang menyerahkan ice cream-nya pada gadis itu hanya memandangi gadis itu menjilati ice cream pemberiannya. Melihat hal itu gadis itu lalu mendekatkan ice cream-nya seolah mengizinkan anak laki-laki itu untuk mencicipinya juga.

“Kamu kenapa nangis?” tanya anak laki-laki itu lembut.

Bibir gadis kecil itu maju beberapa senti karena teringat ucapan jahat dari anak-anak sebayanya yang beberapa hari lalu mengajaknya bermain.

“Aku diejek sama mereka, katanya aku jelek.”

Beberapa detik didominasi oleh keheningan sebelum tawa anak laki-laki itu tertawa kencang. Ia terbahak hingga jatuh terduduk di atas pasir yang ada di dalam kotak, lalu memandang wajah anak perempuan yang ada di hadapannya yang perlahan memerah. Anak laki-laki itu mengulurkan tangannya menyentuh rambut hitam bergelombang anak perempuan itu dan tertawa pelan sekali lagi.

“Cantik kok, kamu cantik … kalau kamu nggak cantik, aku nggak bakalan mau ngasih ice cream aku ke kamu tahu. Ya udah mulai besok mainnya sama aku aja! Gak usah main sama mereka lagi, yah?”

Gadis itu mengangguk semangat dan memamerkan deretan giginya yang putih. Anak laki-laki itu lalu bangkit dan menepuk pelan celana cokelat yang dipakainya.

“Nama aku Rayhan, panggil aja Ray yah!” anak laki-laki itu lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

“Aku Giandra, panggil Gia aja yah… Ray mulai sekarang jadi temen main Gia yah!”

“Iya! Mulai besok kita mainnya bareng yah, mainnya di sana!” ujar Ray sambil menunjuk sebuah pohon besar yang tumbuh di taman tersebut.

“Kita mau main apa di sana nanti?”

Rayhan tersenyum penuh dan mengusak puncak kepala Giandra lembut.

“Itu urusan, aku besok! Pokoknya Gia cuma perlu main aja ama Ray, yah?”

Giandra-pun mengangguk patuh. Langit semakin gelap dan Rayhan-pun menawarkan diri untuk mengantar Giandra. Anak laki-laki berusia delapan tahun itu berlari ke arah sepeda bermotif harimau yang sejak tadi ditinggalnya, Giandra yang mengejar Rayhan lalu menatap sosok anak laki-laki yang sedang menuntun sepedanya keluar dari area taman.

“Gia, mulai sekarang aku yang anterin kamu juga yah kalau selesai mainnya.”

Seperti ada ribuan benda melayang di bagian dadanya, Giandra mengangguk lagi dan melompat-lompat ringan mengikuti langkah Rayhan. Di bawah langit senja, kedua anak manusia itu memulai takdir mereka.

• • •

Selamat datang di lembar pertama kisah Rayhan-Giandra. Kali ini, aku berkolaborasi sama Ariski dengan genre yang baruuuuu banget buat aku.

Kebetulan my partner in crime, Arin, udah biasa main di genre dan sub genre ini huehehe.

Oh iya, nantinya, bab ganjil akan ditulis dan di-update sama Arin dan bab genap akan ditulis aku.

Terakhir, doakan semoga tulisan kolab ini bakal tamat sesuai dengan yang seharusnya, okayyy? Terima kasihh. Sini aku kasih kisseu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro