011
nobody
" apa yang tuan hamba mahukan dari beta ? mengapa datang ke mari ? sama sekali beta tidak mengenalimu dan beta tidak ingin sama sekali mengenalimu siapa dirimu "
kedengaran begitu dingin nada suara raja lee yang sedang bersemayam di singgahsana . permaisurinya tidak dapat berada bersamanya kerana sedang beradu di kamar .
halmeoni park mengangkat sudut bibirnya membentuk senyuman manis . turut disertakan juga sebuah gelengan .
" sampai begitu sekali ya tuanku membenci keluarga patik . hina sungguh ke keluarga patik di mata tuanku ? "
" ya ! memang hina ! beta murka pada tuan hamba yang suka - suka hati jejakkan kaki kotor itu di istana beta ! beta tak suka ibu kepada pelacur datang menghadap beta ! "
bentakan raja lee sungguh mengguris hati keibuan halmeoni park .
biadap , itulah perkataan yang sesuai untuk ditujukan kepada raja itu . halmeoni park sendiri tak faham kenapa ara terlalu mencintai lelaki tidak beradab seperti ini ?
" s - sampai hati tuanku tinggikan suara depan patik ... d - dimanakah raja lee yang patik kenal ? seorang raja yang lemah - lembut dan penyayang .. seorang raja yang memanggil patik dengan panggilan ' bonda ' walaupun patik tidak layak menerima panggilan itu -- "
" ah sudah ! jikalau niat tuan hamba ke mari hanya untuk meraih simpati , bagus balik rumah ! beta boleh hulurkan wang dan emas kepada kamu dan jangan pernah melangkah ke sini lagi ! "
dada raja lee mulai turun naik menahan amarah . hatinya sakit , lagi - lagi apabila wajah bekas permaisurinya kembali bertandang dalam benak fikiran .
jujur , tidak pernah terhapus walau sedikit pun rasa sayang raja itu kepada bekas permaisuri yang merupakan cinta pertamanya .
namun selepas park ara melahirkan puteri mereka , rasa cinta dan benci sang raja itu bercampuk - aduk . wajah puteri itu terlalu hodoh dan langsung tidak menyerupai dirinya , bagaimana dia mahu mengaku yang si kecil itu adalah zuriatnya ?
" mengapa tuan hamba masih berdiri di sana ? beta titahkan tuan hamba untuk balik ! "
nada suara raja lee naik seoktaf . halmeoni park masih statik . tidak langsung dia gentar terhadap bentakan itu .
" patik tidak inginkan emas mahupun wang daripada tuanku . cukuplah sekadar tuanku mencurahkan kasih sayang kepada puteri tuanku -- "
" puteri ? huh . apa yang tuan hamba merepek ni ? anakanda beta hanyalah putera taeyong . selain daripada itu tiada dalam senarai "
" mengapa begitu keras sungguh hati tuanku ?! tuanku dan anak patik saling mencintai , mana mungkin anak patik sanggup mencurangi tuanku ! mungkin saja puteri tuanku mengalami kecacatan wajah . patik mohon , janganlah tuanku membuat keputusan tanpa usul periksa "
panjang lebar halmeoni park meluahkan apa yang terbuku dalam dada . air matanya jatuh setitik demi setitik . bayangan anak perempuannya yang menangis teresak - esak sambil menyeru nama sang raja menjadi sebuah ulangan dalam fikirannya .
raja lee menekup wajahnya kasar . hatinya dilanda beribu - ribu perasaan . tangannya terketar - ketar mencapai gelas yang berada di sebelahnya untuk dibaling ke arah halmeoni park .
" PERGI ! JANGAN GANGGU BETA LAGI !!! "
gelas kaca itu dibaling . halmeoni park memejam matanya rapat . dia tahu dia tidak punya tenaga yang cukup untuk mengelak . dia pasti gelas itu akan mengena tepat jua ke wajahnya .
suasana singgahsana menjadi sunyi sepi . perlahan - lahan wanita tua itu mencelik kelopak matanya apabila gelas milik raja lee tak pandai sampai - sampai ke wajahnya .
" bukan ini sepatutnya yang ayahanda lakukan terhadap seorang wanita tua ! ayahanda adalah raja yang dikagumi rakyat jadi anakanda pinta , tolonglah kawal kemarahan ayahanda "
putera taeyong meletakkan semula gelas kaca yang sempat disambutnya ke tempat asal . sebuah jelingan tajam disedekahkan buat sang ayah .
nasiblah dia pergi curi - curi dengar di luar singgahsana . kalau tak , mungkin gelas tu dah telengkan kepala halmeoni park kut .
" anakanda tiada hak untuk mencampuri urusan ayahanda ! "
" dan ayahanda tiada hak untuk menggunakan kekerasan terhadap insan yang jauh lebih tua dari ayahanda ! "
untuk pertama kalinya putera taeyong meninggikan suaranya di hadapan raja lee . jari telunjuk tepat dihalakan pada sang raja yang masih lagi terkedu dengan tindakan puteranya .
" tuanku .. patik tahu niat tuanku adalah untuk membela patik tapi tuanku tidak seharusnya meninggikan suara di hadapan ayahanda tuanku .." ujar halmeoni park dengan nada suara yang sayup .
" halmeoni . beta ada terdengar yang ayahanda punya seorang puteri . boleh izinkan beta bersua muka dengannya ? "
amarah raja lee semakin membuak - buak mendengar soalan yang ditujukan khas buat halmeoni park . tangan kanan raja itu dikepal membentuk sebuah penumbuk .
" yah ! beta tak perkenankan ! anakanda , balik ke kamar sekarang ! tuan hamba , sila berambus sekarang sebelum beta panggil para pengawal untuk heret tuan hamba keluar dari istana ! "
halmeoni park mengangguk tanda memahami arahan raja lee . dia tahu perasaan marah , benci , rindu dan cinta masih berkecamuk dalam diri raja tu .
tapi sampai bila dia perlu biarkan raja itu tidak menjalankan tanggungjawab sebagai seorang bapa ? nara berhak dapatkan kasih sayang serta layanan yang baik di istana serba gah ini .
" patik menjunjung perintah , tuanku . maafkan patik sekiranya patik telah melakukan onar di sini " halmeoni park menunduk hormat di hadapan raja lee . lalu wanita itu pun menjejakkan kakinya keluar dari singgahsana , meninggalkan anak - beranak itu di sana .
" jangan cakap anakanda cacat pendengaran . anakanda dengar ke tak arahan ayahanda ? "
tidak seperti selalu , nada suara raja lee yang dingin dan tegas yang berdesing di telinga taeyong . dia begitu benci dengan perangai ayahandanya yang berfikiran kebudak - budakan .
" anakanda tak faham la dengan ayahanda ni , aish ! "
putera taeyong menapak keluar dari singgahsana berserta hentakan kaki . raja lee menghela nafas berat . sesak betul fikiran raja itu harini .
-
aku nak tanya ni . ada sesape yang nak tengok trailer untuk fanfic ni ? maybe aku akan post di ig ehee . itu pun kalau ada yang nak tengok la .
so trailer ? yay or nay ?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro