Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1. Cale being a new dad

Pucuk mentari muncul malu malu dari ufuk timur guna memulai tugasnya menyinari dunia, mengeluarkan paksa semua makhluk dari bunga tidur mereka yang begitu indah, terlalu indah hingga mustahil terealisasikan.

Sinar sinarnya yang agung terpecah  menyusupi celah celah terkecil sudut dunia, menuntaskan kewajibannya memenuhi hak semua makhluk akan benderangnya cahaya.

Diantara makhluk makhluk yang mendamba kehangatan dibangunkanlah seorang Cale Henituse dari mimpi indah berisi ekspetasi kopong, tipuan yang tidak pernah bisa terwujud.

Sekumpulan bulu bulu lentik saling bekerja sama menarik kulit kelopak keatas dengan perlahan lahan. Seiring terbukanya kulit itu tampaklah sepasang bola mata reddish brown yang menawan hingga memikat banyak hati untuk melihat apa yang Ada didalamnya.

Usai terbuka penuh pemilik pupil indah itu menggeliat, berguling kesana kemari lalu terduduk lesu berusaha keras menjaga kesadaran yang sudah terkumpul.

"Ummhh" Cale mengusap kedua matanya dengan kedua tangan.

Dengan tangan bertopang pada pinggiran kasur Cale mencoba berdiri Dan....

Bruk!

Berakhir jatuh karena keserimpet selimutnya sendiri.

Cale menutup mulutnya dengan kedua tangan, berusaha keras untuk tidak berteriak Dan membangunkan bayi kucing yang ia temukan kemarin malam.

Cale bangkit, Dia harus memeriksa kondisi mereka bertiga setelah semalaman tertidur tanpa sengaja. Senyum manis tergurat diwajahnya, damai hatinya memikirkan betapa imut bayi bayi kucing tersebut.

"Sepertinya aku harus meminta susu- hah? Hah!"

Cale mundur beberapa langkah saat  melihat apa yang Ada dalam buntelan selimut yang ia buat semalam. Terlihat tiga orang bayi 'manusia' yang sama sama tertidur lelap membentuk barisan dengan tangan menggenggam tangan lainnya kuat kuat.

Cale memijit kepalanya yang pening. Apa dia salah lihat kemarin? Bukankah yang tadi malam ia ambil bayi kucing, kenapa jadi manusia? Cale mencondongkan kepalanya mengintip lalu menjerit diam diam betapa imut bayi bayinya saat ini.

"Apa mereka anak suku kucing? Tapi Bagaimana? Bukankah kawanan itu tinggal di benua timur?" Gumam Cale pada dirinya sendiri.

Dan hanya butuh Lima detik baginya untuk tidak perduli lagi dengan asal muasal mereka bertiga, yang ia tau bayi bayi itu butuh bantuan dan perhatian dari orang lain, mereka butuh sosok orangtua.

Cale mengangguk puas dengan pemikirannya sendiri.

"Kalau tidak ada yang lain lantas kenapa aku tidak bisa? Aku yakin aku bisa merawat kalian" Ucap Cale yakin, Dia tidak pernah seyakin ini dalam hidupnya.

Kata 'mereka' berubah menjadi 'kalian' dalam sekejap seakan ketiga anak itu memang anak kandungnya. Well kita lihat saja bagaimana perjalanan pria muda yang dikenal sampah menjadi sosok yang baik bagi anak anaknya, apakah Cale sanggup? Entahlah hanya dia yang dapat menjawabnya.

Dan begitulah kehidupan seorang Cale Henituse perlahan berubah...

Lima bulan kemudian Cale berganti dari bajingan jarang pulang menjadi bajingan tidak pernah keluar. Sepanjang waktu Cale habiskan untuk merawat anak anaknya yang butuh perhatian penuh.

Seharian penuh Cale lewati untuk membesarkan ketiga anaknya yang tumbuh perlahan. Repot memang mengurus tiga bayi sekaligus, Cale jadi jarang tidur atau mandi, tapi semakin rajin makan karena  energinya terkuras untuk ini itu.

Bagaimana tidak? Anak anaknya menjadi begitu aktif seiring berjalannya waktu. Mereka tumbuh dari yang tadinya hanya bisa menangis menjadi mengoceh Dan tertawa, yang tadinya tidak bisa bergerak kini dapat tengkurap bahkan duduk dan bertepuk tangan. Mereka sering membuatnya kewalahan saat menangis bersamaan atau minta gendong barengan, punggungnya sering sakit karena hal itu.

Tetapi tak hanya anak anaknya, perlahan Cale juga tumbuh Dan jadi jauh lebih baik sepanjang waktu. Tubuh kerempengnya menjadi lebih berisi, pipinya chubby dan ukuran bajunya bertambah satu angka. Cale melakukan tugasnya sebagai wali dari tiga bayi itu setulus mungkin. Dia bahagia akhirnya Dia bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan dengan bebas meski ketiga anaknya tidak mungkin paham apa yang ia katakan.

Tiga bayi kucing yang Cale angkut ternyata benar bukan sembarang kucing. Mereka adalah bayi dari Cat Tribe yang entah bagaimana caranya bisa nyasar ke mansion yang ditinggali Cale.

Cale sangat mencintai anak anaknya yang lucunya punya warna mata yang sama dengannya. 'Aku yakin ini akan jadi bom kesalahpahaman jika aku ketahuan' pikir Cale spontan saat melihat ketiga bayinya membuka mata mereka untuk pertama kalinya setelah dua hari dia menemukan mereka.

Seperti yang sudah disebutkan bayi Cale ada tiga. Satu perak, satu hitam dan yang bungsu itu merah. Masing masing dari mereka Cale beri nama Aiden, Aron, dan Athalia . Cale tidak tau berapa usia mereka sebenarnya atau kapan mereka lahir jadi dia menggunakan hari ia menemukan mereka menjadi hari ulang tahun ketiganya.

Aiden, putra perak pertamanya. Si aktif yang senang menjahili ayahnya dengan menghilang tiba tiba atau bermain dengan banyak hal yang harusnya tidak dimainkan seorang bayi seperti pisau, bongkahan kayu, atau apapun yang keras.

Anak itu punya kepribadian super aktif dimana dia menjadi sulit ditangani saat meminta keluar tetapi Aiden adalah sosok kakak yang baik. Dia selalu mengalah Dan sabar menunggu saat Cale memandikan saudaranya yang lain sebelum dia atau ayahnya itu terpaksa menyuapi adik adiknya lebih dulu dengan Dia diakhir.

Aiden adalah anak yang ceria nan murah senyum namun sesekali terlihat kekosongan disana. Entah apa yang ia alami Di kehidupan sebelumnya tetapi Cale harap dia bisa jadi ayah yang baik bagi semuanya.

Lalu Aron, putra keduanya yang punya warna rambut sama dengan sang Pahlawan Choi han yakni hitam legam. Pada awalnya Cale sedikit tidak terima namun apa daya? Dia bukan tuhan yang bisa mengatur segala. Untuk Aron, anak kalem satu ini juga sama murah senyum seperti sang kakak namun dia jauh lebih tenang dari Aiden.

Aron itu anak yang lembut, banyak hewan yang jadi temannya Karena itu. Dia hampir tidak menyusahkan Cale hanya saja porsi makannya cukup banyak untuk bayi seusianya namun Cale tidak perduli, toh Dia kaya Ya nggak?.

Aron juga senang dengan sentuhan Kecil seperti elusan dikepala atau ciuman didahi. Ah benar, Aron entah kenapa sangat menyukai pedang sehingga akhirnya ayahnya membuatkannya pedang Kecil dari kayu yang ia poles sepanjang bulan agar aman bagi putra kecilnya.

Lalu yang terakhir Athalia atau yang biasa ia panggil Atha. Atha adalah gadis kecil pemalas yang paling mirip dengannya. Warna merah mereka setara, wajah mereka juga tidak sejauh itu hingga keduanya benar benar seperti ayah anak. Atha itu gadis kecil yang cantik jika saja dia tidak tidur sepanjang waktu selama mungkin.

Entah apa yang terjadi tetapi Atha benar benar menjalin kasih dengan kemalasan diusia yang masih begitu belia. Selain cinta tidur putri kecilnya juga cinta emas dan uang. Matanya akan berkilau mengeluarkan bintang bintang setiap kali ia melihat uang.

Cale menganggap ini lucu sehingga ia membelikan sebongkah bola emas murni yang diringankan dengan sihir khusus untuk putri tercintanya seorang. Reaksinya? Tentu saja Atha amat sangat bahagia. 

Ah benar, aku belum menjelaskan tata letak mansion tempat Cale tinggal bukan? Biar aku rincikan. Tempat Cale tinggal adalah mansion kecil yang berisi rumah kaca yang terlalu besar dengan taman bunga juga air mancur didalamnya, tiga buah kamar, dapur, kamar mandi Dan tak lupa menara yang ada ditengah tengah rumah kaca.

Mansion ini terletak cukup jauh dengan bangunan rumah utama yang ditinggali keluarga Henituse yang lain. Panjang jaraknya setara dengan setengah jam berjalan kaki, jauh bukan?. Cale tinggal disini setelah usianya 15 tahun dengan alasan kekanakan kalau dia tak ingin berbagi nafas dengan keluarganya yang lain.

Pada saat itu untuk pertama kalinya para pelayan dan khalayak umum mendukung keras keputusan Cale untuk pindah tempat tinggal. Melihat jerih payah Cale yang berusaha keras ingin keluar rumah membuat Deruth sedih namun akhirnya mengizinkannya pergi.

Dan sekarang disinilah ia, sendirian Tanpa pengawalan atau satupun pelayan. Hanya dia dan anak anaknya yang hidup damai tanpa terlihat dari dunia luar, terakhir kali Ada pelayan adalah saat dia dipukul habis habisan oleh Choi Han. Itupun Hans hanya menjalanjakan tugasnya mengantarkan potion atau bahan makanan, tidak lebih dari itu.

Mansion ini benar benar kosong dan Cale yakin Tuan Count tidak ingin repot repot mengunjunginya sehingga dia bebas membawa anak anaknya keluar sesekali untuk bermain dan belajar banyak hal. Seperti saat ini contohnya.

Drap.. Drap... Drap...

Cale berlari panik lantas melompat menyelamatkan Aiden, putra pertamanya dari mengunyah kerikil dari tangan gemuk nya.

"Aiden! Lepehin sayang, sekarang lepehin nya " Cale dengan hati hati mengorek orek mulut Aiden mengeluarkan semua kerikil yang ia masukkan kedalam.

'Bajingan gila, Dia memasukkan semua ini kedalam mulut mungilnya?' Batin Cale kagum dengan penemuan tiga kerikil sedang yang ia dapat dari mulut sang putra.

"Awooo ugh uuu" Aiden menggerutu seakan protes dengan tindakan ayah mudanya. Cale menepuk nepuk pucuk kepala putranya mencoba memberi pengertian.

"Ini bahaya sayang, nanti kalo masuk tenggorokan kamu gimana nak" Cale berucap lembut sambil memperlihatkan kerikil kerikil itu pada Aiden namun bocah itu tetap ngambek.

"Buu" Nah kan apa, Aiden mempoutkan bibirnya.

"Jangan 'buu' pada ayah, daripada menelan batu lebih baik kemari dan  makan biskuitmu" Cale berucap seraya mengeluarkan bungkusan berisi biskuit bayi yang ia buat sendiri. Yes, fresh from the oven.

"Humph!" Yare, Aiden masih pundung rupanya.

"Ehhh, Aiden gak mau? Ayah kasi Aron aja deh" Cale berkata seakan tidak percaya lalu beranjak berdiri seperti akan pergi meninggalkan Aiden menuju saudaranya untuk memberikannya biskuit yang tidak Aiden makan.

"Ndyaaa nyoo" Tipuannya Berhasil. Cale tersenyum licik diam diam, Dia menunduk mengangkat Aiden lalu menciumi wajahnya dengan serangan bertubi.

"Makanya ayo... Ntar Beneran Ayah kasih Aron loh" Cale iseng tapi anehnya Berhasil, Aiden mengangguk nurut.

"Uh uh"

"Gitu dong ini baru gantengnya ayah..." Cale mengendong Aiden, membawanya menuju saudara saudaranya berada.

Begitu sampai Cale langsung disambut oleh Aron yang exited dan meminta gendong begitu melihat ayahnya datang. Cale terkekeh lalu mengangkat Aron sehingga dua tangannya penuh dengan bayi 5 bulan. Tatapannya beralih pada seonggok bulu merah yang tertidur tanpa penjagaan bersender Di anjing golden retriever peliharaan Cale.

"Atha~ Bangun yuk nak, kamu udah tidur dari pagi loh, bangun yuk~" Cale duduk disamping Atha lalu menoel noel pipi anak kucing itu berharap ia akan segera bangun.

Usahanya Berhasil, Atha menguap lalu mendusel duselkan pipinya pada jari Cale yang menyentuhnya tadi.

"Meoww" Atha mengeong dan menjilati bulunya yang halus.

Cale tersenyum lega karena putrinya telah bangun, dia menaruh putra putranya turun dipadang bunga lalu mengambil Atha yang hampir tertidur lagi. Atha menyesuaikan diri dengan lengan Cale mencari sudut yang pas lalu melirik saudara saudaranya yang sibuk bermain dengan bunga.

"Atha mau main juga? Lihat kakak kakakmu udah bisa tengkurap sekarang~" Cale bertanya dengan senyum bahagia diwajahnya. Atha segera menggeleng tidak mau, daripada Kelelahan bermain lebih baik dia dipangku sang ayah bukan begitu?. Cale lagi lagi terkekeh dengan kelakuan putrinya yang malas.

Terkadang ketiga anaknya menjadi kucing tanpa bisa mereka kendalikan. Maka dari itu Cale harus double extra hati hati dalam merawat anak anaknya yang unik. Ah mereka semua belum bisa duduk sempurna namun sudah bisa tengkurap dan sedikit merangkak.

"Hehehe ayah seneng banget loh, padahal baru kemaren kalian masih merah, sekarang udah segede ini aja" Atha menatap ayahnya yang masih sangat muda dengan tatapan 'WTF' terang terangan. Perkataannya tadi terdengar seperti kakek bau tanah yang akan mati kapan saja.

'Oh ayolah kita bertiga Baru Lima bulan!' Batin bayi cantik itu kesal.

Tunggu... Batin? Kok bisa? Bukannya Dia cuman bayi yang gak ngerti apa apa? Yah sebenarnya Atha ini orang dewasa yang terjebak ditubuh bayi, mana bayi perempuan lagi. Yah, itu jauh lebih baik untuk kembali merajut asa bersama kedua Hyung-nya dibanding mati Sia sia bukan?.

Kita akan dengarkan ceritanya nanti, untuk sekarang ia akan menikmati hidupnya sebagai anak tersayang dari sampah Cale Henituse.

Disisi lain Cale cekatan mengocok tiga botol susu bersamaan dengan Atha Dan Aron yang duduk dipangkuannya dalam bentuk bayi manusia. Jangan tanya Aiden dimana, bocah itu sudah tertidur duluan diatas Kai, anjingnya Cale saking lelahnya bermain.

Pada awalnya Cale begitu kerepotan saat membuat susu namun sekarang sudah tidak lagi. Untuk Kai, dia adalah anjing liar berkelamin jantan jenis golden retriever yang Cale temukan satu tahun lalu dalam keadaan terluka parah entah Karena apa.

Karena imut akhirnya Cale mengadopsi dan melimpahkan kasih sayangnya padanya. Kai sangat menghormati Dan setia pada Cale, bulu bulunya yang lembut dapat mengobati sedikit rasa frustasi Cale yang meningkat kian hari.

Sekarang Kai ikut senang melihat majikannya bahagia dan ia juga menyayangi bayi bayi majikannya. Mereka begitu menggemaskan sehingga Kai berjanji dalam hati kalau dia akan tetap Disisi mereka sampai maut menjemput.

........................................................................

Dan begitulah pagi mereka berakhir. Cale menggendong ketiga anaknya yang tertidur lelap setelah makan bersamaan Karena dia tidak punya stroller atau hal semacamnya. Semuanya manual! Keren kan Cale wkwk.

Ditengah jalan Cale dihadapkan dengan cobaan luar biasa.

Seorang pria berambut hitam berlumuran darah dengan seorang anak laki laki berambut Abu Abu yang terengah engah terdampar didepan mereka. Great.

........................................................................

Penjelasan : Timeline disini sedikit beda ya, disini Oci buat Lock ditemukan duluan sebelum Raon jadi kalian tenang aja Raon Kecil kita masih ada kok!. Ditambah disini plot nya mulai enam bulan setelah Cale Dibikin Benjut sama Choi han.

Jadi begitulah... Makasih sudah mau Mampir...

Ah buat dua fanfic sebelah akan Oci mulai lagi setelah ujian jadi mohon maaf bagi para pembaca Saya belum bisa up...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro