Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

-dua-

Menjadi manajer klub basket walau sebenarnya tidak resmi ternyata cukup membuat Ichi pening karenanya. Padahal ini tahun terakhir masa SMA tapi mengapa harus menghadapi kegiatan klubnya yang begitu padat.

Kini di sinilah ia, depan gerbang SMA Starlight SMA yang merupakan sekolah barunya dalam waktu satu minggu kedepan, yah ada kegiatan tahunan di mana sekolah-sekolah ternama akan diundang ke sana bersama klub basketnya dan klub basket SMA Ichi juga ikut andil dalam kegiatan.

SMA Starlight terkenal akan prestasinya, baik akademis ataupun non-akademis. Oleh karena itu, meski kegiatan klub basket mereka yang ikut tetap harus mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa disana.

"Ichi-senpai, kita bertemu lagi saat latihan klub ya." Akawa Kasa, ketua klub basket SMA Ichi yang merupakan anak tahun kedua tersebut berujar dan Ichi pun mengangguk, toh lelaki itulah yang mengantar Ichi sampai dengan selamat, yah mereka berangkat bersama.

"Terima ka---"

"Kyaaa!!!"

"Aaaa--! Taka-san!!!"

"...sih."

Ichi  maupun Kasa melempar pandang pada suara teriakan penuh kagum gadis-gadis. Siapa yang datang sampai-sampai para gadis itu histeris sih? Ichi hanya bisa menggelengkan kepalanya tak mengerti.

"Yaudah, aku masuk duluan yah Kasa," ujar Ichi.

"Iya Senpa--" ucapan Kasa terpotong sebab Ichi yang telah ditarik. Sedangkan Ichi, ingin berontak tenaganya kalah walau beberapa kali gadis itu hampir menubruk tanah karena salah melangkah---tadi Ichi yang terpotong sekarang ucapannya Kasa pula.

Kala cengkraman di tangan dan ia berhenti ditarik, Ichi langsung memandang nyalang ke arah sosok tinggi yang menariknya itu, sedetik kemudian Ichi menatap heran merasa tak asing dengan orang tersebut, namun lupa pernah bertemu di mana.

"Kamu kan..." Ichi menyerngit heran, membatin ia merasa pernah bertemu cowok yang menyeretnya ini.

"Lo yang kemarin ngikutin gue kan!?" tanya cowok itu. Ah sekarang Ichi mengingat siapa cowok itu dan yang itu, hanya salah paham...

"Maaf tapi ini salah paham, um, saya permisi--"

"Tunggu dulu!" Tangan Ichi kembali dicekal, apalagi yang diinginkan cowok itu padanya? Ichi hanya bisa menurut.

"Kalau emang waktu itu lo nggak ngikutin gue, tolong bantuin gue sekarang," katanya.

"Apa?" Ichi menatap mata cowok itu, meneliti akan apa yang akan cowok itu katakan selanjutnya.

"Lo manajer klub basket SMA Galaksi kan? Please jadi pacar pura-pura gue selama lo di sini."

Oke, Ichi makin kebingungan. Maksudnya apa? Apa--apaan!?

"Gak! Saya gak mau!" Ichi lantas menepis kasar tangan yang mencekal pergelangan tangannya. Memangnya siapa yang tidak akan menolak? Bahkan Ichi tidak mengenal cowok itu---

"Gue mohon! Ah ya ampun ..." bahkan cowok itu sampai memohon. Dan itu membuat iba dalam dari Ichi.

"Alasannya?" Ichi ragu-ragu bertanya, entah apa yang ia langkahkan ini benar atau tidak dirinya tidak tahu.

"Gue perlu tameng, biar para fans gue pada ngejauh. Lo tahu, tahun terakhir SMA ini aku cuma pengen ngerasain ketenangan," jawabnya.

"Jadi tolong, lo mau ya?" tambah cowok itu lagi. Ichi menghelakan nafasnya kasar, sembari manik mata yang mengeksplorasi keadaan sekitar. Tanpa sadar ia ternyata ditarik menuju depan ruang klub basket, tak ada siapapun di sana dan begitu sunyi.

"Tidak. Saya tidak mau," tolak Ichi. "Cari orang lain saja." Lantas Ichi segera beranjak pergi namun kembali tangannya dicekal. Ichi mulai kehilangan kesabaran, bahkan helaan nafas tanda usaha menormalkan emosi berulang kali terdengar.

"Nggak bisa, cuma lo harapan gue sekarang! "

"Kenapa harus aku!? Kita bahkan tidak mengenal satu sama lain, aku tidak mengenalmu!"

Saya berubah menjadi aku, Ichi sepertinya sudah kehilangan cara bertindak formalnya sekarang.

"Kalau gue memperkenalkan diri, apa lo mau menolong?"
Ichi tidak merespon lebih, hanya anggukan ragu dan netra yang memandang kesembarang arah.

Taka, cowok itu terkekeh, diulurkannya tangan sembari tersenyum lembut. "Namaku Ryuko Taka, salam kenal."

"Kiyounara Ruichi." Ichi menyambut uluran tangan itu.

|tbc

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro