Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12. rumah solar


Ayolah, [Name] minggat ke rumah sahabatnya untuk ketenangan, tapi tak disangka ia malah menyaksikan pertengkaran suami-istri disini.

"... Gila, masih berantem aja."

Sepertinya [Name] salah membuat keputusan.

Aduh, yang benar saja. Kenapa dia memilih ke rumah Solar, sih? Padahal ia tahu jika Solar ini dulunya memiliki masalah besar dengan istri nya sekarang.

Di saat pasutri itu adu mulut di lantai bawah, [Name] terjebak di dalam kamar bersama dua anak kecil. Cahaya yang asik bermain TTS, dan Haize yang guling-guling di ranjang.

Ini sudah hari ketiga [Name] menginap di sini, saat ia datang ke sini, pasutri itu terkejut ketika mendengar jika mereka akan memiliki ponakan lagi.

Suaminya bisa lima kali sehari minta ditelpon, atau sebelum tidur biasanya Taufan dan [Name] telponan sampai [Name] tertidur.

[Name], kan, gak bisa tidur kalau tidak dipeluk Taufan xixixi. Tapi pas di rumah Solar, dia tiap malem ngarep biar Taufan nelpon duluan, karena gengsi ngomongnya.

Tapi lumayan tenang, sih. Setidaknya tidak ada yang nempel kayak ulet atau suara tangisan Hali karena kalah bertengkar dengan Beliung.

Tok tok tok

Pintu kamar tamu yang sedang [Name] tempati diketuk oleh seseorang, "[Nickname], aku boleh masuk?"

Dari suaranya saja, [Name] tahu jika itu istrinya Solar sekaligus mami-nya Cahaya.

"Masuk aja, gak dikunci."

Setelahnya, pintu dibuka dan menampakkan seorang perempuan yang terlihat lebih muda dari [Name]. Padahal umur mereka sama, tahun ini mereka akan berusia 28 tahun. Tapi kenapa urusan wajah, [Name] merasa terpinggirkan begitu, ya.

"Hahaha, maaf, ya [Name]. Kedengeran ya?"

[Name] memutar matanya malas, keduanya tadi bertengkar dengan nada suara tinggi, bagaimana mungkin tidak terdengar.

"Lo pikir aja sendiri,"

"Ya maaf, [Name]! Habisnya ada aja kelakuan Solar yang bikin gue mikir dua kali, mending jadi cerai aja kali ya, tapi gue sayang. Lo paham ga si? Ah, lo mah harmonis mulu sama Taufan, gak asik. Gak menantang."

Emang rada-rada nih monyet satu ye. Solar, lo nemu modelan begini di mana?"

"Tersiksa gue sama tuh ulet bulu."

Perempuan yang merupakan istri Solar itu tertawa kecil, ia duduk di samping [Name] dan menyandarkan kepalanya di bahu [Name].

Dari dulu, bahu [Name] selalu menjadi sandaran kepala terenak. Taufan saja mengakui, Solar juga.

Iya guys, Solar udah pernah nyoba alhamdulillah, zaman sebelum [Name] jadian sama Taufan 🙏

"Masalah anak lagi?"

"Lo pikir aja, orang gila mana yang mau punya tim sepak bola isinya anak dia semua."

"Lo katain gila juga sebenernya lo suka, kan? Ngaku, lo! Suka kan lo? Bucin."

"Mending juga sama Gempa, gak sih. Kenapa dulu gue sukanya sama modelan ulet bulu."

"IYA, KAN! Mending sama Gempa! Gue juga heran, dulu gue bisa suka sama modelan Solar tuh gimana ceritanya...."

"Waktu itu lo bilang gara-gara dia asik diajak ribut. Lo kan nyari cowo atau temen yang bisa diajak ribut."

"Hem, enggak juga tuh. Buktinya lo gak bisa diajak ribut. Lo kalo diajak ribut malah minta maaf, biar cepet selesai."

"Lah, yang bilang kita itu temen, siapa?"

"Kampret lo."

Di tengah-tengah obrolan mereka, tiba-tiba ponsel [Name] bergetar. Cahaya yang menyadari hal itu, langsung memberikan ponsel tantenya kepada sang pemilik.

"Onty! Uncle Fan nelpon!"

Istri Solar sedikit mengintip, ia langsung menahan tawanya begitu melihat nama kontaknya.

'ilysm 💙'

"Jiakh, ilysm ga tuh."

"Berisik."

[Name] menjawab panggilan Taufan, ia berniat menaruhnya di telinganya, namun istri Solar malah mencegah tangannya dan memencet tombol speaker. Sehingga obrolan [Name] dan Taufan terdengar.

"Siang, sayangnyaaa Upan! Udah makan? Gimana Solar? Masih ribuut kayak kemarin?"

Mendengar ucapan Taufan, istri Solar menatap [Name] dengan pandangan sinis. "Lo cerita ke dia?" bisiknya yang langsung diangguki oleh [Name].

"Udah. Iya, tapi udah baikan kayaknya."

Istri Solar langsung membuat tanda silang dengan tangannya, "gue belum baikan." lirihnya.

"Upaan mau liat anak ganteng Upan."

[Name] mengerutkan keningnya, "anak yang mana?" ingat guys, sekarang [Name] sedang membawa dua anak. Yang satu di perut, yang satunya lagi di gendongan [Name].

"Yang suka banget ngerebut Bunda dari Papanya."

Oh, Haize maksudnya.

"Pindah ke Video Call aja kali, ya?"

"Terserah."

Malu, sih, sebenarnya. Apalagi ada istri Solar yang sedang menonton dirinya.

Segera mereka beralih ke panggilan Video, lalu [Name] langsung mengarahkan kameranya pada anaknya yang sedang anteng.

"Ijeee! Papa kangen Ije, Ije ga kangen Papa?"

Bayi itu menggigit jarinya dan menggeleng,

"Ta!"

(Ga!)

Langsung dibalikin lagi ke panggilan biasa dong, sama Taufan.

"Astaga ... masa gitu doang ngambek." Ujar [Name] sebelum kembali mengangkat panggilan Taufan.

"[Naaameee],"

"Iya, apa?"

"Upan kangeen. Upan ke sana ya?"

"Enggak. Kamu harus di rumah jagain anak-anak, kan aku disini biar bisa ngehindarin kamu. Sama aja boong kalo kamu ke sini."

Benar juga.

"Tapi Upan kangen! Beliung aja udah nanyain terus, kamu kapan pulang. Hali bilang Hali udah mimpiin kamu."

Istri Solar terkikik geli mendengarnya, "aww so sweet banget kalian~" godanya.

"Empat hari lagi, Fan."

"Lamaaa!"

"Ya mau gimana lagi? Udah, lah. Sabar aja, habis aku balik, terserah deh mau ngapain."

"Seriuss?!"

"Iya. Asal kamu berhenti nanyain kapan pulang kapan pulang terus."

"Oke, kalo gitu Upan mau nanti [Name] nempel sama Upan. Manja-manja dulu lah pas ketemu lagi, Upan kangen. Kangen berat :("

"... Oke, khusus kali ini aja."

Gimana, ya. [Name] sendiri juga tak bisa bohong jika ia butuh manja-manja dengan Taufan setelah ini.

"Ya sudah, Upan mau jalan sama anak-anak, love u, sweetie."

"Pfft--" istri Solar mencoba menahan tawanya.  Ia tak kuat dengan tingkah pasutri ini yang masih seperti pasutri baru.

"Ya."

"Kok ya doang? Love u too nya mana, [Name]? Love u too dulu!"

Aduh, itu istri Solar udah guling-guling berusaha tahan tawa. Beda sama [Name] yang udah malu banget. Diliatin lagi.

"Yaaa udah, dah sanaa."

"Love u too dulu!"

"Ugh ... ove... u ooo."

"Apa-apa? Gak kedengeran!"

"Hish! Love u too, Jelek."

Setelahnya, [Name] langsung mematikan panggilannya. Di saat itu juga ketawa besar milik istri Solar langsung keluar semua.

"Liv i tii BWAHAHAHA, SWIITII."

"STOP!"

____________

Mbak nem selama di rumah Solar, wkwjsk berasa lagi main ke rumah bestie. emang bestie sie

iya guys, mereka masih suka berantem krn mba nemnya (yang punya solar) suka ngajak berantem 🙏 tapi adu mulut lebih sering

Lovee u too nya mana dek?

See u besok! Besok ini tamat WHSJDKS AKHIRNYA, kukira bakal cukup sabtu-minggu buat aku nyelesain. ternyata sabtu-minggu aku banyak ngabisin waktu sama keluarga

Dadaaah!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro