13
" Jimin , aku rasa lebih baik kau balik . Dah pagi ni . Takkan la mabuk kau tu masih ada ? " Jimin yang bingkas bangun dari sofa itu memandang kawasan sekelilingnya .
" Eh kenapa aku dekat sini ? Aku mabuk ke semalam ? " Jimin menggulingkan anak matanya . Bagus Jimin , soalan dijawab dengan soalan . Mata Jimin meliar ke segenap ruangan tersebut seperti dia mencari sesuatu .
" Kau dah kenapa ? Aku dah kemas tadi . Nak harapkan kau kemas , hm aku dapat habuk jela " Jungkook melabuhkan punggungnya di sofa . Tidak lupa juga kakinya disilangkan . Tangannya pula memegang erat segelas jus oren .
" Oh baguslah ! Takdelah membazir tenaga aku di pagi hari ni " Jimin merenggangkan segala anggota tubuh badannya . Jungkook pula semakin meluat memandang kawan baiknya itu .
' Jimin , bila kau nak berubah ? '
" Dah bangun ? Sila angkat kaki kau . Aku nak keluar nanti nak cari kerja " tanpa disuruh , Jimin bingkas bangun lalu keluar dari rumah Jungkook . Tidak dilupakan juga , kunci kereta juga dicapai .
Jimin memasuki perut kereta miliknya . Enjin kereta dihidupkan . Kemudian , jam ditangan digerling seimbas lalu . Kemudian , dia membuang pandangannya ke hadapan .
Kosong .
Ye , itulah perasaannya buat masa kini . Terasa seperti tiada apa - apa erti dalam kehidupannya . Dengan masalahnya terhadap Seokjin belum selesai . Satu persatu masalah menimpa dirinya .
Adakah ini karma untuk dirinya kerana menghambakan isterinya ?
Tanpa berfikir panjang , Jimin terus memecutkan keretanya membelah jalan raya yang sibuk itu . Setelah hampir empat puluh minit kemudian , dia mematikan enjin keretanya .
Daun pintu dibuka secara perlahan . J - ae yang peka akan suara pintu tersebut , terus melarikan diri ke dalam biliknya . Perasaan takut kini menyelubungi dirinya .
" J - ae ! Kau keluar sekarang " arah Jimin dengan suara yang lantang . Namun arahannya tidak disambut sama sekali . Jimin yang kian berang akan tindakan J - ae yang mendiamkan diri itu terus menerpa ke dalam bilik J - ae .
Pintu bilik J - ae terbuka setelah Jimin menendangnya dengan kuat . J - ae yang sudah pun duduk di penjuru dinding itu mengigil hebat . Dipandangnya dengan penuh amarah .
Mata Jimin kini tertacap kepada kotak pizza yang tersedia di atas meja solek J - ae . Matanya kini pula memandang J - ae dengan tajam .
" Pizza siapa ni ? " tanya Jimin dengan lembut . J - ae tidak menjawab malah mula menangis akibat ketakutan . Melihat J - ae hanya mendiamkan diri , Jimin bertindak mendekatinya dan menarik rambut J - ae dengan kuat .
J - ae menangis dan meronta untuk dilepaskan . Sungguh dia tahu hari ini akan datang menghantui dirinya . Air mata yang mengalir semakin deras tatkala Jimin mencengkam rahang mulutnya .
" Siapa bagi kau makan ? Aku tanya kau baik -baik tadi kau tak nak jawab kan ? Kau nak makan ye , sayang ? Nah makan ! " kotak pizza yang telah pun habis disumbat ke dalam mulut J - ae dengan kasar sekali .
J - ae meronta - ronta diminta untuk dilepaskan tapi apakan daya kudratnya tidak sehebat kudrat seorang lelaki . Darah mula mengalir perlahan di pipi gadis itu akibat kotak pizza memenuhi ruang mulutnya .
Tidak habis dengan kotak pizza , kini pipi J - ae menjadi sasaran . Jimin menampar pipi J - ae dengan kuat sehingga gadis itu mengeluarkan kembali sisa kotak pizza yang disumbatkan sebentar tadi .
" Ingat sekali lagi J - ae . Kau tak dibenarkan makan dalam rumah aku selagi aku tak suruh . Faham ? ! " bentak Jimin lalu meninggalkan J - ae yang sedang menangis teresak - esak serta kesakitan .
' Jimin , saya sayang awak . Apa salah saya sehingga saya diperlakukan begini ? '
Jimin menaiki tangga dan menghempas pintu biliknya . Dirinya kini berada di atas katilnya . Dipandangnya tangan yang mengigil hebat . Jimin terdiam . Suara tangisan J - ae yang masih kedengaran di cuping telinganya hanya diamati dengan tajam .
Tangannya yang terkena sedikit titisan darah dari hasil luka J -ae dipandang lama . Peluh di dahi mula menitik .
' Apa yang aku dah buat ni ? '
Special Tag
qnynaa
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro