pt.11📚
°°°
" you may kiss your bride "
cup !
klek !
aku memasuki bilik hotel yang sudah ditempah khas oleh eomma.
bilik itu sudah dihias cantik bagi menyambut kedatangan pengantin baru seperti kami.
kelopak bunga mawar bersepah diatas katil bercadar putih itu.
aku melonggarkan tali leherku.
butang kemeja dibuka satu persatu.
tuala mandi dicapai sebelum kaki melangkah masuk kedalam kamar mandi.
beberapa minit kemudian aku keluar dengan tuala dililitkan dipinggang. rambutku yang basah dilap menggunakan tuala kecil yang lain.
" eh, kamu dah berapa lama duduk dekat sana ? "
yeo mi yang sudah lengkap berpakaian pijama berwarna biru cair itu memandangku tanpa berkelip, hidungnya merah. malu, mungkin.
" sejak cikgu masuk awal tadi "
dia menjawab sebelum hidungnya digosok.
" dah mandi ? "
dia mengangguk.
aku mencapai baju pijama berwarna biru cair itu jugak dan memakainya tanpa memperdulikan yeo mi.
dia yakin, gadis itu jugak hanya buat tidak tau saja.
tuala yang digunakan tadi disangkut semula ke tempat asal sebelum badan dihempaskan diatas katil.
aku menoleh ke yeo mi.
gadis itu langsung tidak berganjak dari kedudukan asalnya diatas sofa.
" kamu buat apa dekat situ ? mari sini, kita tidur nanti badan sakit kalau kamu tidur dekat situ "
dia menggeleng.
" hatcuh ! "
dia menggosok hidungnya dan tisu disampingnya dicapai sebelum mengelap hidung.
" kenapa ? "
dia menundingkan jarinya ke kelopak bunga mawar yang berterabur elok diatas katil.
" saya alah pada-- hatcuh ! "
tahulah aku bahawa dia alah pada bunga tersebut.
" ni bunga real ke ? "
aku mengutip kelopak bunga mawar tersebut sebelum membuangnya kedalam tong sampah.
" saya dah buang, kamu nak minum ubat selesema ke ? "
dia menggeleng.
" mari tidur sini "
tempat kosong disampingku ditepuk-tepuk untuk mengarahkan dia berbaring disampingku.
dia berdiri dari duduknya dan terus meletakkan kepalanya diatas bantal disamping.
aku juga ikut meletakkan kepalaku diatas bantal, mengahadap satu sama lain.
suatu perasaan aneh muncul didalam hatiku.
dia masih memandangku dengan mata coklatnya.
dia nak goda aku ke apa ni ? aish
" eherm "
aku berdehem untuk menghilangkan rasa kekok diatara kami.
" besok, kita akan tinggal sama-sama "
" dekat mana ? "
" rumah saya "
dia mengelipkan matanya berkali-kali.
" jadi esok, kemas barang-barang kamu untuk dipindahkan ke rumah saya "
aku memandang wajah gadis didepanku ini.
" tapi cikgu.. err saya tak menyusahkan cikgu ke nanti ? "
aku berkerut mendengarnya.
" nahh soalan macam apa itu ? kamu dah jadi isteri saya, hak saya dan milik saya. jadi celah mana yang menyusahkan tu ? "
aku menaikkan keningku dan dia tersenyum mendengarnya.
" tapi cikgu, perangai saya macam budak-budak. cerewet "
katanya dan rambutnya yang panjang jatuh menutupi wajahnya.
dia menyelak rambutnya dengan menyelitkanya ditelinga.
" saya tak kesah, asal kamu tak buat hal yang buat saya marah dan sakit hati, sudah "
" hal yang macam mana tu ? "
aku hanya tersenyum mendengarnya.
" tapi tolong, jaga perasaan saya "
ucapku tiba-tiba dan gadis bermata coklat itu tersenyum mendengarnya. dia menyentuh pipiku dengan tangan dinginnya.
" sudah tentulah ! "
kami terdiam seketika. tangannya yang masih melekap dipipiku aku capai sebelum digenggamku.
" sejuk ? "
dia mengangguk.
" rumah saya tak pakai aircond macam ni, sebab tulah saya mudah rasa sejuk sejak dari dewan utama lagi "
dia berkata membuatkan bibirku terukir sebuah senyuman.
ya, dia anak orang kaya yang hanya menginginkan kesederhanaan dalam hidup mereka.
gadis yang bersahaja dan tidak melebih-lebih dalam berbelanja.
aku membalutkan selimut putih dibadannya dan badanku juga.
" tidurlah, saya tau kamu mesti penat "
dia mengangguk dan memeluk bantal peluk yang aku letakkan diantara kami bagi membuat halangan sekiranya aku berbuat macam-macam terhadapnya.
hanya untuk semetara waktu, mungkin.
" jalja "
aku berkata dan gadis itu memejamkan matanya. seketika kemudian, mataku juga mulai kuyu dan aku terlelap tanpa sedar.
°°°
" miko, duduk sini diam diam "
yeo mi mencapai kucing parsi bernama miko itu lalu diletakkan diatas meja belajarnya.
tapi kucing itu masih berdegil, dia tetap mengikuti yeo mi kemana saja gadis itu pergi, malah dia jugak memasukkan dirinya kedalam kotak yang dipenuhi buku rujukan sampai gadis itu membebel kesal.
aku hanya tersenyum melihat kerenahnya.
aku yang duduk diatas katil gadis ini mulai meneliti bilik yang menempatkan gadis itu.
kemas dan bersih.
" mari saya tolong " aku menghulurkan bantuan ke yeo mi yang sedang mengangkat kotak berisi buku tadi.
" takapa-- "
aku dengan cepat merampas kotak itu darinya, aku menuruni anak tangga dengan berhati-hati dan menuju ke belakang kereta dan memasukkannya kedalam bonet kereta.
" tolong jagakan dia, tae "
ucap lelaki yang berdiri disamping eomma yeo mi.
" ya pakcik "
aku menunduk sebelum bersalaman dengannya.
" yeo mi dah siap ke ? "
kelihatan gadis itu tergopoh-gapah memakai sandalnya, kucing parsi berbulu putih itu tetap mengejarnya.
dia menghampiri kami.
dia memeluk badan ibunya sebelum ayahnya.
" miko jaga eomma ya ? "
" meow ! "
gadis itu menunduk mengusap bulu kucing parsi yang sedang bergesel dikakinya.
" geure, kami pergi dululah makcik, pakcik "
aku berkata sebelum sekali lagi menunduk kearah mereka, aku berjalan ke tempat pemandu lantas pintu kereta dibuka sebelum memasuki perut kereta.
gadis itu juga ikut sama memasuki perut kereta dan duduk disampingku.
" tak ada yang tinggalkan ? "
dia menggelengkan kepalanya dan aku meneruskan perjalanan.
°°°
" wah " yeo mi bergumam kagum matanya meliar ke setiap ruang didalam rumahku.
aku meletakkan bagasi yeo mi diatas lantai.
" cikgu tinggal sini sorang saja ? "
aku menangguk.
" angkat kotak ni, kita tengok bilik kamu "
aku membantunya mengangkat bagasi serta kotak yang berisi buku serta keperluannya yang lain.
pintu sebuah bilik bercat putih dikuak dan aku dengan cepat meletakkan bagasi yeo mi ditepi almari besar berwarna coklat itu.
" ni bilik kamu, depan tu pulak bilik saya "
yeo mi meletakkan kotak diatas lantai dan matanya meliar ke segenap ruang di bilik ini.
" cantik "
ujar gadis itu sebelum tersenyum.
aku menggosok leherku kekok sebelum berkata.
" kalau kamu nak apa apa, cari saya dekat bilik, saya nak tidur kejap oke ? "
dia mengangguk dan aku melanglah keluar dari biliknya terus masuk kedalam bilikku.
.
.
.
[Thank you for reading. Do vote and comment
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro