Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 19

Mark gagahkan dirinya untuk bangun. Dia mengoyakkan sedikit cebisan daripada jaketnya dan membalut lukanya dengan ketat. Walaupun itu berbahaya kerana masih ada peluru dalam bahunya.

Mark cuba berjalan selaju mungkin untuk mendekati Yuna. Mustahil dia akan biarkan nyawa mereka diambil oleh Wonwoo.

"2 minutes left Mark Tuan, " penuh sinis Wonwoo berkata-kata. Tak sabar dia hendak membunuh dua orang itu dengan tangannya sendiri.

Biarpun dia kesakitan, dia berjaya mendapatkan Yuna. Ikatan Yuna cuba dileraikan tapi tidak berkesan ditambah dengan keadaannya yang lemah. Apa yang dia buat semua tidak berkesan. Yuna tidak berhenti menangis.

"1 minutes left, "

Pisau di betisnya diambil dan barulah dia dapat membuka ikatan Yuna. Dia masih cuba merungkaikan semua ikatan.

"Ten, "

"Nine,"

"Eight,"

"Seven,"

"Six," masih berbaki satu ikatan

"Five,"

"Four,"

"Three," ikatan itu masih belum terbuka.

"Two, "

"One, " barulah semua ikatan lolos dari tubuh Yuna. Tetapi semua itu sudah terlambat apabila Wonwoo sudah mengacukan pistol pada mereka berdua.

"Last words before leaving this world forever? " sinis, teramat sinis senyuman Wonwoo.

"Kau tak akan bahagia Wonwoo, " Mark tidak gentar untuk bersuara.

"Ada aku kisah? " Wonwok tergelak besar. Tidak ubah seperti syaitan.

Gudang itu bergema dengan tawa syaitannya. Yuna hanya mampus memeluk Mark dengan erat dan menangis.

"Harini, aku akan jadi malaikat maut untuk korang berdua. Jadi berehatlah korang atas sana tu ya, " senyuman sinis dengan Jeon Wonwoo tak dapat dipisahkan.

"Oh aku lupa, macam mana korang nak berehat kalau korang dalam neraka, " tawa syaitan itu kedengaran lagi.

"Tapi aku akan bunuh kau dulu Mark, " pistol kembali diacukan pada Mark. Yuna menggeleng, dia eratkan pelukannya pada Mark dan menangis semahunya.

Wonwoo puas melihat Yuna yang ketakutan.

"Jangan risau Yuna, kau akan menyusul lepasni, " Mark mengenggam penumbuknya. Urat di Leherny menimbul jelas menunjukkan dia marah.

"Marah ke Mark? " sungguh Mark rasa ingin mengoyakkan bibir yang asyik tersenyum sinis itu.

"Oh kuatnya cinta antara korang berdua, "

"Oh cinta suci, cinta sejati kononnya, "

"CINTA YANG BODOH, " riak wajah Wonwoo menegang.

"Itu yang sebenarnya, " sebelum dia tersenyum sinis lagi.

"Goodbye, Mark Tuan, " picu pistolnya sudah ditekan sedikit, untuk mengancam Mark. Tapi Mark kekal berdiri di situ, tidak gentar dengan pistol yang bakal mengambil nyawanya.

Sampaikan luka di bahunya tidak terasa apa sekarang.

Bang!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro