Semenit setelah itu...
Cekang. Rasanya tubuhku benar-benar jenat. Tak bisa digerakkan barang sedikitpun. Kecuali alunan napas dan kelopak mata yang membersihkan sekaligus melindungi sepasang indra penglihatan ini. Rasanya udara di sekitar mendadak menipis seperti lapisan ozon yang memberenggut karena efek rumah kaca yang memantul ke sana.
Aku tidak menyangka. Jika apa yang baru saja terlintas, bisa behitu hebat menyihir segalanya. Memusnahkan senyuman, denyut jantung yang tak keruan, juga mata yang berbinar-binar ketika melihatnya. Lalu, dalam hitungan sekejap, bisa membuatku mematung di ambang pintu kelas ruang 504. Demi Tuhan, pemandangan di sana sungguh membuat udara menipis dalam hitungan sekejap mata. Lalu, bagaimana denganku? Apa yang bisa diperbuat? Hanyakah cekang seperti patung tak bernyawa begini?