Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1. Selamat Tidur

Haiii
Selamat datang di cerita baru aku!
Lama tak jumpa, semoga masih suka sama gaya ceritaku :)
Happy reading!
Saran dan kritik sangat dibolehkan👐

**

Keadaan SMA Jayadipta sudah mulai sepi karena bel pulang sekolah sudah berbunyi dua jam yang lalu. Hanya ada para anggota PMR yang masih berada di sana, itupun tinggal beberapa saja sebab rapat organisasi sudah selesai sejak sepuluh menit yang lalu. Salah satu anggota yang masih di sana adalah cewek berambut hitam sepunggung yang sedang sibuk mengenakan cardigan cokelat. Cewek itu tak sadar jika ada yang mengawasinya sejak tadi. Ia tidak tahu bahwa seorang cowok yang tangannya di dalam saku celana dan menggenggam sebuah pisau tengah menunggunya.

Saat cewek itu berjalan menyusuri koridor, si cowok melakukan hal serupa. Berjalan senatural mungkin agar tidak terlihat kalau memiliki niat jahat. Ia terus menjaga jarak hingga keduanya tiba di belokan dekat ruang laboratorium--tempat yang tidak terjangkau oleh CCTV. Ketika sampai di sana, ia bergerak secepat kilat mengunci leher cewek incarannya dan menempelkan pisau di sana.

Bola mata cewek itu membulat. Ia tidak bisa mengucapkan apa pun, padahal ingin sekali berteriak. Di depannya adalah seorang cowok yang ia kagumi, tapi kini tampak lain. Di mata cowok itu ada kebencian yang terpancar.

"Ke-kenapa?" tanyanya dengan terbata. Ia tidak berpikir untuk teriak karena tidak akan berguna. Satpam tidak akan dengar karena jarak ruang ini jauh dari pintu gerbang.

"Kamu membunuh gadisku." Jawaban itu keluar dari mulut si cowok diiringi tatapan yang menajam. "Selamat tidur."

Setelah kalimat tadi terucap, tangannya yang memegang pisau bergerak mendekati leher 'mangsa'-nya. Pisau itu menggores leher secara perlahan membuat si pemilik memekik, apalagi ketika goresan tadi berubah menjadi irisan secara cepat.

Si cowok tampak tersenyum puas melihat luka yang ia cipta. Terlebih korbannya tengah mengerang kesakitan. Baginya, itu seperti lagu kemenangan. Tangannya bergerak mengambil sapu tangan yang ada di saku bajunya, kemudian mengelap pisau hingga bersih dari darah. Setelah melipat pisau itu dan memasukkan ke tempat semula, ia menunduk untuk menatap cewek yang ia iris lehernya sampai tak berdaya dan terkapar di lantai.

"Nggak usah bilang makasih karena gue bunuh lo secara cepet. Gue tau, gue baik. Selamat menikmati akhir hidup lo," ucapnya kemudian tertawa puas sambil berjalan meninggalkan cewek yang ia bunuh secara 'halus'.

**

Gimana part pertamanya?
Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri, ya
Terima kasih❤

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro