Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

s-2🍂Ryuko Tata

Hidup tak selamanya lurus mulus tak tersentuh kecacatan apapun, hakikatnya tak ada yang sempurna di dunia ini sehingga tak menutup kemungkinan skenario yang disusun oleh tuhan akan begitu random tak tertebak.

Dinding besar yang menantang di tengah jalan kehidupan pula tak dapat dihindari, kokoh serta besarnya dinding itupun tiap kali berbeda dan cara melewatinya pun berbeda-beda.

Ryuko Tata menguap lebar, menahan kantuk yang merayap di tengah kegiatan memandang tugas yang sudah setengah jalan. Mahasiswi sastra semester 3 itu bergumam samar kala manik birunya menangkap balon notifikasi yang muncul di layar gawai, dibaca huruf yang merangkai kata dan segera mengambilnya untuk membalas sebuah pesan watsa'ap yang tadi masuk.

udah malem tidur sana nanti sakit
-souchi

Sudut bibir terangkat positif, tangan bergetar menghangat mendapat sebuah kehangatan yang merayap dalam dada. Hei, apa efeknya separah itu? Tata tak mengerti meski sudah sekian lama menjalani ini.

Iya..

Iya apa? Jangan nunda-nunda kerjain tugasnya nanti aja pas bangun tidur jangan begadang cantik.
-souchi

Sakit siapa yang khawatir? Aku tau. Jadi cepetan ofline terus tidur.
-souchi

Iyaiya... good night


Tata mendengkus dengan senyum terus merekah tak mampu ditahan. Mungkin wajah hawa surai albino itu kini pula memerah sebab ada gelenyar panas memenuhi diri. Setelah mengirim pesan terakhir tadi Tata tanpa babibu langsung memutuskan data seluler agar lelaki tadi percaya ia akan segera tidur.

Tata mengerang frustasi, memandang layar komputernya yang menyala dan gawai yang menampilkan pesan antara ia dan lelaki pujaan hati. Sekali lagi, apa efek dari cinta begitu gila seperti ini? Padahal sudah bertahun-tahun keduanya memegang teguh status sepasang kekasih. Ah ... apa karena statusnya sudah tergantikan dengan 'tunangan' yang lantas membuat satu hawa ini merasakan sesuatu yang berbeda dan belum teradaptasi dengan itu.

Mungkin saja.

Ah, mungkin tak ada salahnya tidur lebih awal. Lagi pula esok hari telah menunggu.











Ditempat lain, waktu yang sama.

Souchi menegakkan kepala ketika suara pintu depan di buka dengan suara langkah pelan yang pula masuk.

"Dari mana? Kenapa baru pulang?" Tanya langsung Souchi layangkan, memandang hawa yang kini melepas syal serta mantel tebal yang membukus tubuhnya.

Hawa itu menghela nafas kasar, atas respon dari tatapan tajam yang Souchi layangkan.

"ICHI!?" Intonasi menaik kala hawa berlalu, pula langkah menyusul dan mencegat si hawa tepat di depan pintu kamar si hawa.

"Bukan urusan bang Uchi, udah sana minggir aku capek!"

Souchi dilalui begitu saja, bohong jika dia tak merasa sedih dengan sikap sang adik---Ruichi yang sangat ketus.

Souchi berfikir, sebenarnya sejak kapan saudari kecilnya itu berubah begini. Ah, beberapa waktu lalu ia tak terlalu memikirkannya dan acuh memaklumi saudarinya itu tengah berada dalam mood kurang baik sebab tugas yang melonjak, a--tapi kini rasanya bukan sebab itukan?

[🍑]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro