Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 5


Lily

Taehyung sudah duduk di salah satu meja dekat sudut cafe begitu aku sampai.

“Sudah menunggu lama?” tanyaku, membuka mantel dan duduk di depannya.

Taehyung memutar mata malas dan bersungut, “Aku menunggumu satu abad.”

Menyesal aku bertanya. Harusnya aku tidak peduli. Lagian dia ini kan pengangguran. Entah memang terlalu rajin mengerjakan tugas atau dia yang tidak peduli dengan tugasnya, aku tidak tahu. Hanya saja aku tidak pernah dengar Taehyung mengoceh soal tugas, sementara aku terlalu sering mengoceh soal itu.

Dia menyodorkan mangkuk berisi es krim. Dua scoop es krim citrus. Aku menengadahkan kepala untuk kembali menatapnya dan mengerutkan kening. “Kau mau buat aku batuk dengan memberiku es krim ya?”

Dan dia justru tertawa. “Favoritmu, kan? Oke, sama-sama,” katanya dengan penuh kebanggaan. Dia memangku dagu dengan punggung tangannya kemudian menatapku. “Jadi, ada apa?”

“Kak Yoongi pulang,” kataku, berusaha untuk tak acuh. Aku sengaja menarik es krim dan menyuapi es krim ke mulut dengan suapan besar. Namun Taehyung jelas tahu, aku jelas peduli, terlalu peduli sampai-sampai aku meneleponnya untuk membicarakan ini.

“Bagaimana dia?” tanya Taehyung.

“Parah.” Kugelengkan kepalaku dan menggeram kecil. “Aku baru pulang dan tiba-tiba dia bertanya soal Hoseok.”

“Ah, ya. Dia tidak setuju ya?” Taehyung tersenyum miring, namun alisnya meninggi sebelah. “Sampai sekarang masih?”

Aku membiarkan kepalaku yang menjawab dengan anggukan, menyibukkan diri dengan es krim citrus. Taehyung meluruskan punggung, merenggangkan tangan ke atas sebelum menjadikan tangan sebagai bantal kepala dan bersandar pada punggung kursi. “Sudah kubilang dia itu mengidap semacam brother complex atau apalah itu.”

“Kurasa kau salah, Tae,” aku menggerakkan sendok plastik untuk menunjukknya, “masalahnya Kak Yoongi sudah punya tunangan.”

“Hah?”

Aku memilih untuk mengabaikan ekspresi kaget Taehyung, meski aku juga melakukan hal yang sama wakti Ibu bilang begitu. “Ibu yang bilang. Mereka bahkan akan menikah bulan depan. Kak Yoongi datang untuk membawa undangan sekaligus bertanya soal Hoseok karena dia baru tahu.”

Taehyung masih diam, matanya yang membulat perlahan kembali seperti semula, namun dahinya masih mengerut, alisnya seakan menyatu. “Lalu kenapa dia masih super protektif begitu dong?”

Kutelan es krim yang baru kumasukkan ke dalam mulut, dan rasanya mendadak asing. Aku bingung harus bilang dari mana. Sejak perjalanan kemari, aku mencari pembukaan yang tepat agar hal ini bisa terdengar masuk akal. Masalahnya, sejak awal bagiku ini di luar akal. Aku sendiri masih tidak bisa percaya.

Tenggorokanku mendadak seperti terisi butiran-butiran kelereng yang ingin sekali kukeluarkan, hanya tidak bisa semudah itu.

“Lily?”

Aku menghela napas dalam-dalam begitu Taehyung memanggil namaku, memejamkan mata sesaat, lalu bicara. “Kak Yoongi bilang Hoseok itu gay. Dia tidak tertarik pada perempuan.”

Seperti dugaan, Taehyung terkejut. Lagi. Matanya terbuka lebih lebar dibanding sebelumnya, tapi aku belum selesai sampai di situ.

Entah apa yang aku pikirkan, tapi ini menyerangku begitu saja. Semuanya karena Kak Yoongi yang yakin sekali bahwa Hoseok tidak tertarik dengan perempuan. Tapi ada satu pertanyaan yang tersisa. Dan itu sama sekali tidak menjelaskan kejahatannya padaku.

“Tapi kalau dia gay, kenapa dia berselingkuh dengan Hyoeun?”

Aku mendesah gusar sebelum menyugar rambut begitu Taehyung bertanya. “Kita menyimpan pertanyaan yang sama, Tae. Kenapa dia berselingkuh dengan perempuan juga?”

*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro