040
nobody
" HAAA ..... HAA ... " nafas yang tercungap - cungap melambatkan larian sang gadis bernama lee nara .
penat ? sudah tentu . dia sudah berlari terlalu jauh . dari istana lama di atas bukit ,
dan kini dia berdiri di pantai , tempat di mana dia dan juga lelaki yang sudah memaut cintanya disatukan bersaksikan semangkuk air .
seakan sedar akan sesuatu , gadis berusia 18 tahun itu duduk tersungkur .
bunyi ombak pantai menyebabkan jeritan orang kampung kedengaran samar - samar di pendengaran .
" PABO . INI SEMUA PABO ! BANYAK - BANYAK TEMPAT , KENAPA DI SINI JUGA AKU PERGI ? AISH JINJJAAAA ! "
nara mengusutkan rambutnya yang ditiup angin pantai . betapa menyesalnya dia kerana baru menyedari kebangangannya .
pantai ini , adalah jalan mati buatnya . kalau dia berpatah balik , tsunami datang menghempap .
tapi kalau dia maju , dia mahu maju ke mana ? di depannya hanya terbentang sebuah lautan . kalau dia berlari ke dalam air laut itu sekalipun , dia akan lemas .
hanya dua pilihan itu saja yang gadis itu ada . pilih salah satu , pengakhirannya tetap sama .
" sudahlah . aku dah fed up hiks .... takde ke dunia yang happy memanjang je ? tak kira dunia realiti ke , dunia fantasi ke -- dua - dua kewjam ..... "
gadis itu menundukkan kepala . permukaan pasir ditumbuk - tumbuk , cuba melampiaskan rasa sakit hati yang hampir membuatkan jiwanya merana .
air mata dipaksa turun tapi setitik pun tidak jatuh . ketahuilah yang sakit tanpa air mata tidak terhingga rasanya sebab kau hanya mampu meraung dalam diam . bukankah itu pedih ?
bentangan laut yang begitu luas di hadapan dipandang sendu . kini tiada sesiapa di dunia itu selain dirinya sendiri .
gadis itu memilih untuk berdiam diri , menunggu tsunami itu yang datang padanya .
" masuk saja dalam air laut tu . sekurang - kurangnya kau lemas dalam air yang bersih sikit "
" siapakah ? " lantas nara mengangkat kepala , mencari - cari dari mana datangnya suara bisikan itu .
tiada sesiapa . hanya dia . tapi kenapa bisikan itu seakan berada terlalu dekat dengan telinganya ?
" ppaliwa . masuk saja air laut tu "
suara itu bergema kembali di telinganya .
" yah ! telinga aku berdengung ke apa ni ?! " nara menampar - nampar kedua belah telinganya . takod bethol tetiba ada suara orang berbisik kat telinga , padahal takde sesape pun .
" masuk sajalah , babun . takyah degil . ppali ! "
" ish yelah yelah ! aku masuk ! adakah patut dia panggil aku babun ? dia tak nampak ke aku tengah sedih sekarang ni hiks "
nara lantas bangkit . hujung lengan gaun yang sudah berapa hari tidak ditukar sejak dia dibawa lari dari istana digunakan untuk mengesat air mata yang bergenang tapi tak mahu jatuh itu .
setapak . dua tapak . gadis itu melangkah menghampiri laut yang luas terbentang .
tiga tapak . empat --
" jap jap . apa function aku kena lemaskan diri dalam laut ni ? cer gitau dulu " nara kembali bersuara , mengharap bisikan tadi akan memberi jawapan buat soalan yang diutarakan .
" taknak balik dunia asal ke ? dekat dasar laut tu ada pintu . percayalah , kau akan sampai ke dunia asal kalau kau dengar cakap "
nara menghela nafas berat . dia memusingkan tubuhnya , melihat betapa tingginya tsunami yang menghentam kampung .
" kenapa masa aku nak balik , kau tak hantar aku balik ? kenapa masa aku taknak balik , baru nak hantar aku balik ? taehyung -- dia ada dekat sana kan ? WEH JAWABLAH ! AKU TAK KENAL SIAPA KAU TAPI AKU TAU KAU ADA ! "
gadis itu menuding jari telunjuknya ke arah tsunami yang semakin mara menghampirinya . walaupun gentar , dia tetap memberanikan diri untuk berdiri statik di sana .
" watak dia dah mati dalam dunia ni . kalau kau stay , kau nak buat apa ? tunggu dia jadi guardian kau ? selamatkan kau macam dalam k - drama ? no need . aku cuma nak dalam kiraan 123 , kau mesti masuk dalam laut tu -- "
" gwaenchana . tak payah kira . aku boleh buat sendiri "
nara memusingkan semula badannya . pemandangan ombak di laut menjadi santapan mata . dengan lutut yang terketar - ketar , dia teruskan jua langkahnya yang terhenti tadi .
satu , dua ,
tiga .
" ARGHHH -- ! "
lengan diangkat menggapai udara namun semakin lama , semakin tubuh genitnya ditarik ke dasar laut yang gelap itu .
-
" .... eh dahlah , unnie pergilah balik . young nak pergi pantai jap " - chap 9
nampak gayanya young sudah meramalkan perkara sebegini berkemungkinan besar akan berlaku . kalau tidak , manakan dia pergi ke pantai semata - mata untuk cipta pintu emergency di dasar laut dan nara pastinya tidak akan terselamat dari kehancuran dunia imaginasi .
kelopak mata yang masih memberat itu dibuka dengan paksaan . dada yang terasa sesak ditepuk kasar .
" UHUK UHUK ! "
nara yang tadi elok berbaring di atas lantai putih lantas menukar posisi kepada duduk .
eh lantai putih ?
" a - aku .... kat mana ni ? syurga ke ? " gadis itu mengecilkan matanya , memerhati segenap ruangan yang mana dinding , siling dan juga lantainya hanya putih .
KLAK !
pintu tidak bertombol tiba - tiba saja terbuka . figura seseorang yang berjubah hitam dan memakai topeng bercorak bunga emas melangkah masuk ke dalam bilik tersebut .
nara menggosok - gosok matanya disertakan sekali muka tidak percaya .
" b - bukan awak ke yang bagi saya plastik haritu ? " nara mengarahkan jari telunjuknya ke arah figura itu .
" yep . sayalah orangnya "
" ouh ... tapi haritu saya nampak awak tinggi . asal harini nampak pendek je ? " si gadis memandang figura berjubah itu atas bawah .
" u - unnie rabun kot ! m - manada saya pendek ! eyyyy dah la . ada benda nak talk sikit -- "
BUK !
" ni -- ni tempat apa ?! saya dah lemaskan diri dalam air laut tu , kenapa saya tak balik rumah lagi ? janganlah bagi saya fakehopeu ! "
" rilek sis rilek . benda boleh bincang . dah dah , jangan tumbuk lantai tu lagi . sakit "
sejurus sahaja gadis bertopeng itu lantas duduk bersila , nara menyilangkan tangannya di dada .
" apa yang nak dibincangkan ? and kau siapa ekceli ? "
tiada lagi penggunaan kata ganti nama saya - awak buat nara . terus guna aku - kau beb .
" saya .... saya yang bawa unnie ke sini ... "
posisi duduk bersilanya tadi ditukar kepada duduk melutut . kepala ditunduk , tidak berani bertatapan mata dengan nara .
" jadi dunia ni , kau yang punya ? "
angguk .
" semua yang jadi dekat dunia ni , semuanya datang dari imaginasi saya sendiri . kecuali tsunami tu -- "
" TAE MATI -- KAU PUNYA KERJA JUGA KE ? "
belum sempat gadis bertopeng itu menghabiskan bicara , bahagian leher jubahnya dicengkam nara . mahu tak mahu , dia anggukkan jua kepala .
" KAU -- "
" kalau saya tak matikan watak taehyung , unnie mesti taknak balik dunia real kan ? k dengar sini . unnie taktau apa yang dah jadi pada diri unnie di dunia real . sebab tu saya kena selamatkan unnie . jebal .. baliklah ... "
" jadi apa motif kau jadikan aku watak di dunia kau sedangkan kau sendiri boleh jadi watak utama ? "
" kalau saya jadi watak utama , confirm happy ending . kahwin , hidup bahagia , bla bla bla . tak nampak macam klise sangat ke ? and yeah , saya pentingkan diri sendiri . saya rangka ending menyakitkan untuk orang lain . but for your information --
ada tak realiti yang lebih happy dari imaginasi ? unnie pun tau kan kim taehyung tu siapa di dunia real ? mustahil taktau . di dunia real , dia artis . kenal unnie pun tak . tapi di dunia ni ? berterima kasihlah sikit . ni tak , main marah je "
kata - kata yang terpacul keluar dari bibir gadis bertopeng membuatkan nara terkedu sejenak . even panjang lebar bebelnya , tapi ada juga yang betulnya .
" so unnie baliklah ek ? " tambah si gadis bertopeng itu .
nara baru saja mahu menyoal apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya di dunia sebenar , tapi anak matanya yang tertancap pada tangannya membantutkan niat .
kedua - dua tangannya memudar seakan dia perlahan - lahan menjadi halimunan . bukan sahaja tangan , malahan keseluruhan dirinya .
dan dia pun lenyap dari situ .
-
aku baru lepas marathon kdrama angel's last mission : love . tu yang sampai terbawa - bawa feeling broken dia ke sini hiks ;((
( p/s ; chap ni aku taip beberapa minggu lepas so feel sad tu dah lesap dah AHSJSJSJSJ )
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro