Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

《32》


🐰

" siapkan tender untuk klien kita, they will be here before 10 " kata Jungkook sebaik memasuki ruangan tempat kerjanya. Tali leher dibetulkan. Minjung yang tadinya duduk terus berdiri dan berlari- lari anak ke almari fail.

Jungkook mengeluarkan fail bewarna hitam, kertas kerjanya yang semalam. Pagi ini dia tak bangunkan Rachel. Sebab Jungkook rasa kekok dengan apa yang terjadi semalam. Heuu. Jungkook mencapai begnya dan mengeluarkan laptop.

Fail semalam dibuka. Nasiblah dia sempat save, kalau tak menangis merana dia hari ni. Heiiyaaa. Jungkook menarik kerusi dan duduk, menenangkan dirinya untuk beberapa minit dan berjalan disekitar ruangannya semula. Bayangan Rachel tak mahu lepas dari fikiran.

" Encik, tender ni dah ready. " Minjung melangkah memasuki ruangan Jungkook. Fail bewarna coklat itu diserahkan ke Jungkook. "There's anything can I help? " soal Minjung, kaca mata bulatnya yang sedikit melorot dibetulkan.

" sediakan bilik mesyuarat, dan ahh. Nanti hidangkan mereka teh, jangan hidangkan kopi. Mereka tak biasa " kata Jungkook. Fail coklat diselaknya satu persatu. Minjung mengangguk faham dan berlari anak keluar dari situ.

Jungkook mengambil pen dan menyisipkannya di poket bajunya. Fail coklat tadi diletak semula. Rasanya Jungkook perlu tenangkan diri sebelum berdepan dengan klien, jadi dia memesan kopi ke Minjung.

Jungkook beralih ke tingkap kaca. Melihat ke kota seoul yang mulai sesak. Jungkook mengeluh nafas, dia tau yang Rachel akan memarahinya lagi nanti. Sebab tak bangunkan tidur  mungkin?

Drt drt!

Jungkook mengeluarkan phonenya dari poket seluar. Chat baru dibukanya. Ahh, my baby.

rcjeonjeon.

+ kenapa tak bangunkan saya?
+ jungkook, awak tak ambil sarapan ke tadi?!
+ siaplah awak nanti!!

Jungkook tertawa pelan. Aigoo. Rachel terlalu comel untuk dibayangkan. Jungkook mengukirkan senyuman kecil dan menaip sesuatu.

I'm fine.

Jungkook tersenyum lagi. Sengaja dia balas macam tu. Nak sakat Rachel lagi tu. Aish. Jungkook meraup rambut hitamnya ke belakang. Matanya kembali memandang kedepan. Rasanya hari ini dia akan berperang lagi dengan Rachel. Untuk sebab yang sama atau Jungkook sengaja nak cari pasal?

Nasiblah Rachel ni bukan jenis yang suka merajuk. Cukuplah Jungkook saja yang rajuk, jauhkan Rachel dari sifat itu. Bukan apa, kekadang Jungkook ada bayangkan jika Rachel seorang perajuk, habis satu korea ni Jungkook putar sebab nak cari sang isteri. Aish, my baby won't do that. She can't find better man than i, bisik Jungkook pada dirinya sendiri.

Drt drt!

rcjeonjeon.

+ what do you mean by that?
+ you're not fine!!

Makin melebar senyuman dibibir Jungkook. Jungkook memilih untuk tidak membalas chat tersebut. Nak buat Rachel panas dan meletop kebabom kat rumah.

" Encik, they're here " kata Minjung yang hanya menunjukkan kepalanya sedikit di pintu yang dibuka sedikit. Jungkook menoleh dan mengangguk faham. " I'll be there in 5 minute " jawab Jungkook, laptopnya dicapai sebelum dibawa keluar dari ruangan kerjanya.

Laju saja kakinya melangkah ke bilik mesyuarat. " I'm sorry, I'm late " kata Jungkook dan menunduk untuk menyapa dua orang lelaki yang sudah mengambil tempat di kiri dan kanan meja besar tersebut. Ehh, kejap. Kenapa Jieun ada kat sini?

" Nice to meet you, Mr. Jeon " sapa Jieun seraya menghulurkan tangan untuk berjabat tangan. Jungkook mengawal riak wajah dan menyambut huluran tangan Jieun. Ahh, its look like that this meeting gonna take a long time.

🐰

Jungkook menyandarkan tubuhnya dikerusi. Kliennya dan beberapa orang staff sudah pulang. Sekarang hanya tinggal Jieun saja. Jieun mengukirkan senyuman. Jungkook memperbetulkan tali leher dan mengerling jam tangannya. Ketika itu jarum panjang sudah bergerak ke angka 3 petang. Uish, patutlah punggung rasa belengas dah. Berapa jam dah dia duduk kat dalam ni?

" Jungkook, you must be so tired " kata Jieun. Bicaranya separuh berbisik. Jungkook berdehem pelan. Badan diregangkan sedikit. Kepalanya tergeleng sedikit.

" tak, cuma badan ni lenguh sikit " jawab Jungkook. Jieun tersenyum senget. Buatkan Jungkook jadi curious. Eiii. " nak saya urut? " tawar Jieun. Dia sudah berdiri dari duduknya dan berdiri dibelakang Jungkook.

" Haa tak payah " tolak Jungkook dan tegakkan badan. Entahlah, dia yang cari masalah ke atau Jieun yang sedang buat masalah ni? Aiii, bingung gua. Tangan Jieun menyentuh lembut bahu Jungkook. Jungkook menelan liur. Kalau Rachel nampak ni, sudah tentu dia akan ditibai puas- puas nanti. Haa cari masalah sangat kan?

" Encik, saya ada bawa— " ucapan Minjung terhenti. Ketika itu Taehyung dan Rachel masuk kedalam bilik mesyuarat. Taehyung memasang wajah dinginnya sebaik melihat Jieun. Lagi ngapain lu disini? Rachel hanya buat muka blur.

" dating tak bawak- bawak, gitu eah kau " kata Taehyung. Jungkook menelan air liur. Wajah Rachel dipandangnya. Gadis itu nampak blur disana. Loading...

" tepi " Jungkook larikan tangan Jieun dari bahu dia. Jieun tertunduk. Jieun memandang Taehyung yang sedang merenungnya tajam. Pandangannya teralih pula ke Rachel. Bibir Jieun tersenyum dan menghampiri Rachel.

" ini siapa? Girlfriend kamu ya tae? " tanya Jieun dan memegang dagu Rachel. Pipi Rachel dielusnya. Taehyung menjeling, pinggang Rachel ditarik dan dipeluk dengan satu tangan. " ya, she's my girlfriend, don't touch her " kata Taehyung. Rachel mendongak ke Taehyung. Bukan apa, pelukan di pinggangnya sangat erat. Jieun tersenyum.

" she's so cute " kata Jieun. Jungkook memberikan death glare ke Taehyung. Tapi nampaknya Taehyung tak melihatnya. Cari nahas ke apa ni? Jungkook beralih ke wajah Rachel. Bibir gadis itu muncung macam nak tuntut kiss ke Taehyung. Itu dipandangan Jungkook, realitinya Rachel mahu Taehyung lepaskan dirinya. Protes.

" kita balik" ajak Jungkook. Kembang kempis hidung lelaki itu. Serentak ketiga- tiga manusia memandangnya. Minjung sudah keluar tadi. Jungkook terus berjalan ke pintu, Jieun mencapai begnya dan mengejar Jungkook.

" hantar saya balik ya Jungkook? " kata Jieun. Cuba nak bermanja dengan Jungkook. " Jieun please, i'm not in mood " tepis Jungkook pelan. Butang lif ditekan dan mereka berdua masuk kedalam. Sebelum pintu lif sempat tutup, lift tersebut ditahan Taehyung. Lelaki itu masih memeluk pinggang Rachel. Posisi itu sudah mampu buatkan Jungkook rasa nak meletop.

Dia tak ada mood dengan semua ini. Arghhh!! Taehyung tersenyum senget, taehyung juga salah faham, dia ingat yang Jungkook sedang bermain kayu tiga dibelakang Rachel. Taehyung berdiri didepan Jieun dan Jungkook membelakangi kedua manusia tersebut. Pintu lift pun tertutup.

Jungkook mengetap bibir geram. Tali leher dilonggarkan. Dia rasa nak belasah Taehyung sekarang ni. Suasana didalam lift hanya diam. Jungkook tendang pelan kaki Taehyung. Terbako dia kat belakang ni. Haish!!

Ting!

Taehyung dan Rachel melangkah keluar dulu. Diikuti dengan Jungkook dan Jieun. Hanya beberapa tapak dari lift saja sebelum lengan Rachel ditarik oleh Jungkook masuk kedalam lift. Tepat- tepat ketika lift itu ditutup.

Good timing, huh?

" eo? Mana Jungkook? " tanya Jieun. Taehyung menjeling dan meninggalkan perempuan itu dibelakang. Aiguu. Masalah- masalah.

" Jungkook apa awak bu— "

Jungkook rapatkan wajahnya ke Rachel. Tubuh gadis itu sudah tersandar di dinding lift. Deru nafas Jungkook yang terhembus kasar menyapa pipi Rachel. Jungkook, marah, lagi? Eh wait, bukan Rachel ke yang patut marah?

" I'm not in mood after this " bisik Jungkook. Matanya tajam merenung anak mata Rachel. Bibir merah gadis itu dia pagut kasar. Menandakan yang dia benar- benar marah. Rachel memejamkan matanya dan membalas ciuman Jungkook.

" saya minta maaf " kata Rachel sebaik ciuman terlerai. Jungkook menarik Rachel keluar dari lift dan masuk kedalam ruang kerjanya. Tubuh gadis itu diangkat dan diletakkan diatas meja. Tali leher dilepaskan dari kolar bajunya. Jungkook berjalan ke tingkap kaca. Mengatur semula nafasnya. Tangan dimasukkan kedalam poket.

" Jungkook—"

" Don't talk, or i'll end up raping you here " kata Jungkook dengan sisa amarah yang menggunung. Suasana sepi sebaik ayat itu dilontarkan dari bibir Jungkook.

" Pervert!! " satu buah buku kecil dibaling tepat- tepat mengenai kepala Jungkook. " Aww!! " Jungkook menggosok kepalanya. Kepalany tertoleh ke Rachel yang masih duduk diatas meja.

" kau buat apa hah? " tanya Jungkook. Rachel memeluk tubuh dan melarikan pandangan dari Jungkook. Jungkook menghampiri Rachel. "Kau marah? Hem? " soal Jungkook, Rachel mencebik.

Dagu Rachel dia pegang dan paksa gadis itu untuk pandang dia. "You refuse everytime i want to hug you, but why you don't refuse taehyung? Is he is your new lover? " soal Jungkook. Rachel memandang tepat ke mata Jungkook, tapi kemudian dia menunduk.

" is it? Is it the answer? " kata Jungkook. Nada suaranya kedengaran kecewa. " so, i'll let you go— "

" andwae!! " Rachel menarik Jungkook dan memeluknya. Wajahnya disembamkan ke dada Jungkook. Pipinya basah akibat air mata.

" i've try, but he's too strong " kata Rachel. Jungkook terdiam. Apa motif Taehyung buat macam tu? Sengaja ke? Rachel leraikan pelukan dan menunduk. Pipinya dikesat.

"Saya min- minta maaf, saya tahu saya sa- salah " kata Rachel dan tersenguk- senguk. Hati Jungkook tersentuh melihatnya. Kedua tangan lelaki itu diletak ke kiri dan kanan meja. Wajah dirapatkan ke Rachel.

" I'm sorry " bisik Rachel dan mendongak. Ketika itu juga bibir Jungkook bersatu dengan bibirnya. Bibir mereka hanya bersentuhan, tidak ada gerakan. Jungkook meleraikan ciuman. Rachel terkebil- kebil. Mata bulatnya menampakkan Rachel sangat innocent, dimata Jungkook. Anak mata Jungkook melorot kebawah, lutut Rachel yang sedikit terdedah itu dia pandang kejap sebelum berdehem.

" we'll talk about this later, let's go home " ajak Jungkook dan mencapai beg hitam yang berisi laptopnya. Wajahnya memerah, senyuman senget terukir dibibirnya.

Jungkook pervert!!

×

×

×

Hai💜. Ini saya update sebab saya nak hiatus balik. 1 minggu je.

K, bye.😥

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro