TUJUH PULUH TIG
(edited version)
----------------------
Tiga hari yang lalu.
Kutempelkan perlahan kuas make up-ku pada bagian dashboard mobil.
Kali ini aku kembali ke area merah yang ada di hutan kota. Aku sangat beruntung karena mobil tua yang sebelumnya kupakai untuk kabur masih berada di posisi semula. Belum ada seorang pun yang ke tempat ini. Aku harus memastikan sesuatu.
Sesekali kutiupkan bedak taburku perlahan ke sisi dashbord mobil tua ini. Setelahnya kutempelkan selotip dengan permukaan yang lebar di sana. Dan....Aku tersenyum. Sidik jari. Untunglah aku tak pernah membolos dari kelas forensik selama di akademi.
Aku mendapatkan banyak sidik jari di sana. Sidik jari Eugene. Atau lebih tepatnya pria bermata biru yang kukira Eugene. Sebelum ia meninggal ia sempat memukul dashboard berkali-kali.
Kemudian aku langsung pergi menuju sebuah perpustakaan kota terdekat. Mereka memiliki komputer dan scanner di tempat itu. Kuputuskan untuk pergi ke perpustakaan karena jaraknya lebih dekat dan cukup rawan jika aku melakukan pencarian ini di rumah keluarga Heath. R dapat mengetahui apa yang kulakukan.
Setelahnya kugunakan scanner untuk memasukkan semua sidik jari yang kudapat ke dalam komputer. Lalu, kubuka situs M.I.S.A untuk mendapatkan data-data mengenai seluruh penduduk Malava Islands. Lebih tepatnya adalah sidik jari agar aku dapat memastikan siapa pria yang kukubur di hutan itu.
Kumasukkan gambar sidik jari pria yang kukira Eugene itu di salah satu software online untuk pencarian sidik jari yang ada di komputer situs M.I.S.A. Namun tak ada satu orang pun penduduk reguler yang sidik jarinya cocok dengan sidik jari milik pria itu.
Tandanya pria itu merupakan warga non reguler. Di M.I.S.A kami mengelompokkan dua jenis penduduk yaitu penduduk biasa yang kami sebut warga reguler. Dan non reguler yang terdiri dari orang-orang yang memiliki catatan hitam, seperti napi, buronan atau imigran gelap. Mungkin ia adalah imigran yang menyelundup masuk ke Malava Islands. Ya. Itu sangat mungkin, mengingat banyak dari pegawai Gregory yang merupakan warga negara lain. Mungkin pria ini adalah mantan kepala penjaga seperti yang diakui Gregory.
Lalu untuk memastikannya kembali kucari data-data tentang Gregory. Mungkin aku dapat menemukan beberapa daftar orang yang bekerja dengannya. Ini pertama kalinya aku memeriksa berkas Gregory, karena sebelumnya M.I.S.A tak pernah memberitahuku siapa target utamaku.
Dan hasilnya adalah nihil. Data yang ada mengenai Gregory sangatlah sedikit. M.I.S.A hanya memiliki foto dengan resolusi yang kecil karena diambil dari jarak yang sangat jauh. Ya. Mengingat tak ada satu pun agent yang berhasil keluar hidup-hidup dari tempat itu.
Sejauh ini belum ada informasi. Hanya foto-foto beresolusi rendah.
Aku menatap foto pria itu, rambut pirangnya dan rahang tegas itu aku sangat mengenalinya walaupun fotonya buram. Khas Gregory. Aku memang sudah sangat mengenali setiap inchi tubuhnya. Seperti yang sebelumnya pernah kukatakan pada R.
Beberapa detik kemudian pikiranku sudah dipenuhi oleh Gregory. Rasanya aku tidak dapat mengusirnya begitu saja dari otakku.
Apa ini artinya aku merindukan pria itu? Berhenti Candice!
Berhenti! Aku sepertinya sudah gila!
Kupijat pelan pelipis dengan jemariku. Aku harus tetap fokus!
Tentu saja karena melihat foto-foto itu aku langsung teringat pria yang berkali-kali meniduriku.
Brakk!!
Brengsek! Jika M.I.S.A benar-benar membunuh keluargaku dan membuatku menjadi wanita jalang, mereka benar-benar menghancurkan seluruh hidupku.
Aku benar-benar sangat marah.
Beberapa orang yang sedang membaca tiba-tiba mengarahkan pandangannya kepadaku. Tentu saja, aku baru saja menggunakan kepalan tanganku untuk memukul meja. Aku terlalu banyak menarik perhatian orang.
Aku terlalu ceroboh. Tahan!
"Sorry, my Ex has just unfriended me on facebook," Ucapku berlagak kesal sembari menunjuk ke arah layar komputer.
Mereka kembali dengan kesibukan mereka sebelumnya. Mereka pasti mengira aku hanyalah seseorang yang menggunakan komputer gratis perpustakaan untuk mengurusi kehidupan dunia mayaku. Dan masalah terpecahkan!
Aku terus melihat-lihat informasi mengenai Gregory. Dan di foto-foto selanjutnya aku menemukan beberapa barang yang pernah di tinggalkan oleh Gregory. Tepatnya foto sekitar tujuh tahun yang lalu, beberapa bulan sebelum Eugene dikirim untuk melaksanakan misi.
Foto sebuah alat pemantik metal dengan ukiran binatang campuran antara singa dan burung elang. Persis dengan tato yang ada di bahu Gregory. Dan kali ini aku sudah mengetahui nama binatang aneh itu. Namanya adalah Griffin, sesosok makhluk mitologi.
Dibawah foto-foto itu, terdapat keterangan mengenai sidik jari yang didapatkan dari alat pemantik milik Gregory.
Tiba-tiba saja program pencarian sidik jari kembali kepermukaan layarku. Sepertinya ada program lain yang terintegrasi otomatisdengan program ini.
MATCH.
Begitulah tulisan yang ditampilkan di program sidik jari itu. Aku sudah menemukan siapa sebenarnya pria bermata biru ini. Dengan seksama kubaca hasil pencarian program itu.
MATCH.
Gregory Morce
(BU-160977)
Gregory?
Sial!
Apa maksud semua ini?
***
Tbc.
Sebenarnya kalo teman2 membaca baik2 cerita saya (harap) pasti langsung mengerti saya nyimpen cluenya dimana. Tapi berhubung byk yg bingung, akan aku jelasin dibawah ini. #efek takut dituntut biaya rumah sakit karena bikin org2 puyeng#
Clue :
-Mata Eugene?
34-pertama kali candice (ngira) ketemu eugene di kandang, matanya biru.
71, 72 - di data M.I.S.A warna mata Eugene hazel.
***
-Ciri2 fisik Gregory
13- C ga tau gregory kaya gimana, gada keterangan mengenai target utama misinya siapa. No clue.
10-C baru tau bahwa ia udah ketemu sama target utamanya (greg)
73-C pertama kali ngeliat info greg. Foto2nya dan itu sama persis dgn Greg yang dia temui slama ini.
***
-sidik jari? Dari mana?
57-Eugene gelisah, nampar2 dashboard. Sidik jari? Yes!
***
Semoga penjelasannya memadai. Aku takut ada yang overdosis panadol gara2 baca ini. Wkwkkw.
Oh iya siapa disini yang pas baca capter awal cerita ini mikir begini :
"Anjir, ini cerita romance ngapain nyasar di action sih? Mana di what's hot lagi :v"
Bakakkaka...
Semoga pas udah smpe chapter2 kesini terasa 'ga salah tempat' ya kalo naro di action.
Salam, mata panda.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro