pt.6📚
°°°
Yeo mi
seperti hari-hariku yang biasa, aku menutup gate rumahku dengan pelan agar tidak menghasilkan bunyi bising diawal pagi.
" mak saya pergi dulu ! " jeritku dari luar walaupun aku tau yang tidak mungkin eomma akan mendengarnya kerana dia sedang berada dibelakang rumah, menjemur kain.
aku membuka langkah menuju ke bustop untuk menunggu bas. earphone disumbat kedalam telinga dan uniform sekolah dibetulkan.
bayu sejuk menerpa pipiku. automatik aku mengeliat pelan akibat sejuk.
bas yang ditunggu akhirnya sampai dan cepat cepat aku naik untuk mengambil tempat duduk, takut kejadian hari tu berulang lagi.
yes, dapat window seat !
aku menoleh ke sekeliling, masih belum ramai penumpang yang masuk dalam bas. nasibla tak sesak.
aku menyandarkan kepalaku ditepi tingkap yang sedikit terbuka. walaupun sejuk tapi nikmatnya dapat dirasai setelah sekian lama tidak dapat duduk di tepi tingkap. huhu
sret!
tiba-tiba satu tangan muncul dan tanpa segan silu menutup slide window tersebut.
" heii apa yang-- " aku menoleh ke empunya tangan tersebut.
" jungkook ? " ucapku dan lidahku kelu seketika.
dia menoleh kearahku sekilas dan menyandarkan kepalanya dikerusi disebelahku. badannya dipeluk.
" sejuk " ucapnya sepatah dan mengosok gosok lengannya.
" dahtu, kenapa masih nak duduk dekat sini kalau dah tau sejuk ? " ujarku dan memandangnya malas.
" tempat lain dah penuh " jawabnya dan memejamkan matanya erat.
" dudukla dekat lantai " ucapku tidak mau mengalah.
" tak nak. lantai kotor, orang dah pijak " jawabnya selamba membuatkan aku mengetap bibirku geram.
" berdirila " kataku lagi dan memperbetulkan rambutku yang ditiup angin hasil dari tingkap yang terbuka didepanku.
" tak larat. kaki sakit " jawabnya lagi dan memandangku kemudian tersengih menampakkan gigi bunnynya.
" ish " aku menghentakkan kakiku tanda protes. wajahku dipaling untuk melihat keluar tingkap. tubuhku dipeluk. jungkook yang duduk ditepi tidak dipedulikan lagi.
kira kira 15 minit duduk dialam bas tanpa berbicara apa apa, bas pun berhenti di bustop sekolah.
" jungkook bangunlah, dah sampai " ucapku malas dan menolak kakinya menggunakan kakiku.
" kejapla. bagi dorang keluar dulu " jawabnya. fufuufufufu
" jungkook ! bangunlah ! " ucapku separuh menjerit.
bukan tak boleh nak lalu cuma, kaki jungkook yang sedang terkangkang dan sengaja dipanjangkan itu menghalangnya untuk melintas. ish dasar lelaki.
" baik awak bangun sebelum saya belasah awak. saya dah lama tak belasah orang ni " ucapku dan berhasil membuatkan dia mencelikkan matanya.
dia memandangku.
" awak nak belasah saya ? " ucapnya dan aku berkerut memandangnya.
" cubalah " ucapnya sebelum berlari menuruni anak tangga bas meninggalkan aku yang terpinga pinga.
" JEON JUNGKOOK ! " teriakku.
°°°
Taehyung
aku mematikan enjin kereta setelah meletakkan kereta ditempat yang betul.
tali leher dibetulkan sebelum aku melangkah keluar dari kereta. beg galasku dicapai sebelum menutup pintu tempat pemandu.
kemudian aku beralih ke seat belakang. kotak coklat berisi kertas bercetak itu aku tarik. ish banyak pulak nak bawak ni.
" tak guna " aku menangkap satu suara yang kukenali sedang menyumpah seseorang. lantas kepalaku tertoleh ke arah suara tersebut.
ahh yeo mi. aku tersenyum nakal. wajah cemberut yeo mi dipandang sekali lagi sebelum dialihkan ke kotak coklat yang terletak elok di seat belakang.
" yeo mi ! " panggilku separuh menjerit. dia berhenti dan menoleh kearahku, serta merta wajahnya yang tadi masam mencuka bertukar ke senyuman.
dia berlari-lari kecil kearahku.
" selamat pagi cikgu " jawabnya riang.
" pagi " jawabku dan mengalihkan beg galasku ke bahu.
" cikgu ada apa panggil saya ? " tanyanya
aku membongkokkan tubuhku untuk mengambil kotak berwarna coklat tersebut dan memandangnya semula.
kotak yang kupegang kuhulurkan kepadanya. yeo mi mengambilnya tanpa ragu ragu. aku menutup pintu kereta dan menguncinya.
yeo mi menatapku aneh.
" tolong bawakan " ucapku dan meletakkan fail berwarna hitam diatas kotaknya.
" huh ? " aku tersengih dan mulai mengatur langkah, dia terkedek-kedek mengikutiku dari belakang.
" cikgu ni agak-agakla kalau nak buli saya awal pagi " katanya dibelakangku.
" manada. saya tak buli kamu pun " ucapku dan membelok ke kiri menuju ke tangga.
" iyela tu " katanya dan berhasil membuatkan aku tergelak kecil. memprotes sungguh dia.
" by the way, kenapa muka tadi masam je ? gaduh dengan boyfriend ke apa ? " tanyaku dan memperlahankan langkah kakiku.
" boyfriend ? pfttt. haah gaduh dengan boyfriend yang tikam belakang. nasib baik tak berdarah dia tikam " ujar yeo mi dan wajahnya mulai masam semula.
aku tergelak kecil.
" dia buat apa ? "
" dia buat sesuatu yang saya tak suka. " jawabnya dan aku hanya mengangguk anggukan kepalaku.
" cikgu pernah kena tikam belakang ? " tanyanya tetiba setelah beberapa saat menyepi.
" tak. kenapa ? "
" saja. manatau cikgu pernah. boleh bagi saya suggestion sikit macam mana nak redakan kemarahan tu " yeo mi berkata dan aku menolak pintu bilik guru untuk dia masuk.
" oh, saya tak pernah pulak kena tikam ni. kalau kena tinggal pernah la " jawabku dan mengambil tempat di ruanganku.
yeo mi meletakkan kotak tersebut diatas mejaku.
" kena tinggal ? cikgu kena tinggal dengan siapa ? " tanyanya penuh minat.
" cikgu kena tinggal dengan... " aku memandang yeo mi yang sedang menunggu jawapan dariku.
" ..bas. dah pergi masuk kelas " ucapku seraya mengetuk kepalanya.
" what the-- alah cikgu ni. no fun la " katanya dan mengusap kepalanya.
" betulla. cikgu kena tinggal bas. dia bagi fakehope dekat cikgu yang dia kata dia akan tunggu cikgu sampai cikgu habis belajar. keluar je sekolah, haram jadah muka dia pun cikgu tak nampak. tup tup dia cari penumpang lain " ucapku dan yeo mi memandangku tanpa berkelip.
" itu jerla ceritanya, dah pergi masuk kelas " ucapku dan menolak dahinya pelan menggunakan jari telunjukku.
" iyela. saya keluar la ni. halau nampak " katanya sebelum keluar dari bilik guru dengan wajah tidak puas hatinya itu.
aku tersenyum. innocent betul anak min ni tau. haih.
°°°
Hena
aku bersandar dilokerku menunggu kedatangan yeo mi. hasrat untuk tunggu dibustop terpaksa dimatikan disebabkan oleh cuaca yang mendung dan sejuk.
bunyi derapan tapak kaki yang sengaja dihentak kuat itu menarik minatku. aku menoleh ke bunyi tersebut.
yeo mi sedang berjalan kearahku dengan wajah masam mencukanya. ada apa lagi ni ?
" morning. kau kenapa ni ? " tanyaku dan memandangku sekilas sebelum membuka lokernya dengan kasar.
" period ke apa ? " tanyaku lagi sambil dia mengeluarkan buku-bukunya.
brak !
bahuku terhinjut akibat terkejut apabila dia membanting pintu loker dengan kuat. automatik banyak mata yang memandang kearah kami.
" lelaki tak guna tu " ucapnya dan menyusut-nyusutkan rambutnya.
" siapa pulak yang cari pasal dengan kau awal pagi ni hah ? " tanyaku dan memegang kedua belah bahunya.
" siapa lagi " katanya dan menepis tanganku dari memegang bahunya.
" jungkooklah ! dia cari pasal dengan aku masa dalam bas " jawabnya dan rambutnya yang sedia kusut, dikusutkan lagi.
" ouh. ehh wait. jungkook naik bas ? " katanya dan menatapnya instens.
dia memandangku tidak mengerti.
" iyela. dia naik bas tadi " jawabnya dan merogoh beg galasnya mengeluarkan buku nota kecil berwarna birunya.
" tapi kenapa dia naik bas pulak ? " aku berkerut memandang yeo mi yang sedang menyelak buku notanya mencari catatannya kelmarin.
" manala aku tau " jawabnya lagi membuatkan aku berkerut pelik.
aku tersengih.
" ke.. kau ada apa apa dengan dia huh ? " ujarku dan tersengih memandang yeo mi yang sedang menggaru garu kepalanya.
" apa yang apanya ? " yeo mi memandangku pelik.
adoii. lambat pick up betulla la dia ni.
" iyela aku pelik. kenapa dia kena naik bas padahal dia anak orang kaya, ada driver hantar. driver dia off ke apa ? lagipun kalau driver dia off takkanla dia naik bas sama dengan kau. rumah kau dengan dia kan berlainan jalan. ke dia ikut kau ? " ucapku panjang lebar dan yeo mi memandangku tanpa berkelip.
" tah. tak taula " jawabnya
what the-- buang air liur aku je cakap panjang lebar. itu jer dia jawab ? hampeh bebenor.
" dahla jom masuk kelas " ajaknya dan meninggalkan aku di belakang.
budak bertuah.
.
.
.
[Thank you for reading. Do vote and comment
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro