Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prologue

.
.
.

Alam yang membawa harum khas alami segera sampai di indra penciuman Yoichi. Pemuda dengan helaian rambut hitam itu tersenyum lebar tatkala melihat dirimu telah sampai pada lokasi perkemahan. Kalian berdua sama-sama mengulas senyum bahagia dan saling menyapa satu sama lain.

"Apa kau sudah lama di sini, Yoichi-kun?" tanyamu sedikit khawatir, mengingat mengalami beberapa kendala di jalan sebelumnya. Kau menyusul sebab ada sedikit urusan, sehingga tidak bisa ikut bersama bus Blue Lock.

Teman masa kecilmu itu menggeleng, "Tidak lama, kok! Aku senang kau bisa datang ke sini. Haha, kedua orangtuaku tidak bisa pergi meski kuajak. Aku bersyukur kau bergabung di sini bersamaku."

Sudah lama tidak bertemu, sifat ramah dan baik sosok di hadapanmu itu sama sekali tidak berubah. Meskipun tampangnya sedikit bertambah gagah, mungkin dikarenakan latihan yang ketat di Blue Lock, membuatnya tumbuh perlahan. Kau mengangguk, merasa senang melihat perkembangannya yang positif.

Kau berharap bahwa Yoichi segera mencapai impian yang ia inginkan.

"Ah, aku harus segera memberi tahu panitia kemah ini. Meski terbuka untuk kenalan Blue Lock, kalau ada apa-apa kan mereka juga yang repot, hehe," tukasmu seraya menggaruk kepalamu yang tidak gatal.

"Oh, tenang saja soal itu. Aku sudah melaporkannya ke Anri-san, Ego-san, dan Noah!" tutur Yoichi, "[Name] hanya perlu membawanya ke tenda bagian perempuan."

"Wah, sampai pemain favoritmu juga ikut berkemah? Blue Lock sehebat ini, ya ...."

"Haha, benar!"

Yoichi merasa senang akan kehadiranmu di sini bersamanya. Selama ini, hanya para lelaki saja yang dilihatnya. Namun, kau yang notabene adalah sahabat dekatnya sangat membuat ia seolah diterpa oleh angin segar. Apalagi, orang-orang ramah di Blue Lock bisa dihitung jari, jadi Yoichi mau tak mau merasa lega, "Ah, iya juga, aku lupa. Apa yang akan [Name] rencanakan di perkemahan ini? Saat kau menyetujui ajakanku, rasanya aku seperti bermimpi, hehe."

"Hm, apa lagi kalau bukan menghabiskan waktu bersamamu, Yoichi-kun? Kau fokus di Blue Lock, terkadang membuatku kesepian di sekolah," jawabmu ringan sembari mengendikkan bahu.

Berbeda dengan dirinya yang selalu diperlakukan seperti anak bawang, kau cukup membaur dengan yang lain, meskipun tidak akrab. Lantas, iris biru itu menatap lurus.

"Eh, memangnya kau dengan teman yang lainー"

"Hei, kalian berdua! Jangan hanya ngobrol saja. Bisa bantu carikan kayu bakar tidak?" sahut pemuda dengan rambut hijau tua, melemparkan tatapan tidak bersahabat dari balik iris teal-nya.

Tersentak kaget, sontak saja, kau bersembunyi di belakang punggung Yoichi, memegang pundak tegap tersebut dengan erat. Yoichi terkekeh pelan, melihatmu ketakutan, menurutnya sedikit menggemaskan menonton sisi lain ini darimu setelah sekian lama, "Maaf, Rin. Akan kami carikan nanti setelah aku membantunya membereskan barang-barang di tendanya."

"Tch, ya sudah, jangan lupa pokoknya. Terus, kalau mau bawa pacarmu, mending hati-hati," balas Rin ketus, lalu meninggalkan kalian berdua.

Wajah pemuda berambut hitam itu lekas memerah sempurna. Ia melambai-lambaikan tangannya dengan kikuk. Sementara, kau menggerutu sebal.

"Apa-apaan dia itu? Dia Itoshi Rin yang kasar denganmu, kan? Aku selalu menonton pertandinganmu, Yoichi-kun. Kalau dia bersikap seperti itu lagi, kau harus melaporkannya padaku!" renggutmu kesal.

Padahal kau baru saja bersembunyi di belakangku?

Yoichi menggelengkan kepalanya, maklum. Perkataan Rin ada benarnya. Tempat ini kebanyakan diisi oleh laki-laki dan berada di hutan. Bagaimana kalau dirimu tersesat atau yang lebih parahnya, termakan rayuan makhluk menyebalkan, seperti Michael Kaiser, contohnya?

Ya, dia juga ada di sini.

Membayangkan hal itu, sudah membuat darah Yoichi mendidih duluan.

Sudah lama, ia menyimpan perasaan padamu, bukan sebagai sahabat, tetapi sebagai lelaki. Hanya saja, biarlah ia tidak merusak zona nyaman antara dirimu dengannya saat ini. Lantas, Yoichi mengulurkan tangannya, "Perlukah kita melanjutkan untuk beres-beres barangmu? Ah, aku hanya akan mengantar sampai tenda perempuan saja, lho!"

"Iya, Yoichi-kun, mari!"

.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro